Berita Badung

RETAK Tebing Pura Luhur Uluwatu Dibenahi, Pemkab Badung Sebut Bahaya Longsor & Sudah Ada Izin

Namun proyek ini jadi sorotan masyarakat. Penataan dianggap merusak tebing. Material jatuh dan membuat air laut menjadi keruh.

ISTIMEWA
PERBAIKAN KERETAKAN - Alat berat saat melakukan pengerukan tebing Pura Luhur Uluwatu, Desa Pecatu, Kuta Selatan. Penataan dilakukan karena tebing Pura Uluwatu retak. Di bawah tebing sudah ada lubang besar yang sangat berbahaya jika tidak ditangani.  

TRIBUN-BALI.COM  - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Badung sedang melakukan penataan di areal tebing Pura Luhur Uluwatu, Desa Pecatu, Kuta Selatan. Penataan dilakukan karena tebing Pura Uluwatu retak sejak lama.

Namun proyek ini jadi sorotan masyarakat. Penataan dianggap merusak tebing. Material jatuh dan membuat air laut menjadi keruh. Pemkab Badung menegaskan, ini bukan perusakan tebing, melainkan memperbaiki tebing yang retak.

Otoritas menegaskan, penataan dilakukan dengan kajian yang matang. Pembangunan jalan di bawah tebing dilakukan untuk menahan ombak. Terlebih di dasar tebing Pura Uluwatu, sudah ada lubang yang akan jauh lebih berbahaya jika tak ditangani.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruangan (PUPR) Badung, Ida Bagus Surya Suamba mengatakan, perbaikan keretakan tebing Uluwatu telah direncanakan sejak lama. Kajian dilakukan oleh Universitas Udayana dan tenaga ahli lainnya. 

Baca juga: Mr Bong Tewas di Vila Miliknya di Ubud Gianyar Bali! Sempat Tersandung Kasus Asusila

Baca juga: ANAK Bakar Rumah Orang Tua, Suastama Positif Narkoba Selain Mabuk, Ditahan di Mapolsek Seririt

RETAK - Kendati demikian, dibatalkannya proyek penguatan tebing Pura Luhur Uluwatu, di Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Bali, menimbulkan kekhawatiran masyarakat. Kini PUPR Badung menjelaskan bahwa tebing itu direncanakan kembali diperbaiki dengan dana PUPR Badung.
RETAK - Kendati demikian, dibatalkannya proyek penguatan tebing Pura Luhur Uluwatu, di Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Bali, menimbulkan kekhawatiran masyarakat. Kini PUPR Badung menjelaskan bahwa tebing itu direncanakan kembali diperbaiki dengan dana PUPR Badung. (Agus/Tribun Bali)

"Secara kajian dari Unud dan tenaga ahli yang ditunjuk diperkiraan kalau tidak kami tangani tebing Uluwatu ini sudah akan roboh tanpa mendahului yang di atas (Ida Sang Hyang Widhi Wasa). Karena di bawah, sudah sangat cekung karena abrasi,” ujar Surya Suamba, Rabu (4/8).
 
Kata dia, metode penataan yang dilakukan juga untuk membuat kawasan tersebut makin terlihat bagus. Dari kajian juga dianggap perlu membuat jalan menuju ke dasar tebing. "Jalan ini juga sekaligus digunakan untuk menahan abrasi di sepanjang tebing," papar dia.

Ia mengatakan, bentangan tebing ini adalah milik Pura Uluwatu. Pengempon pura dan pihak desa adat pun sudah memberikan izin. Karena selama tidak ada akses menuju dasar tebing atau pantai, maka dalam proyek ini langsung dibuatkan akses tersebut.

"Dari pembangunan jalan ini, nantinya akan digunakan untuk membawa bahan ke dasar tebing. Kemudian dilakukan perbaikan dari cekungan yang berada di dasar tebing," jelasnya.

Dalam pembangunan akses ini nantinya cekungan yang tingginya sampai enam meter dikeruk dengan kedalaman 10 meter. "Nanti kami cor sehingga kekuatan tebing dari dasar Pura Uluwatu itu bisa aman," ujar pria yang juga menjabat sebagai Pj Sekda Badung ini.

Surya Suamba menjelaskan, akan dilakukan pembangunan revetment setinggi enam meter untuk menahan gempuran ombak. Pemkab Badung, kata dia, berkomitmen menjaga kelestarian pantai. Untuk material yang jatuh ke laut, ia mengaku sudah memberi peringatan ke operator.

"Dengan kondisi ini tentunya tetap kami akan upayakan bekerja dengan melestarikan kondisi pantai setempat. Kemarin ada kesalahan operator yang membuang material ke laut sudah kami peringati. Kalau ditemukan lagi akan kami berhentikan," paparnya. (gus)


Jalan Khusus untuk Ritual

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruangan (PUPR) Badung, Ida Bagus Surya Suamba mengatakan, jalar laut maupun udara belum bisa dilakukan untuk membawa material ke dasar tebing.

Kata dia, ini akan memakan anggaran yang lebih banyak. Sekarang proyek ini dianggarkan senilai Rp 76 miliar. Jalan yang dibuat khusus digunakan untuk upacara keagamaan.

"Umat saat melaksanakan melasti ke bawah sangat berbahaya. Mumpung kami melakukan perencanaan ini nantinya akan kami buat lebih bagus dan kelihatan sangat natural. Jalan ini bukan untuk umum, hanya untuk keagamaan dan juga inspeksi kaitan dengan pemeliharaan dan pengecekan tebing Uluwatu," demikian ia memaparkan. (gus)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved