Kebakaran di Jembrana
ASAP di Gunung Sampah TPA Peh, DLH Jembrana: Bisa Picu Kebakaran, Damkar Standby Armada di Lokasi!
Sebab, tumpukan sampah yang terlalu lama kemudian digali akan memunculkan gas metan yang berpotensi memicu kebakaran.
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM - Gunung sampah di kawasan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Peh, Desa Kaliakah, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana dilaporkan mengeluarkan asap pada Rabu (11/9). Peristiwa ini disebutkan hal yang normal ketika terjadi di areal sampah existing.
Sebab, tumpukan sampah yang terlalu lama kemudian digali akan memunculkan gas metan yang berpotensi memicu kebakaran.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (LH) Jembrana, Dewa Gede Ary Candra Wisnawa mengakui bahwa timbulnya asap pada tumpukan sampah di TPA Peh adalah hal yang wajar terjadi.
Apalagi saat ini pemerintah sedang berupaya menanggulangi sampah eksisting dengan cara menggali dan kemudian mengolahnya menjadi RDF.
Baca juga: TRAGEDI Kebakaran Toko Listrik di Pasar Anyar di Buleleng! Kerugian Capai Rp500 Juta
Baca juga: Perlu Pelebaran Saluran Drainase, Pj Bupati Buleleng Tindaklanjuti Banjir di Pancasari Buleleng Bali

“Ini hal yang wajar terjadi. Karena kita juga menggali sampah yang existing sejak lama. Sehingga, ketika digali akan mengeluarkan asap karena ada gas metan,” ungkap Dewa Ary saat dikonfirmasi, Kamis (12/9).
Menurutnya, gas metan tersebut muncul karena kandungan kalori terutama pada sampah plastik yang sudah lama tertimbun. Hal ini yang memicu timbulnya asap karena kalori tersebut menyebabkan panas.
“Untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan (misalnya kebakaran), pihaknya telah berkoordinasi dengan tim Damkar Jembrana untuk standby di lokasi sebagai upaya pencegahan,” jelasnya. Sementara itu, Tim Damkar, Satpol PP Jembrana bakal standby atau siaga di kawasan TPA Peh.
Hal ini buntut dari tumpukan sampah di kawasan tersebut yang mengeluarkan asap sejak Rabu (11/9). Meskipun hanya mengeluarkan asap, tim Damkar tetap siaga sebagai antisipasi terjadinya kebakaran.
“Belum sampai kebakaran. Hanya keluar asap, sehingga kita antisipasi agar tidak sampai terjadi kebakaran,” kata Kabid Damkar dan Penyelamatan Satpol PP Jembrana, I Kadek Rita Budhi Atmaja saat dikonfirmasi, Kamis (12/9).
Dia melanjutkan, regu pemadam kebakaran (Damkar) tersebut sudah mulai standby sejak kemarin hingga waktu yang belum ditentukan.
Mengingat saat ini, sedang dilakukan upaya penanganan atau pengolahan sampah dengan cara penggalian serta dampak cuaca ekstrem saat ini. Adalah musim kemarau yang juga terjadi hujan dapat memicu naiknya gas metan ke permukaan.
“Kita standby di Lokasi, sebagai upaya agar kebakaran tidak terjadi. Kita berusaha mencairkan gas metan dengan upaya penyemprotan dan pendinginan,” tegasnya.
Siaga hingga Normal
Kabid Damkar dan Penyelamatan Satpol PP Jembrana, I Kadek Rita Budhi Atmaja mengatakan, pihaknya akan siaga hingga kondisinya benar-benar normal kembali.
Kemudian untuk akses menuju titik munculnya asap masih dikatakan aman karena ada jalur alat berat yang melakukan penataan serta pengelolaan sampah.
“Tentunya kita tetap koordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup dalam upaya antisipasi kebakaran ini. Kami mohon doa agar hal yang tak diinginkan tidak sampai terjadi,” harapnya. (mpa)
Kerugian Ariana Ditaksir Rp 100 Juta, Rumah Warga Banjar Benel Kebakaran |
![]() |
---|
Ningsih Terbangun karena Kepanasan, Rumah Lansia Kebakaran, Kerugian Ditaksir Rp 300 Juta |
![]() |
---|
Kebakaran Rumah Lansia Diduga karena Obat Nyamuk Bakar, Bupati Jembrana Tinjau TKP |
![]() |
---|
Rumah Lansia Terbakar di Jembrana Bali, Kerugian Sekitar 300 Juta, Korban Terbangun Karena Kepanasan |
![]() |
---|
Ditinggal Nyait Porosan, Rumah Warga di Negara Nyaris Ludes Terbakar, Damkar Kerahkan 4 Armada |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.