Berita Gianyar

Tim Gabungan Sidak Duktang di Blahbatuh, Simak Beritanya 

Penduduk nonpermanen atau biasa disebut penduduk pendatang (Duktang) yang menjadi sasaran sidak, adalah pekerja proyek dan penghuni rumah kos-kosan. 

ISTIMEWA
PENERTIBAN – Para petugas melakukan penertiban administrasi penduduk pendatang di Desa Saba, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, pada Senin (14/10) malam. 

TRIBUN-BALI.COM - Desa Saba, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar menggelar penertiban administrasi penduduk pendatang (Duktang) yang mendiami kawasan mereka, Senin (14/10) malam. 

Penduduk nonpermanen atau biasa disebut penduduk pendatang (Duktang) yang menjadi sasaran sidak, adalah pekerja proyek dan penghuni rumah kos-kosan. 

Berdasarkan informasi dihimpun Tribun Bali, Selasa (15/10), sidak ini rupanya tidak berjalan tertib. Bahkan petugas sidak yang terdiri dari TNI, Polri, Satpol PP, unsur kecamatan dan unsur adat dan dinas desa Saba, sempat diajak 'kucing-kucingan' oleh sejumlah duktang

Hal itu dikarenakan sejumlah duktang mengetahui adanya sidak. Mereka lebih memilih menghindar. Ketika didatangi ketempat kosnya, malah sepi tidak ada aktivitas.

Baca juga: Diduga Jadi Tempat Praktik Prostitusi, Satpol PP Bakal Selidiki Warung Remang di Bypass IB Mantra 

Baca juga: Motivasi Berlipat! Dolah Bawa Thailand Juara King’s Cup 2024, Gabung Bali United Siap Lawan Persita!

Diketahui bawah sidak ini bukan saja untuk kepentingan administrasi, tetapi petugas juga melakukan sosialisasi terkait pemilahan sampah dan kebersihan lingkungan. 

Setelah sidak, para tokoh desa cukup menyayangkan kondisi tersebut. Sebab pemberitahuan untuk melaporkan diri sudah di wanti-wanti.

Namun tak pernah ditindak lanjuti. Bahkan pemilik kos dan proyek juga tidak ikut proaktif untuk mengurus hal tersebut. Bahkan di wilayah Blangsinga ditemukan dua orang tanpa indentitas. 

Perbekel Saba, Ketut Redhana meminta agar duktang ataupun pihak yang menampung mereka, supaya mau diajak kerjasama tertib administrasi. Sebab, hal ini untuk menghindari persoalan yang mungkin saja terjadi. 

“Banyak permasalahan yang akan muncul bila mereka tidak tertib. Misalkan ketika terjadi kecelakaan kerja, siapa yang akan tanggung jawab, atau seandainya terjadi kecelakaan di jalan, siapa juga yang akan bertanggung jawab,” jelasnya. 

Hal ini dilakukan untuk kebaikan warga negara. Juga keamanan dan kenyamanan penduduk sekitar. Dia menegaskan bahwa dalam proses pengurusan administrasi, desa tidak memungut biaya sepeserpun. 

“Kami tidak memungut bayaran, namun mereka masih juga membandel. Apa lagi jika kita mungut. Kita harap pemilik proyek atau pemilik kos sama-sama membantu agar mereka tertib administrasi,” jelasnya.

Dalam hal ini, pihaknya berhasil menemui ratusan orang duktang  yang tinggal di Desa Saba. Saat ini KTP mereka masih disita untuk proses administrasi. “Mari sama-sama kita tertib administrasi, demi kepentingan dan kebaikan kita bersama,” ujarnya. (weg)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved