Pembacokan di Bangli

5 Fakta Pembunuhan Sadis di Bangli Bali, Dugaan Selingkuh Jro Evra, Pelaku Habisi Mangku Tawan

Peristiwa pembunuhan di lokasi pemandian air hangat di Kintamani, Bangli, Bali yang menewaskan Ketut Sudiarta alias Mangku Tawan menyingkap fakta

|
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Ady Sucipto
istimewa
Kapolsek Kintamani, Kompol I Nengah Sukerna saat berada di TKP pembacokan di sebuah kolam renang di Banjar Toyabungkah, Desa Batur Tengah, Kecamatan Kintamani Bangli, Rabu 31 Juli 2024 malam - Warga Kintamani Bangli Bacok Mangku Tawan Sampai Tewas, Dipicu Masalah Asmara 

TRIBUN-BALI.COM, BANGLI – Peristiwa pembunuhan di lokasi pemandian air hangat di Kintamani, Bangli, Bali yang menewaskan Ketut Sudiarta alias Mangku Tawan menyingkap fakta-fakta berikut.

Ya, kasus pembunuhan sadis di kolam air hangat di Banjar Toyabungkah, Desa Batur Tengah, Kintamani itu diduga di latar belakangi karena perselingkuhan.

Berikut fakta-fakta pembunuhan di pemandian air hangat yang dihimpun oleh Tribun Bali:

1. Pembunuhan terjadi di tengah malam

Kasus pembunuhan yang diduga dipicu adanya perselingkuhan itu terjadi pada Rabu 31 Juli 2024 malam sekira pukul 22.00 WITA.

Korban pembunuhan bernama Ketut Sudiarta alias Mangku Tawan (45) asal Banjar Yeh Panes, Desa Songan A, Kintamani.

Sementara pelaku pembunuhan bernama Ketut Murah Dana (47) asal Banjar Dalem, Desa Songan B, Kintamani.

Korban dibacok berkali-kali setelah temukan bukti dugaan perselingkugan

Peristiwa pembunuhan di Kintamani ini terbilang mengerikan karena korban dibacok berkali-kali di dalam kolam hingga tewas.

Motif pembunuhan berawal saat pelaku menemukan beberapa bukti diduga istrinya memiliki hubungan dengan korban.

Tribun Bali pun mendapat kesempatan menggali informasi pembunuhan tersebut dari Kapolsek Kintamani, Kompol I Nengah Sukerna.

Dia membenarkan kasus pembunuhan terhadap Mangku Tawan itu.

Baca juga: VIRAL Warga Kintamani Bangli Bacok Mangku Tawan Sampai Tewas, Dipicu Masalah Asmara

2. Pelaku curigai istrinya, Jro Evra selingkuh

Kata dia, dugaan adanya perselingkuhan berawal saat pelaku melihat istrinya Jro Evra membawa motor milik korban pergi rumah kos tempat yang bersangkutan tinggal, yakni di kawasan Banjar Toyabungkah, Kintamani.

Pelaku pembunuhan kemudian mendalami dugaan perselingkuhan tersebut.

Pelaku kemudian menemukan chat korban dengan istrinya di WhatsApp.

3. Kloning WA istri

Lantaran curiga, pelaku lantas mengkloning WhatsApp dari ponsel istrinya ke ponsel miliknya.

Tujuannya untuk mengungkap dugaan perselingkuhan sang istri dan korban.

"Terlapor mendapati Hp istrinya berisi chat dari korban, kemudian pin WhatsApp istrinya dikloningkan atau disambungkan ke HP-nya, sehingga terlapor bisa membalas chattingan korban dan terlapor mengetahui keberadaan korban," ujar Kapolsek Kintamani saat menjelaskan awal mula konflik dimulai.

Baca juga: Mangku Tawan Tau Bakal Dihabisi di Kintamani Bangli, 1 Langkah Berakhir Tewas di Kolam Air Hangat

4. Dapati korban di kolam pemandian

Setelah itu, disebutkan bahwa pelaku yang mengetahui korban sedang berada kolam renang kawasan Kintamani itu, langsung mencarinya sembari membawa celurit.

Pelaku mencari korban dengan berjalan kaki, membawa sebilah celurit.

Setibanya di kolam renang yang merupakan TKP pembunuhan, terlapor yang melihat korban berada di samping kolam seketika membuka sarung celurit.

Saat itu, korban telah mengetahui niat pelaku.

Sehingga kata Kapolsek Kintamani, korban sempat melompat ke dalam kolam renang.

Namun pelaku saat itu juga ikut menceburkan diri ke dalam kolam renang tersebut, lalu menebas korban secara membabi buta. 

"Korban sempat melakukan perlawanan dengan tangan kosong, sampai akhirnya korban terluka di dalam kolam, selanjutnya terlapor meninggalkan korban untuk menyerahkan diri ke Polres Bangli.

Saat ini kasusnya ditangani Satreskrim Polres Bangli," ujar Kapolsek.

5. Korban tewas dengan sejumlah luka parah

Berdasarkan hasil pemeriksaan medis, korban mengalami sejumlah luka serius.

Yakni, dua luka robek pada leher bagian kanan, luka pada perut bagian kiri hingga usus terurai keluar, luka robek pada perut bagian tengah hingga usus kelihatan, luka robek pada bahu sebelah kiri, luka robek pada dada bagian tengah, luka robek pada punggung dan luka robek pada kepala bagian belakang.

Saat ini, jenasah korban sudah di RS Prof IGNG Ngoerah Denpasar untuk dilakukan autopsi, dengan menggunakan mobil jenazah RSU Bangli.

"Motifnya pelaku dendam karena korban diduga menjalin asmara dengan istrinya," ujar Kapolsek. (*)
 
 >>> Baca berita terkait <<< 

 

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved