Tjok Wisesa Jadi Perhatian Warga, Putra Raja Klungkung Hadiri Konser Bal1 Bahagia Mulia-PAS

TRIBUN-BALI.COM -  Kehadiran Tjokorda Gde Agung Sumara Wisesa menjadi perhatian masyarakat Klungkung di Konser Bal1 Bahagia yang diselenggarakan di Alun-alun Ida Dewa Agung Jambe, Klungkung, Minggu (20/10) malam. 

Ia bahkan menjadi perwakilan masyarakat Klungkung untuk mencoblos paslon I Made Muliawan Arya-Putu Agus Suradnyana (Mulia-PAS) pada simulasi pencoblosan Pilkada Provinsi Bali.

Tjok Wisesa dikenal publik sebagai putra dari panglingsir Puri Agung Klungkung, Ida Dalem Smara Putra. 
Tjok Wisesa mengungkapkan dukungannya kepada Mulia-PAS merupakan wujud dari dukungannya terhadap Presiden ke 8 Prabowo Subianto. 

Menurutnya, hanya Mulia-PAS sebagai perwakilan pemerintah pusat yang mendapatkan mandat dari Prabowo untuk membangun Bali. 

Baca juga: Menteri Pariwisata Baru, GIPI Bali Harapkan Program Promosi Pariwisata Lebih Produktif 

Baca juga: Koster Sebut Pembangunan Bandara Bali Utara Bulan Ditolak tapi Dibatalkan karena Ini

"Karena dari awal saya mendukung Pak Prabowo, secara logis De Gadjah merupakan representasi dari pemerintah yang sekarang ini," jelasnya, Senin (21/10).

Begitu juga di Klungkung, I Ketut Juliarta yang merupakan kader Partai Gerindra tulen menjadi satu-satunya kandidat yang mendapatkan mandat langsung dari Prabowo. Untuk itu Tjok Wisesa menjagokan pria asal Desa Gunaksa tersebut dapat memenangkan Pilkada Klungkung.

"Memang harus dimenangkan Juliarta. Karena dia menjadi satu-satunya kandidat yang mendapat pesan langsung dari Prabowo untuk membangun Klungkung," jelas Tjok Wisesa.

Menurut Tjok Wisesa, majunya Juliarta ke Pilkada Klungkung murni keinginan dari Prabowo yang telah menugaskan bersangkutan berjuang untuk memimpin Klungkung. 

Tjok Wisesa berharap agar Ketut Juliarta dapat menjadi bupati sehingga dapat membawa anggaran pusat untuk membangun Klungkung. Ia menghitung anggaran Klungkung yang sudah defisit tidak mampu untuk membangun secara mandiri. 

"Dibutuhkan anggaran sekitar Rp 2 triliun agar pembangunan di Klungkung bisa dirasakan nyata. Anggaran sebesar itu tidak bisa diambil dari anggaran Provinsi Bali dan Kabupaten Badung. Anggaran sebesar itu untuk pembangunan infrastruktur hanya bisa didapatkan dari pusat," tambahnya. (mit)