Pilkada Denpasar

ADU Strategi Atasi Macet, Abdi Benahi Transportasi Publik, Jaya-Wibawa Bangun Jalan Tembus Sanur!

Ambara pun mengatakan antara pusat dan daerah harus satu jalur. Karena jika ingin membangun underpass diperlukan dana Rp 300 miliar.

ISTIMEWA/SUP
Dua pasangan calon (paslon) Pilwali Kota Denpasar, yakni paslon nomor urut 1 Gede Ngurah Ambara Putra–I Nengah Yasa Adi Susanto (Abdi) dan paslon nomor urut 2 I Gusti Ngurah Jaya Negara–I Kadek Agus Arya Wibawa (Jaya-Wibawa) terlibat debat terbuka pertama Pilwali 2024 di Prama Sanur, Denpasar, Sabtu (19/10) malam.  

Pihaknya akan menghapus dikotomi sekolah swasta dan negeri. Bahkan pihaknya juga akan menghapus uang komite di sekolah negeri.

"Apapun prestasinya, harus kami hargai ke depan. Di sekolah negeri, kami tidak izinkan komite lagi," katanya.

Yasa Adi Susanto menambahkan, pihaknya akan sering mengadakan lomba berstandar nasional dan internasional di Denpasar. Juga ada reward kepada siswa berprestasi salah satunya beasiswa hingga ke perguruan tinggi.

Sementara paslon Jaya-Wibawa akan menyiapkan insentif untuk peneliti muda. Selain itu, selama memimpin Denpasar, juga sudah digelar Denpasar Inventory Day yang berlangsung selama 4 tahun.

Pihaknya juga akan terus menggembangkan starup yang sudah ada di Kota Denpasar. “Salah satunya akan mengelola blockchain yang akan difasilitasi oleh pemerintah,” kata Kadek Agus Arya Wibawa.

Dalam debat perdana ini, selain masalah sampah dan kemacetan juga ada permasalahan terkait digitalisasi UMKM di era digital. Para paslon pun memiliki programnya masing-masing dalam hal ini.

Paslon Abdi mengatakan akan mengubah paradigma pasar tradisional menjadi pasar digital.

"Penjualan dan pembelian dilakukan melalui online. Tingkatkan pendidikan dan keterampilan para pelaku ekonomi dalam memasarkan produk," kata Ngurah Ambara.

Yasa Adi Susanto menambahkan, pihaknya akan membangun Denpasar digital center dan market.

Dengan hal ini, produk para UMKM akan bisa dipasarkan dengan jangkauan lebih luas. "Tidak harus buka lapak. Di Denpasar digital center kita latih mereka," katanya.

Sementara paslon Jaya-Wibawa memaparkan apa yang telah dilakukannya sebagai petahana. Arya Wibawa mengaku sebanyak 32.626 UMKM dan ratusan koperasi sudah digerakkan dengan digitalisasi.

Pihaknya juga ingin melahirkan Gede Anta atau I Gede Putu Rahman Desyanta lain yang bergerak dalam blockchain.

"Gede Anta lahirkan Baliola, kami sediakan ruang mereka di DNA (Dharma Negara Alaya, red)," paparnya.

Selain itu, pihaknya juga ingin melahirkan Gus Krisna atau Ida Bagus Ista Krishna lainnya yang bergelut di dunia animasi.

Juga akan pasang QR Code yang memuat penjelasan tempat wisata dan akan menjadi story telling di masing-masing tempat wisata tersebut. 

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved