Berita Buleleng
Pengastulan Ditetapkan sebagai Komunitas Siaga Bencana Tsunami, Simak Beritanya!
Sementara verifikasi kesiapan Desa Pengastulan, imbuhnya, telah dilakukan oleh UNESCO IOC bersama BMKG pada 25-26 April 2024 lalu.
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM - Intergovernmental Oceanographic Commission (IOC) yang merupakan salah satu lembaga dibawah naungan UNESCO menetapkan Desa Pengastulan, Kabupaten Buleleng sebagai Komunitas Siaga Bencana Tsunami (Tsunami Ready Community).
Pengukuhan ini setelah desa yang berlokasi di Kecamatan Seririt, Buleleng itu berhasil memenuhi 12 indikator kesiapsiagaan tsunami yang ditetapkan UNESCO.
Sekretaris Desa Pengastulan, Muhammad Ali menyebut, indikator kesiapsiagaan tsunami yang ditetapkan UNESCO meliputi pembentukan forum penanggulangan risiko bencana (FRB), pelatihan evakuasi, edukasi masyarakat, hingga pelaksanaan simulasi bencana secara rutin.
Sementara verifikasi kesiapan Desa Pengastulan, imbuhnya, telah dilakukan oleh UNESCO IOC bersama BMKG pada 25-26 April 2024 lalu.
Baca juga: JOGED JARUH Resmi Dilarang! Pemprov Bali Keluarkan SE, Majelis Kebudayaan Terbitkan Ilikita
Baca juga: TRAGIS! Ayu Terlindas Bus di Desa Sibang Gede, Mahasiswi Asal Gianyar Meninggal Dunia Kecelakaan

“Proses ini bertujuan untuk memastikan bahwa masyarakat desa mampu menjalankan langkah-langkah mitigasi serta memenuhi 12 indikator kesiapsiagaan tsunami yang ditetapkan,” ujarnya, Jumat (15/11).
Hingga akhirnya pada acara simposium 20 Tahun Tsunami Aceh yang berlangsung di Banda Aceh, Senin (11/11/2024) lalu, Desa Pengastulan resmi dikukuhkan sebagai Komunitas Siaga Bencana Tsunami.
“Pencapaian ini tentunya membawa Desa Pengastulan meraih pengakuan internasional sebagai Komunitas Siaga Bencana Tsunami. Kami terus berkomitmen melakukan edukasi dan meningkatkan pemahaman masyarakat terkait bencana, bahkan sejak usia dini, agar mereka siap menghadapi gempa dan potensi tsunami," ungkapnya.
Sementara Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Buleleng, Putu Ariadi Pribadi, berharap pengakuan internasional kepada Desa Pengastulan, dapat menjadi contoh dan inspirasi bagi desa-desa lain di wilayah Buleleng.
Menurutnya, pencapaian ini juga diharapkan dapat memotivasi masyarakat untuk memahami pentingnya mitigasi bencana, khususnya yang berpotensi tsunami.
“Kami berharap keberhasilan ini menambah semangat masyarakat untuk lebih waspada terhadap gempa bumi yang berpotensi tsunami,” ucapnya.
Ariadi mengatakan, ada beberapa patahan di laut Buleleng yang tergolong rawan gempa dan tsunami. Diantaranya patahan di laut Desa Pengastulan, Kecamatan Seririt, patahan di Desa Pejarakan, Kecamatan Gerokgak, dan di Desa Tejakula.
“Bahkan menurut sejarah, di Desa Pengastulan pernah mengalami gempa pada tahun 1976 silam,” imbuhnya.
Ariadi menambahkan, pengukuhan ini menjadikan Desa Pengastulan sebagai desa kedua di Bali yang meraih status Komunitas Siaga Bencana Tsunami, setelah Desa Tanjung Benoa di Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung.
“Diharapkan langkah ini dapat semakin meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana serta meminimalkan risiko yang mungkin timbul,” ujarnya. (mer)
Marcos Terancam Hukuman 7 Tahun Bui, Tega Embat Tas Belanja IRT di Buleleng Bali |
![]() |
---|
Masalah Kesehatan Mata, Direktur Operasional PT BPR Bank Buleleng 45 Mengundurkan Diri |
![]() |
---|
Reklame di Buleleng Bali Ditata, Masyarakat Bisa Dapat Uang Dari Sewa Lahan |
![]() |
---|
Loka POM Buleleng Bali Temukan Obat Tanpa Izin Edar, Pengawasan Akan Diperketat |
![]() |
---|
MASIH Lanjut Kasus GA & WA, Kini Keluarga Datangi Kantor DPRD Buleleng Usut SK Pemberhentian PPPK! |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.