Berita Gianyar

Pernah Jebol, Warga Pertanyakan Pengerukan Sempadan Sungai di Sukawati 

Beberapa tahun lalu, jalan raya di atas Sungai Petanu wilayah Desa Batuan, Kecamatan Sukawati, Gianyar, Bali sempat jebol, sehingga Pemkab Gianyar

Istimewa
Aktivitas pengerukan sempadan Sungai Petanu di wilayah Desa Batuan, Kecamatan Sukawati, Gianyar, Bali. 

Pernah Jebol, Warga Pertanyakan Pengerukan Sempadan Sungai di Sukawati 

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Beberapa tahun lalu, jalan raya di atas Sungai Petanu wilayah Desa Batuan, Kecamatan Sukawati, Gianyar, Bali sempat jebol, sehingga Pemkab Gianyar membuat jalan baru dengan anggaran miliaran rupiah.

Saat itu, sumber penyebab ditujukan pada para penggali batu padas.

Karena itu, penggali batu padas di sepanjang sisi sungai petanu 'diburu' petugas, hingga saat ini kegiatan ilegal tersebut pun berkurang.

Namun di tengah gencarnya pihak terkait memburu penggali batu padas, kini di wilayah yang sama, kembali muncul aktivitas pengerukan sempadan sungai.

Baca juga: Ketua DPRD Gianyar Datangi Pasar Ubud, Temukan Kondisi Ini

Sejumlah masyarakat pun dibuat resah dengan aktivitas ini.

Mereka takut kondisi beberapa tahun silam kembali terjadi. 

"Saat penggali batu padas  berkurang, itu memberikan rasa aman kepada warga dan pengguna jalan. Sebab jalan tersebut sudah pernah putus karena maraknya pengalian batu padas dan getaran kendaraan."

"Tapi kami kembali resah, karena ada kegiatan penggalian sempadan sungai," ujar warga yang tak mau disebut identitasnya, Senin 16 September 2024.

Baca juga: Ratnadi Nahkodai Fraksi PDIP DPRD Gianyar, Ada 4 Fraksi di DPRD Gianyar

Menurut warga ini, dirinya yang tinggal di wilayah Desa Batuan, tidak mengetahui tujuan dari aktivitas tersebut.

Pihaknya pun berharap pihak terkait mensosialisasikan aktivitas ini, dan jika aktivitas legal, diharapkan pihak terkait memberikan jaminan bahwa aktivitas itu tidak akan menyebabkan kerusakan alam maupun fasilitas umum. 

"Kami takutnya Taman Subak Petanu yang dibuat Bupati Mahayastra yang berada di atas aktivitas pengerukan dan jalan yang belum genap lima tahun selesai dibangun terkena dampaknya, semoga saja tidak jebol lagi," harapnya.

Baca juga: Paket Sabu Ditemukan di Saku Celana, Dedi Diamankan Sat Resnarkoba Polres Gianyar

Perbekel Desa Batuan, Ari Anggara saat dikonfirmasi juga menyatakan tidak mengetahui tujuan dari pengerukan sempadan sungai tersebut.

Sebab pihaknya sudah mendapati aktivitas pengerukan sudah berjalan.

Ari mengatakan dirinya telah mengkonfirmasi melalui kepala lingkungan (kelian banjar) terkait aktivitas ini. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved