Berita Klungkung
Dinas Kesehatan di 38 Provinsi Jadikan Klungkung Percontohan Turunkan Stunting
Penurunan angka prevalensi stunting harus menjadi upaya prioritas, hingga dibentuknya tim percepatan penurunan stunting
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA - Kabupaten Klungkung menjadi percontohan dalam upaya penurunan angka stunting.
Bahkan Dinas Kesehatan di 38 provinsi di Indonesia, khusus menggelar Pertemuan Koordinasi dan Pembelajaran Praktik Baik Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten Klungkung, Bali.
Berdasarkan hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023 yang telah dirilis oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), Kabupaten Klungkung berhasil menurunkan angka stunting hingga 4,9 persen.
Di mana angka prevalensi stunting dari (tahun 2021) 19,4 persen (tahun 2022) menjadi 7,7 persen dan (tahun 2023) menjadi 4,9 persen.
Baca juga: Dinas Kesehatan Tegaskan Bali Tak Pernah Buat Statement Tolak Wolbachia
Di tahun 2024 ini dengan pemantauan yang insentif melalui aplikasi EPPGBM, menunjukkan tren penurunan mencapai 3,60 persen atau jumlah absolut sebanyak 378 kasus balita stunting pada bulan Juni 2024.
"Pencegahan dan penurunan stunting di Klungkung pelaksanaannya dilakukan secara masif, serta melibatkan lintas sektoral. Angka pastisipasi balita yang datang dan ditimbang ditambah balita yang di kunjungi ke rumah, lalu di-input di aplikasi EPPGBM mencapai 100 persen," ujar Pj Bupati Klungkung I Nyoman Jendrika didampingi Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Klungkung drg. I Gusti Ayu Ratna Dwijawati.
Dalam penurunan angka stunting, Pemkab berupaya membangun kesadaran kolektif, bahwa stunting adalah masalah yang sangat penting.
Penurunan angka prevalensi stunting harus menjadi upaya prioritas, hingga dibentuknya tim percepatan penurunan stunting
"Selain itu, perlu juga mengubah perilaku masyarakat, jika penurunan stunting terus digalakkan. Termasuk dengan kampanye stunting bukan aib, melalui pendekatan lokal jenius dari faktor agama, budaya dan tradisi," ungkap Jendrika.
Sementara, Direktur Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Kementerian Kesehatan RI, Lovely Daisy mengatakan, dipilihnya Klungkung sebagai pembelajaran praktik baik percepatan penurunan stunting karena melihat angka stunting di Kabupaten Klungkung yang semakin rendah.
“Pembelajaran kali ini kami mengajak 38 Dinas Kesehatan di semua provinsi. Selain itu, pembelajaran ini mengambil tema pendampingan dan pembelajaran praktik baik pencapaian indikator intervensi spesifik," ujarnya. (mit)
Kumpulan Artikel Klungkung
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.