Budaya
Disbud FGD Jelang Kongres Kebudayaan Bali, Transformasi Teknologi Tradisional Bali Jaga Budaya Bali
Berbagai tematik diangkat, dalam 6 sesi kegiatan Focus Group Discussion (FGD) serangkaian pelaksanaan Kongres Kebudayaan Bali 2024,.
Bali kini bukan milik orang Bali saja, tetapi milik dunia. Maka itu, tatanan yang ada di Bali bukan seperti zaman dulu yang homogin, sehingga penting adanya transformasi teknologi tradisional Bali untuk menjaga Bali.
Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, Prof Dr I Gede Arya Sugiartha, disela-sela FGD itu mengaku sengaja mendatangkan kedua narasumber ini karena memiliki pengetahuan tradisional yang mempuni.
Tjokorda Gede Mahatma Putra Kerthyasa memiliki pengetahuan tradisional yang luar biasa yang tidak terbayangkan oleh para peserta, maka dimunculkan kali ini.
Kalau Popo Danes sampai saat ini masih sangat konsentrasi terhadap tradiasional, tetapi sudah meranah ke dunia modern.
Popo Danes mampu menyeimbangkan yang tradisional untuk tetap kuat, tetapi maju. Popo Danes memanfatkan teknologi untuk mendorong tradisional untuk maju, namun jangan sampai merubah dasar atau kekhasan tradisional itu sendiri.
Menurut Kadis Prof. Arya, FGD ini bagian dari kongres yang akan diselenggarakan Dinas Kebudayaan Provinsi Bali pada tanggal 6 Desember 2024.
Ada sebanyak 6 kali melakukan FGD untuk mematangkan materi-meteri yang akan disampaikan dalam kongres nantinya.
Ada 10 objek pemajuan kebudayaan yang akan dibahas, yaitu tradisi lisan, manuskrip, adat istiadat, permainan rakyat, olahraga tradisional, pengetahuan tradisional, teknologi tradisional, seni, bahasa, dan ritus.
Semua objek itu harus dibahas, sehingga setelah FGD akan dilanjutkan dengan pleno yang akan berlangsung pada tanggal 6 Desember 2024.
Acara itu akan besar dan resmi dihadiri Gubernur dan mengundang para tokoh dan sebagainya. Hasil dari kongres yang sudah dibahas, yaitu Pokok Pokok Kebudayaan Bali (PPKB) selama tiga tahun belakangan ini.
Pembahasannya, apa yang menjadi masalahnya, apa yang terjadi, apakah semakin kuat atau semakin maju.
“Berdasarkan itu, kemudian Disbud membuat rencana strategis lima tahun penguatan dalam pemajuan kebudayan. Dasarnya dari PPKB ini,” imbuhnya.
Pada tanggal 6 Desember nanti merumuskan hasil PPKB, dan setelah itu Disbud akan merumuskan Rencana Pembangunan Jangka Pendak dan Menengah (RPJPM) itu diselesaikan dalam amanah PPKD. (*)
Putu Intan Senang Suarakan Toleransi, VOPI Luncurkan Interfaith Golden Rule Youth Conference Bali |
![]() |
---|
400 Umat Ikuti Ritual Ciswak, Perayaan Cap Go Meh di Seng Hong Bio, Ini Maksud dan Tujuannya |
![]() |
---|
Malam Siwaratri Digelar di Candi Prambanan, Ari Dwipayana Ungkap Tempat Suci untuk Pemujaan Siwa |
![]() |
---|
Kongres Kebudayaan Bali IV, Ini Program Pemajuan dan Penguatan Kebudayaan 5 Tahun ke Depan |
![]() |
---|
12 Sekaa Ikuti Parade Gong Kebyar Wanita & Anak di Denpasar, Peserta Dapat Uang Pembinaan Rp35 Juta |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.