Sulinggih Diusik Kembang Api

Anggota DPR RI Asal Bali Ini Minta PemprovTak Tinggal Diam Soal Kasus Kembang Api di Pantai Berawa

Terbaru anggota DPR RI asal Bali, I Nyoman Parta mengaku terpukul atas peristiwa yang tidak mengenakkan yang dialami umat Hindu ketika menggelar

Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Ady Sucipto
istimewa
Tangkapan layar kembang api meletus saat sulinggih tengau mapuja - Viral Video Kembang Api Saat Sulinggih Sedang Mapuja, Diduga di Pantai Berawa, PHDI Bali Telusuri 

Ia pun mengaku tidak mendapat laporan ihwal pesta kembang api yang digelar oleh Finns Beach Club.  

Kata dia, pihak adat tidak pernah mengeluarkan izin terkait pesta kembang api itu.

“Kami di banjar adat, maupun di desa tidak ada mengeluarkan izin mengenai peluncuran kembang api itu. Namun yang pasti itu peluncuran kembang api dilakukan pihak Finns Beach Club yang ada di Pantai Berawa,” ucapnya.

Baca juga: Bea Cukai Bali Lakukan 1.261 Penindakan, Selamatkan Potensi Kerugian Negara Capai Rp 16 Miliar Lebih

Sebagai pemegang otoritas wilayah dalam hal ini banjar adat, ia mengaku sangat menyesalkan kejadian ini. Tapi dia tidak bisa berbuat banyak. Meski dilarang, namun izin peluncuran kembang api selalu keluar.

“Coba konfirmasi ke pihak Finns biar tahu apa itu berizin atau tidak, yang jelas kami menyayangkan dan tidak ada memberikan izin untuk meluncurkan kembang api,” demikian dia mengungkapkan.

Pesta kembang api yang digelar Finns sudah sejak lama dikeluhkan warga. Pesta tak hanya digelar saat acara tertentu, namun sering. 

Desa Adat Berawa dan Banjar Berawa yang merupakan banjar pendamping sampai melakukan rapat khusus membahas hal ini. 

Tapi tidak ada solusi karena pihak Finns selalu mendapat izin dari pihak kepolisian.

Kelian Adat Berawa, I Wayan Kumarayasa menceritakan saat itu pihak manajemen Finns Beach Club menginginkan setiap hari menggelar pesta kembang api

Pihak adat tentu keberatan dan tidak memberi izin.

“Kami sebagai pendamping, warga Banjar Berawa dan Desa Adat Berawa tidak mengizinkan setiap hari. Hanya saja kami izinkan sewaktu-waktu saja, misalkan saat ada event atau acara khusus,” ucapnya.

Namun kenyataan di lapangan, pesta kembang api selalu ada meski pihak adat tidak memberi izin. 

Ia tak berdaya karena Finns dapat izin dari polisi. 

“Meski kami tidak memberi izin, namun izin itu keluar dari aparat kepolisian. Kami di bawah tidak bisa berbuat banyak,” jelasnya.

Kata dia, saat menyampaikan keluhan warga terkait pesta kembang api yang mengganggu, Finns selalu menyodorkan izin yang diberikan polisi. 

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved