Travel
Target 700.000 Turis, Menparekraf Launching Rute Banyuwangi-Bali Utara, Kapal Cepat Dukung Buleleng
Sandiaga yang langsung menjajal paket wisata ini mengaku terkesima saat melintasi selat Bali. Apalagi pihaknya juga disambut sekawanan lumba-lumba.
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) membuka rute wisata terbaru menuju Bali pada Sabtu (21/9). Rute ini mengkoneksikan Banyuwangi, Bali Barat dan Bali Utara atau yang disebut (3B) melalui jalur laut.
Ditargetkan pada dua tahun pertama ada 500 ribu hingga 700 ribu wisatawan memanfaatkan rute ini.
Launching konektivitas dan paket wisata 3B dihadiri langsung oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menpar Ekraf), Sandiaga Salahuddin Uno.
Sandiaga yang langsung menjajal paket wisata ini mengaku terkesima saat melintasi selat Bali. Apalagi pihaknya juga disambut sekawanan lumba-lumba.
“Saya saat itu didampingi kepala Taman Nasional Bali Barat (TNBB), diceritakan potensi taman nasional untuk ecowisata. Pada saat itu tiba-tiba muncul sekelompok lumba-lumba yang sepertinya menyambut kami. Menurut Pak Kadis (Kepala Dinas) Pariwisata, ini adalah good sign (pertanda baik),” ungkapnya.
Baca juga: Pasangan Sutjidra - Supriatna Buka Posko Pemenangan “JOSS24 Paten”
Baca juga: KPU Gianyar Tetapkan Paket Aman dan Kata Menjadi Peserta Pilkada Gianyar 2024
Sandiaga menyebutkan rute perjalanan 3B ini sudah mulai dijual di kompas travel fair. Pihaknya berharap seiring dengan bertambahnya pesanan, pada akhir tahun wisatawan yang berkunjung lewat jalur ini sudah mulai ramai.
Dibukanya jalur ini secara otomatis menjawab sejumlah permasalahan pariwisata baik di Bali, maupun Buleleng. Misalnya aksesibilitas.
Sandiaga mengatakan selama ini rute wisata jalur darat dari Jawa Timur meliputi Surabaya, Bromo, Ijen berlanjut ke Lovina.
Sedangkan saat hendak ke menuju Lovina, Kabupaten Buleleng, wisatawan sering terhambat pada penyeberangan di Ketapang-Gilimanuk.
Di mana lama penyeberangan berkisar 2,5 jam hingga 3,5 jam. Namun dengan jalur ini, diakui jarak tempuh ke Bali via Bali Utara akan lebih cepat. Sebab memanfaatkan kapal cepat.
“Dengan kapal cepat ini mereka (wisatawan) bisa bermalam di Banyuwangi dan langsung menuju ke Lovina hanya dengan dua jam,” ucapnya.
Kehadiran rute baru ini juga menyelesaikan permasalahan pariwisata Bali yang ‘numpuk’ di Bali Selatan. “Ini adalah bagian daripada redistribution (pembagian) dari load (beban) yang ada di Bali selatan, dengan masuk pintu dari Banyuwangi,” imbuhnya.
Pihaknya tak menampik, pada tahun awal mungkin wisatawan yang melalui rute ini masih terbatas. Namun ia meyakini rute 3B menjadi jalur pariwisata yang berkelanjutan dan berkualitas.
“Target awalnya mungkin 5 sampai 10 persen dulu. Jadi kalau 7 juta dari wisatawan langsung ke Bali selatan, kita akan targetkan 500 ribu sampai 700 ribu di 2 sampai 3 tahun pertama yang akan melalui jalur ini,” katanya.
Dibukanya rute 3B ini tentunya juga mendukung perkembangan pariwisata Buleleng. Apalagi dalam perjalanan menuju Lovina, kapal cepat akan mampir dulu di Pemuteran, Kecamatan Gerokgak.
“Jadi kita mampir karena ada permintaan pasar yang cukup besar di Pemuteran ini. Karena di sini ada wisata religi, wisata konservasi 'bio rock' dan event terkenal bertajuk ‘Pemuteran Bay Festival’. Jadi bagi yang ingin wisata konservasi, TNBB sudah ready. Tetapi untuk wisata alam, wisata budaya, wisata religi juga bisa,” sebutnya. (mer)
INSIDEN Penembakan WNA Tak Berpengaruh, Australia Masih Mendominasi Kedatangan Turis ke Bali |
![]() |
---|
KAPAL Cepat Banyuwangi-Denpasar Uji Coba, Waktu Tempuh 2,5 Jam, Angkut 400 Penumpang, Ini Biayanya! |
![]() |
---|
Destinasi Wisata Rawan Laka Laut, Polsubsektor Lembongan Perketat Pengawasan di Devil's Tears |
![]() |
---|
LARI & Potensi Ekonomi Komunitas di Bali, Pererenan Contoh Sinergi Pariwisata, Investasi & Lokal |
![]() |
---|
CEKREK! Selfie di Nuanu Creative City Spot Foto Instagramable di Pulau Dewata, Simak Beritanya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.