Berita Bali
3 Terapis Spa Asal Bali Dipulangkan Buntut Konflik Timur Tengah
Ketiga PMI tersebut akan tiba di Bali hari ini, Selasa 7 September 2024 setelah sebelumnya dievakuasi ke Jakarta
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Aloisius H Manggol
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR — Akibat konflik Lebanon dan Israel tiga Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Bali dievakuasi kembali ke Bali.
Ketiga PMI tersebut akan tiba di Bali hari ini, Selasa 7 September 2024 setelah sebelumnya dievakuasi ke Jakarta oleh Kementerian Luar Negeri RI.
Ketika ditemui, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan ESDM Provinsi Bali, Ida Bagus Setiawan, menyampaikan bahwa tiga WNI asal Bali yang berhasil dievakuasi berasal dari dua kabupaten, yaitu Buleleng dan Gianyar.
Baca juga: PELARIAN dari Buleleng Berakhir di Denpasar, Pemuda 29 Tahun Kaget Kamar Kos Didatangi Polisi
“Tiga orang, dua dari Buleleng dan satu dari Gianyar. Dari kedutaan itu diserahterimakan ke Pemprov Bali kemarin sore, kita difasilitasi oleh Badan Penghubung Pemprov Bali di Cikini," jelas, Setiawan.
Menurut Setiawan, kondisi ketiga WNI tersebut dalam keadaan baik dan sehat. "Kondisi mereka sejauh yang kita terima baik dan sehat karena evakuasi dilakukan dengan cepat oleh kementerian. Astungkara, mereka sudah di Jakarta dan siang ini diperkirakan tiba di Bali sekitar pukul 15.00 WITA," imbuhnya.
Baca juga: KECELAKAAN! 1 Nyawa Melayang di Depan Pura Segara Rupek Jembrana, Kondisi Jenazah Hadi Mengenaskan
Lebih lanjut, Setiawan menjelaskan bahwa Pemprov Bali telah menyiapkan tim untuk menyambut kepulangan ketiga WNI tersebut. "Kita ada tim Satgas PMI yang berkoordinasi dengan Pemkab Gianyar dan Buleleng untuk menerima mereka di Bandara," ujarnya.
Setiawan juga menyebutkan bahwa pihaknya terus berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri dan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) terkait WNI dan Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Bali yang berada di Timur Tengah. "Kalau kaitannya dengan WNI/PMI asal Bali, kita belum dapat informasi lebih lanjut dari kedutaan, tapi kita terus berkoordinasi. Tidak semuanya masuk sistem, jadi BP3MI dan Satgas PMI di Bali sedang update ada berapa sebetulnya PMI yang ada di Timur Tengah," jelas Setiawan.
Pemulangan ini, menurut Setiawan, merupakan langkah mitigasi untuk melindungi WNI agar tidak terdampak oleh konflik yang terjadi di Lebanon. "Ya, kan memang mau tidak mau mitigasi agar tidak terdampak karena ada perang, jadi untuk keamanan. Kalau membaca di berita, ada yang bertahan, tetapi karena pertimbangan mitigasi dari kementerian, sebaiknya dievakuasi," terangnya.
Ketika ditanya mengenai tren PMI asal Bali yang bekerja di Timur Tengah, Setiawan menjelaskan bahwa jumlahnya tidak begitu banyak, terutama di daerah-daerah yang rawan konflik. "Kalau ke Timur Tengah tidak begitu banyak, apalagi daerah potensi konflik. Kita perlu data akurat dari sistem ISO TKL BP2MI. Mereka kerjanya spa terapis. Tentunya sudah sesuai dengan perjanjian kontrak, tetapi untuk informasi lebih lanjut seperti soal gaji, kita belum dapatkan," tambahnya.
Lebih lanjut nantinya untuk penjemputan di bandara, Setiawan mengungkapkan sudah ada perwakilan yang menjemput. "Yang jelas, ada perwakilan dari masing-masing kabupaten dari Disnaker, nanti kita akan update tidak hanya kondisi, tapi juga data dukung lainnya sebagai referensi," tutupnya.
Gubernur Bali Wayan Koster Janji Pegawai Kontrak Tak Akan Diberhentikan |
![]() |
---|
SKANDAL Proses Tender Pengadaan Mobil Dinas 2025 Dibantah Pemprov Bali, Ini Kata Kabiro Pengadaan |
![]() |
---|
Bali Tembus Pasar Ekspor Hong Kong Kirim Rempah dan Madu Senilai Rp 6,5 Miliar |
![]() |
---|
Kunjungi Pasar Badung Bali, Mendag Ajak Masyarakat Jaga Kebersihan, Puji Pengelolaan Sampah |
![]() |
---|
Berita Bali Hari Ini, Pelabuhan Gilimanuk Ditutup Dua Kali, 6 Kabupaten Sepakat Tak Bangun Hotel |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.