Berita Bali

Tren Prestasi Kontingen Bali Dalam PON XXI/2024, Meningkat Tapi Belum Menembus

Tren Prestasi Kontingen Bali Dalam PON XXI/2024, Meningkat Tapi Belum Menembus

istimewa
Realisasikan 4 Medali Emas di PON XXI/2024, Gung Cok Langsung Evaluasi Atlet Tarung Derajat Bali 


Hasil ini juga diluar ekspektasi karena kontingen dari Provinsi lainlah yang sejatinya berstatus unggulan. 


Namun Sugita dan Sisca mengaburkan hal itu, mereka membuktikan bahwa Bali lah yang kini menjadi yang terbaik. 


"Sejarah bagi tenis meja Bali. Dari PON pertama belum pernah dapat emas, dan sekarang baru pecah," kata Pelatih tim tenis meja PON Bali, I Gede Ardika yang juga orang tua dari Sisca.

 

Kemudian, Judoka putri si kembar asal Bali, Ni Made Sukerti (19) dan Ni Nyoman Suwitri (19) juga turut sukses membawa pulang medali emas dalam ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 dalam debutnya di ajang PON


Kembar Sukerti-Suwitri mendulang emas saat tampil pada nomor seni Ju No Kata putri, di Gelanggang Mahasiswa Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, dua hari yang lalu. 


Nomor Ju No Kata ini juga merupakan nomor yang baru dipertandingkan dalam PON Aceh-Sumut ini. Dan perolehan emas dari si kembar ini juga menjadi kejutan bagi sang pelatih. 


Sukerti-Suwitri meraih emas dengan total nilai yang didapatkan 373, disusul pasangan Jawa Barat yang meraih medali perak dengan angka 367, dan medali perunggu bersama didapat pasangan Jawa Tengah dengan nilai 365,5, dan Banten 345,5.


"Mereka luar biasa, masih muda 19 tahun menyumbangkan medali emas untuk Bali, dan ini pertamakalinya mereka tampil di PON dan langsung mendapatkan emas," kata Pelatih Judo Putri Bali, Dewa Ayu Watra Putriningsih. 


Pertahankan Medali Emas

 

Atlet lompat jauh dan jangkit ternama asal Bali, Maria Natalia Londa mencatatkan prestasi yang sangat prestisius di cabang olahraga yang membesarkan namanya tersebut. 


Dalam ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 Aceh - Sumut, Maria kembali membuktikan kansnya dengan meraih medali emas di nomor lompat jauh putri yang berlangsung di Stadion Madya Atletik Sumut Sport Center, Sumatera Utara, pada Kamis 12 September 2024. 


Atlet kelahiran Denpasar 29 Oktober 1990 ini mencatatkan total lompatan Maria Londa sejauh 6,44 meter.


Maria berhasil mengalahkan wakil dari Nusa Tenggara Barat, Rohani dengan lompatan sejauh 6,14 meter yang akhirnya meraih perak.


Sedangkan medali perunggu diraih oleh Vinsensia dari Papua dengan lompatan berjarak 6,06 meter. 


Dengan emas ini tercatat Maria sudah 5 kali beruntun meraih medali emas PON sejak PON edisi 2008 hingga 2024 ini atau berhasil mempertahankan prestasinya dalam kurun 15 tahun terakhir. 


Mulai dari PON 2008 Kalimantan Timur, PON 2012 Riau, PON 2016 Jawa Barat, PON 2020 Papua, dan PON 2024 Aceh-Sumut.


Meski di usia yang tidak muda lagi, performa atlet asal Bali, Maria Londa tak jua habis. Setelah mempersembahkan emas untuk nomor lompat jauh, ia mengawinkan emas di nomor lompat jangkit. 


Atlet berusia 34 tahun itu mendulang emas keduanya di Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 yang berlangsung di Stadion Madya Atletik Sumut Sport Center pada Senin 16 September 2024. 


Dua emas yang dipersembahkan Maria Londa dalam PON kali ini sekaligus menjadi akhir perjalanannya dalam multi-event empat tahunan tersebut. 


Sebab dalam PON tertuang regulasi batas usia maksimal dalam cabang olahraga atletik ialah 35 tahun. Kendati begitu, Maria Londa masih bisa mengikuti kejuaraan internasional seperti halnya SEA Games atau Asian Games.


Hingga saat ini belum ada atlet lain yang melampaui capaian lompatan Maria Londa. 


Justru di usia kepala tiga ini dalam emas yang diraihnya pada nomor lompat jangkit juga memecahkan rekor PON yang diciptakannya saat PON XX 2021, Papua lalu. 


Saat di PON XX 2021, Maria mampu melompat sejauh 13,68 meter. Sekarang rekor tersebut dipecahkan dengan lompatan sejauh 13,75 meter.


"Puji Tuhan untuk hasil ini. Bersyukur masih ada di titik ini support yang luar biasa dari seluruh jajaran, baik dari rekan-rekan sesama atlet, PASI dan lainnya. Saya berterima kasih atas semua dukungan yang diberikan itu," ungkap Maria Natalia Londa.


Taekwondo Bali menyumbang perolehan 8 medali dari nomor-nomor yang diikuti dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 Aceh - Sumut. 


Dalam multi-event nasional empat tahunan kali ini, tim TI Bali menorehkan 1 medali emas, 2 perak dan 5 medali perunggu. 


Sumbangsih medali kali ini melebihi pencapaian medali pada PON XX 2022 di Papua lalu. 


Kala itu, tim Taekwondo Bali meraih 1 emas, 1 perak dan 4 perunggu. 


Sementara di PON 2024 Aceh-Sumut kali ini sumbngsih menjadi 1 medali emas, 2 medali perak dan 5 medali perunggu. 


Sedangkan 1 medali emas yang tetap dipertahankan oleh taekwondoin yang sama, yakni Ni Kadek Heni Prikasih. (*)

 

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved