Berita Bangli

SELAMAT Jalan Kadek Partha, Alami Demam 10 Hari, Bocah 9 Tahun Asal Dencarik Meninggal Akibat DBD

Perbekel Dencarik, Made Riasa saat dihubungi membenarkan jika salah satu warganya ada yang meninggal dunia akibat DBD.

Tribun Bali/Dwi S
ilustrasi mayat - Seorang bocah laki-laki usia 9 tahun asal Banjar Lebah, Desa Dencarik, Kecamatan Banjar meninggal dunia akibat Demam Berdarah Dengue (DBD). Bocah bernama Kadek Partha Dwipayana itu dikabarkan meninggal dunia pada Senin (9/9).  

TRIBUN-BALI.COM - Seorang bocah laki-laki usia 9 tahun asal Banjar Lebah, Desa Dencarik, Kecamatan Banjar meninggal dunia akibat Demam Berdarah Dengue (DBD). Bocah bernama Kadek Partha Dwipayana itu dikabarkan meninggal dunia pada Senin (9/9). 

Perbekel Dencarik, Made Riasa saat dihubungi membenarkan jika salah satu warganya ada yang meninggal dunia akibat DBD. Pihaknya pun telah melakukan penelusuran baik di sekolah maupun rumah duka.

“Situasinya bersih, tidak ada sampah maupun air menggenang. Demikian pula di rumah duka,” ucapnya. 

Sementara dari keterangan orang tua almarhum, lanjut Made Riasa, diketahui jika Kadek Partha sudah sempat cek darah namun hasilnya negatif. Kendati demikian demam yang dialami Kadek Partha tak kunjung membaik, sehingga dibawa ke dokter umum. 

Baca juga: Makepung Lampit Jembrana Segera Diusulkan Jadi WBTB

Baca juga: 92 Nakes Terima SK Pegawai BLUD RSUD Karangasem, Simak Beritanya 

Ilustrasi - Seorang bocah laki-laki usia 9 tahun asal Banjar Lebah, Desa Dencarik, Kecamatan Banjar meninggal dunia akibat Demam Berdarah Dengue (DBD). Bocah bernama Kadek Partha Dwipayana itu dikabarkan meninggal dunia pada Senin (9/9). 
Ilustrasi - Seorang bocah laki-laki usia 9 tahun asal Banjar Lebah, Desa Dencarik, Kecamatan Banjar meninggal dunia akibat Demam Berdarah Dengue (DBD). Bocah bernama Kadek Partha Dwipayana itu dikabarkan meninggal dunia pada Senin (9/9).  (pixabay.com)

“Di dokter umum disarankan agar hari itu juga cek darah di RSUD Tangguwisia. Hasilnya diketahui positif DBD. Selanjutnya dia dirujuk ke RSUD Buleleng. Di rumah sakit itulah mungkin trombositnya menurun, hingga akhirnya meninggal dunia. Sesuai rencana, jenazah Kadek Partha akan dikubur pada tanggal 23 September,” ujarnya.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Buleleng, dr. Putu Arya Nugraha saat dikonfirmasi menjelaskan, berdasarkan catatan medis, sebelum dibawa ke RSUD Tangguwisia pada 7 September 2024, Kadek Partha sudah mengalami demam selama 10 hari. Selain itu ia juga mengalami BAB encer tiga kali dalam sehari dan nafsu makan menurun. 

“Diagnosa awal yang ditetapkan dokter penanggungjawab pasien, Kadek Partha mengalami Dengue Shock Syndrome (DSS) dan Encepalopati Dengue.

Oleh sebab itu ia akhirnya dirujuk ke RSUD Buleleng untuk mendapatkan tindakan dan terapi lebih lanjut,” jelasnya Selasa (10/9).

Kadek Partha tiba di IGD RSUD Buleleng pukul 22.30 wita dan langsung dilakukan perawatan secara intensif di ruang PICU, karena penurunan keadaan.

Namun hingga keesokan harinya yakni tanggal 8 September 2024, kondisi kesehatan bocah kelas II SD itu belum ada tanda-tanda membaik. 

“Sudah sempat dipasang ventilator, bahasanya diinkubasi karena penurunan keadaan. Penurunan keadaan itu meliputi tekanan darah turun, kesadaran turun, pasien mimisan, kemudian BAB berdarah.

Artinya itu sesuai dengan kondisi yang kita sebut dengan DSS, atau komplikasi demam berdarah berat yang menimbulkan shock dan pendarahan,” terangnya. 

Hingga pada tanggal 8 September pukul 14:43 wita, Kadek Partha meninggal dunia akibat gagal nafas, Hematesis melena dan penyebab dasar DSS. dr. Arya tidak memungkiri jika kondisi Kadek Partha memang sudah parah saat dilarikan ke RSUD Tangguwisia. 

Secara teoritis, kata dia, dari seluruh kasus DB ada sekitar 8 sampai 15 persen kasus, beresiko menjadi berat atau DSS. “Dan itu resiko kematiannya bisa lebih dari 80 persen,” imbuhnya. 

Pria yang juga Direktur RSUD Buleleng ini menyebut ada banyak faktor penyebab penyakit DBD menjadi berat. Salah satunya karena terlambat penanganan. Mengingat pada kasus ini, Kadek Partha baru dilarikan ke rumah sakit setelah mengalami demam hari ke 10. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved