Pilkada Bali 2024

Restorasi Pura & Simantri Plus Atensi Debat Pilgub Bali 2024, PAS & Giri Prasta Bicara Lebih Banyak!

Dengan begitu, pariwisata di Bali dapat hidup berdampingan dengan sektor lain, sehingga ekonomi Bali tidak hanya bergantung pada pariwisata semata.

Tangkapan layar YouTube @KPUBali
Ilustrasi - Debat perdana Pilgub Bali 2024 antara paslon Mulia-PAS dan Koster-Giri. 

TRIBUN-BALI.COM  - Debat perdana Pilgub Bali 2024 berlangsung di Prime Plaza Hotel Sanur, Denpasar, Rabu (30/10). Paslon nomor urut 1, Made Muliawan Arya dan Putu Agus Suradnyana (Mulia-PAS) serta Paslon nomor urut 2, Wayan Koster dan I Nyoman Giri Prasta (Koster-Giri) adu gagasan konsep pariwisata berkelanjutan d& i Bali.

Dalam debat perdana ini, Putu Agus Suradnyana maupun Giri Prasta dapat ruang lebih banyak dalam menyampaikan permasalahan, gagasan dan sanggahan.

Agus Suradnyana menekankan pentingnya mengurangi dampak negatif dari pariwisata yang berlebihan. Ia menyebutkan Bali harus fokus pada kemampuan daya tampung pariwisata agar kualitas pariwisata tetap terjaga.

Baca juga: Selimputan 53 Juta Kunjungan Turis, Giri Tanya, De Gadjah: Maaf Salah Sebut, Bahas Ihwal Budaya Juga

Baca juga: DEBAT TERBUKA Pilgub Bali 2024 Sedang Berjalan, 2 Paslon Datang Berbarengan, Simak Kata Lidartawan

2 paslon Pilgub Bali berpose sebelum debat.
2 paslon Pilgub Bali berpose sebelum debat. (Putu Supartika - Tribun Bali)

“Hal yang harus kita lakukan bersama adalah menangani persoalan sampah dan kemacetan yang kerap muncul di kawasan wisata. Selain itu, pembangunan di Bali Utara seperti pelabuhan Celukan Bawang akan berperan dalam meratakan pariwisata secara menyeluruh dan mengurangi ketimpangan antara Bali Utara dan Selatan,” ujar Agus.

Selain pariwisata, Agus juga menyoroti sektor lain untuk mendukung keberlanjutan ekonomi Bali seperti subsidi pupuk dan pemberian pupuk gratis untuk petani. Ia mengusulkan pembangunan Bali Training Center.

Tempat ini akan menjadi lokasi UMKM belajar dan memperluas pemasaran produk mereka, termasuk edukasi digital dengan memanfaatkan media sosial dan teknologi AI atau Artificial Intelligence alias kecerdasan buatan.

“Kami berencana membangun 1.000 startup baru, memberikan edukasi untuk sektor informal agar mereka lebih berdaya, terutama dalam penggunaan media sosial dan teknologi digital,” demikian kata Agus.

Sementara itu, I Nyoman Giri Prasta menegaskan masyarakat Bali harus menjadi tuan di rumahnya sendiri. Ia sebut, meskipun investasi dari luar negeri dibolehkan, namun jangan sampai meminggirkan masyarakat lokal.

“Kami ingin menciptakan pariwisata yang tidak hanya fokus pada sektor pariwisata saja. Selain itu, pariwisata harus bisa mendukung sektor lain seperti budaya, pertanian organik, perikanan, dan kelautan,” jelas Giri.

Giri juga menekankan pentingnya transformasi ekonomi pariwisata dengan menambahkan sektor pertanian, perikanan, UMKM, dan industri manufaktur untuk mengolah bahan mentah menjadi produk jadi.

Dengan begitu, pariwisata di Bali dapat hidup berdampingan dengan sektor lain, sehingga ekonomi Bali tidak hanya bergantung pada pariwisata semata. “Pariwisata harus mendukung budaya dan sektor lainnya," jelasnya.

"Bali perlu memiliki industri manufaktur yang mengolah bahan lokal menjadi produk berkualitas dengan bantuan teknologi, baik secara manual maupun menggunakan mesin,” sambung Giri Prasta.

Restorasi Pura

Calon Gubernur nomor urut 2, Wayan Koster menyampaikan beberapa program strategis infrastruktur dalam mendukung sektor pariwisata di Bali. Ia juga fokus pada restorasi kawasan suci di Bali, khususnya Pura Besakih.

Selain itu, Koster juga menggarisbawahi pentingnya pembangunan kawasan Pusat Kebudayaan Bali di Klungkung. "Kawasan ini akan menjadi ikon baru pariwisata Bali, yang tidak hanya menarik wisatawan domestik, tetapi juga mancanegara," kata Koster.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved