Politik Nasional
KMHDI Rilis 10 Calon Menteri dari Tokoh Hindu, Wisnumurti: Banyak yang Kredibel dan Layak
Guru Besar Universitas Warmadewa, Prof Anak Agung Gede Oka Wisnumurti menilai, kabinet yang terbentuk akan menyesuaikan urgensi Indonesia.
“Berdasarkan hasil survei ini, kami melihat bahwa pilihan umat Hindu sangat beragam. Sepuluh nama yang dipilih berasal dari berbagai kalangan mulai dari militer, politisi, akademisi, birokrat sampai pengusaha,” katanya.
Darmawan mengatakan, berdasarkan aturan, penunjukan menteri dan wakil menteri merupakan hak prerogatif dari Prabowo-Gibran. Namun ia berharap hasil survei kandidat menteri Hindu ini dapat dijadikan rujukan bagi pemerintah menyusun kabinet.
Ia menilai nama-nama yang muncul dalam survei tersebut layak untuk membantu presiden dan wakil presiden sebagai wakil menteri atau kepala badan setingkat kementerian. Survei dibuat untuk menyerap aspirasi masyarakat.
“Survei ini kami buat untuk menyerap aspirasi umat Hindu terkait siapa sosok menteri Hindu yang diinginkan umat. Namun kami menyadari selebihnya pemilihan dan penunjukan merupakan hak prerogatif presiden terpilih Prabowo-Gibran,” jelasnya.
Hanya Prabowo yang Tahu
Pengamat Politik Universitas Al Azhar, Ujang Komarudin menyatakan, selain nama-nama yang sudah sering disebut-sebut, figur baru yang mungkin muncul sangatlah spekulatif. Mengenai siapa yang akan masuk kabinet, terutama tokoh di luar nama-nama yang sudah muncul, Ujang menegaskan bahwa hanya Prabowo dan Tuhan yang tahu.
"Karena dia yang menyusun. Dia yang, katakanlah, mencari sosok-sosok figur di luar nama-nama yang beredar. Ya, mungkin saja. Jadi, kalau soal prediksi calon atau nama baru, saya tentu tidak bisa. Itu sifatnya spekulatif, bukan prediktif, karena tidak jelas siapa saja nama-nama baru itu," katanya.
Selain calon menteri dari partai politik, Ujang juga menekankan bahwa unsur organisasi massa (ormas) selalu mendapat tempat dalam pemerintahan baru. "Kalau saya melihatnya, ada ya, jatah untuk Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah," jelasnya.
Kata Ujang, tokoh-tokoh dari NU yang berpotensi masuk kabinet antara lain Gus Ipul atau Saefullah Yusuf, Sekretaris Jenderal Pengurus Besar NU. Saat ini, Gus Ipul menjabat sebagai Menteri Sosial dalam pemerintahan Presiden Jokowi. Ia menggantikan Tri Rismaharini yang mengundurkan diri untuk maju dalam Pemilihan Gubernur Jawa Timur 2024.
Sementara itu, dari Muhammadiyah, nama yang mencuat adalah Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Abdul Mu'ti. Ujang mengakui belum ada nama lain dari NU maupun Muhammadiyah yang secara pasti masuk dalam radar calon menteri Prabowo. "Tapi nama yang muncul dari jatah ormas NU kelihatannya Sekjen PBNU. Dari Muhammadiyah, yang paling menonjol adalah Prof Abdul Mu'ti," tutupnya.
Sebelumnya, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan berharap agar menteri pendidikan dalam kabinet Prabowo-Gibran berasal dari kader Muhammadiyah. Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof Haedar Nashir, menyatakan bahwa pilihan Prabowo dalam menyusun kabinet akan mewakili semua golongan masyarakat. (sup/sar/kontan)
Perbaikan Institusi
Menteri yang dipilih Prabowo Subianto harus memprioritaskan perbaikan kualitas institusi yang dipimpinnya. Peneliti The Indonesian Institute, Center for Public Policy Research (TII) Putu Rusta Adijaya mengatakan, harus ada perbaikan menyeluruh serta diikuti komitmen dalam penegakan hukum.
“Salah satu agenda Prabowo dalam Asta Cita adalah pemberantasan korupsi. Maka, individu yang dipilih oleh Prabowo harus dapat memperbaiki dan meningkatkan kualitas institusi kementerian atau lembaga yang dipimpinnya agar berintegritas," ujarnya, Senin kemarin.
Ia menambahkan institusi yang berkualitas adalah institusi yang menggunakan kekuasaan politik untuk merancang lembaga ekonomi dan terkait lainnya yang transparan, akuntabel, dan memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat Indonesia tanpa terkecuali.
Jokowi Beri 2 Jempol untuk Prabowo, Presiden Sempat Batuk Saat Pidato APBN 2026 |
![]() |
---|
HASTO Peluk Cium Istri Usai Vonis 3,5 Tahun, Terbukti Sediakan Rp 400 Juta untuk Suap Komisioner KPU |
![]() |
---|
JOKOWI Dicecar 22 Pertanyaan, Diperiksa 1 Jam Terkait Kasus Ijazah Palsu |
![]() |
---|
MEGAWATI Ingatkan Kepala Daerah Kader PDIP, Waspada Terjerat Kasus Hukum, Koster-Giri Go to Jakarta |
![]() |
---|
TITAH Megawati, Kepala Daerah PDIP Ikuti Retreat Gelombang II, Koster & 8 Bupati/Walikota dari Bali |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.