Berita Buleleng
Aksesibilitas Jadi Kendala Minimnya Kunjungan Wisatawan ke Buleleng
Kendati demikian, dari banyaknya jumlah turis mancanegara yang melancong ke Bali, hanya 10 persen saja yang berkunjung ke Bali Utara.
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Bali pada tahun 2024, melebihi angka kunjungan sebelum pandemi Covid-19.
Kendati demikian, dari banyaknya jumlah turis mancanegara yang melancong ke Bali, hanya 10 persen saja yang berkunjung ke Bali Utara.
Hal tersebut diungkapkan Sekda Buleleng, Gede Suyasa. Kata dia, sejauh ini pariwisata di Buleleng lebih didominasi oleh wisatawan Nusantara atau domestik. Yang mana jumlahnya mencapai 500 ribu per bulan Juli.
Sedangkan wisatawan mancanegara, jumlahnya terhitung hanya sedikit. Sekda Suyasa mengungkapkan, berdasarkan data per bulan Juli kunjungan wisatawan mancanegara ke Buleleng kisarannya sekitar 10 persen, atau berkisar 270 ribu dari total wisatawan yang berkunjung ke Bali.
Baca juga: GIRI PRASTA Panglima Perang PDIP Amankan Kursi Pucuk Pimpinan Badung, Mulai Dekati Partai Lain
Baca juga: TRAGEDI Kecelakaan Beruntun! Seorang Pemotor Tewas di TKP, di Jalur Tengkorak Denpasar-Gilimanuk
"Itupun hanya berkunjung, tidak menginap. Karena kita mencatatnya dari lokasi objek wisata. Dia jalan-jalan ke Buleleng hanya berkunjung, tapi nginepnya belum tentu di Buleleng," ungkapnya Senin (12/8/2024).
Menurut Sekda Suyasa, minimnya kunjungan wisatawan ke Buleleng dipengaruhi aksesibilitas. Sebab jarak tempuh dari Bali selatan menuju Buleleng cenderung jauh dan infrastrukturnya belum lancar.
"Apalagi kalau kunjungan mereka sangat singkat. Kalau ke Buleleng mereka sangat singkat, jarak tempuhnya juga jauh, dia (wisatawan) akan kehilangan waktu untuk berkunjung.
Sehingga lebih memilih untuk di tempat yang dekat dengan Bali selatan. Ini yang mungkin perlu diperhatikan pemerintah pusat dan provinsi, sehingga aksesibilitas ke daerah Buleleng bisa lebih lancar, bisa lebih cepat," ujar mantan Kadis Pariwisata Buleleng ini.
Mengenai akses yang paling dibutuhkan untuk meningkatkan kedatangan turis, Suyasa mengatakan hal tersebut kajian teknisnya ada di pemerintah pusat.
Sebab bagi Pemkab Buleleng, yang diharapkan adalah wisatawan yang turun di bandara Ngurah Rai bisa lebih cepat tanpa banyak gangguan untuk datang ke Buleleng.
"Mau jalan tol, mau kereta cepat, termasuk juga pengenbangan bandara, mana yang paling prioritas ini kajian teknisnya ada di pemerintah pusat. Karena kewenangannya ada di pusat. Buat kami yang penting aksesibilitas kunjungan wisatawan ke Buleleng tidak ada gangguan. Artinya tidak sulit," ungkapnya.
Sekda Suyasa yakin penataan pariwisata di Buleleng akan jauh lebih masif, seiring dengan meningkatnya kunjungan wisatawan.
Dikatakan dia masyarakat Buleleng selama ini sudah bisa menjaga pantai, menjaga hutan, lingkungan hingga tingkat desa.
"Tapi kalau tingkat kunjungannya tetap rendah, tentu biaya operasionalnya juga terkendala. Ini mungkin dampaknya sangat multidimensi, dari sisi pendapatan yang didapat masyarakat karena kunjungan yang belum maksimal," ucapnya.
Sementara dari sisi potensi, lanjutnya, dengan luas wilayah Kabupaten Buleleng menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.
Mulai dari pantainya, danaunya, suhu, topografi, elagaliter masyarakatnya yang sangat terbuka, hingga kultur seni yang berbeda.
"Air terjun misalnya, di Buleleng ada 28 air terjun yang sebagian belum punya nama karena tidak pernah dikunjungi. Mungkin ini perlu menjadi perhatian dari pemerintah pusat dan provinsi," tandasnya. (mer)
ASN Diajak Balik Nama STNK & Plat Nomor, Upaya Buleleng Maksimalkan PAD |
![]() |
---|
ASN Buleleng Diajak Lakukan Balik Nama STNK dan Plat Nomor Buleleng |
![]() |
---|
DISERGAP di Lahan Kosong Buleleng, WR Digelandang Polisi, Hingga Temukan ini di Rumah |
![]() |
---|
Polisi Tangkap Pengedar Narkoba Saat Hendak Transaksi di Buleleng Bali, Genggam Sabu 0,17 Gram |
![]() |
---|
Wakil Ketua DPRD Buleleng Sudah Prediksi Ada Masalah Internal di BPR Bank Buleleng 45 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.