Berita Klungkung

Warga Pertanyakan Proyek Jalan Aspal Hotmix di Nusa Penida Klungkung

Warga terus menantikan realisasi dua proyek jalan di Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung yang anggarannya mencapai Rp 56 miliar.

Istimewa
Anak-anak berjalan kaki sepulang sekolah di Nusa Penida belum lama ini. Mereka berjalan kaki di ruas jalan yang mulai rusak di Nusa Penida. 

TRIBUN-BALI.COM - Warga terus menantikan realisasi dua proyek jalan di Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung yang anggarannya mencapai Rp 56 miliar. Hanya saja hingga memasuki akhir Agustus 2024 ini, proyek jalan itu tidak kunjung dikerjakan.

Dua proyek jalan tersebut meliputi Jalan Bunga Mekar-Pura Kalibun sepanjang 6 kilometer (Km) senilai Rp 36 miliar. Ruas jalan itu nanti menjadi jalan pertama di Nusa Penida yang dibuat menggunakan struktur aspal hotmix

Serta ruas jalan Lembongan-Klatak sepanjang 4,5 Km dengan anggaran Rp 20 miliar akan dibangun dengan struktur beton. Keduanya dianggarkan melalui APBN melalui program inpres daerah.

Baca juga: 1.300 Peserta dari 446 Perusahaan Global Berasal dari 40 Negara Jadi Peserta Gelaran BATIC 2024

Baca juga: DBD di Denpasar Tembus 1.178 Kasus! Hampir Menyamai Tahun 2023, Saat Ini Mulai Menurun

Mengingat kondisi jalan Bunga Mekar-Pura Kalibun sudah dalam kondisi rusak berat. Hal ini menjadi pertanyaan warga setempat, yang menantikan jalan itu segera mendapatkan perbaikan. “Kondisi jalan Bunga Mekar-Pura Kalibun rusak parah. 

Banyak yang telepon saya kapan perbaikan bisa dilakukan, mulai dari perbekel sampai sopir,” ungkap Kabid Bina Marga Dinas PUPR Kabupaten Klungkung, Gede Martajaya, Selasa (27/8).

“Sampai saat ini pengerjaan dua jalan itu belum bisa dikerjakan, karena belum ada tindak lanjut terkait pencairan termin dari dana inpres,” ujarnya.

Mertajaya mengaku setiap pekan terus berkoordinasi dengan pihak Balai Jalan. Ia menjelaskan, dirinya terus berkoordinasi dengan pihak Balai Jalan terkait realisasi proyek jalan tersebut.

Setelah ditentukan pemenang tender, dikatakan proyek itu dikerjakan pertengahan Agustus 2024. Namun ternyata molor dan hingga memasuki Agustus, belum ada kejelasan kapan anggaran turun.

Informasi terakhir yang didapat pihak PUPR Klungkung, anggaran diperkirakan turun awal September 2024 dan akan dilanjutkan tanda tangan kontrak pengerjaan.

“Jadi sampai sekarang sama sekali belum ada pekerjaan, walau sudah ditentukan pemenang tendernya. Belum ada tanda tangan kontrak (pengerjaan) karena belum ada kepastian anggaran kapan turun,” jelas Mertajaya. (mit)

 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved