KPU Buleleng Undang Kepala Sekolah dan Siswa OSIS Untuk Saksikan Debat Ketiga

TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Pelaksanaan Debat Publik Calon Bupati dan Wakil Bupati Buleleng ketiga, dijadwalkan pada Rabu (20/11/2024).

Dalam pelaksanaannya, KPU Buleleng bakal mengundang Kepala Sekolah serta siswa OSIS. 

Hal tersebut diungkapkan Ketua KPU Buleleng, Komang Dudhi Udiyana saat ditemui usai rapat koordinasi (Rakor) debat ke tiga, Senin (18/11/2024). 

Baca juga: Kecelakaan! Dilindas Mobil Saat Hujan Deras, Pria 30 Tahun Tewas, Berikut Penjelasan Ketut

Dudhi menjelaskan, pihaknya berencana mengundang kepala sekolah serta siswa OSIS khususnya yang berusia 17 tahun dan sudah punya hak pilih. Namun demikian, tidak semua kepala sekolah dan siswa bisa dihadirkan pada acara debat, dengan alasan keterbatasan tempat. 

"Tujuannya agar siswa bisa menyaksikan secara langsung debat ini. Kemudian berdasarkan hasil debat, para siswa punya pilihan untuk memilih pada 27 November," ucapnya. 

Baca juga: HEBOH! Pasutri Hajar Pria di Kos-kosan Jalan Trengguli Denpasar, Lutut Dibenturkan ke Mulut

Dudhi kemudian menyampaikan ada beberapa hal yang menjadi bahan evaluasi, berdasarkan hasil pelaksanaan debat ke dua pada Selasa (12/11/2024) lalu. Di mana pada pelaksanaan debat ke tiga nanti, tidak ada yel-yel hingga konferensi pers. Hanya diperbolehkan tepuk tangan saja. 

"Ini melihat pada debat kedua kemarin, ada beberapa hal yang mungkin bisa menyebabkan tidak kondusifnya situasi pada saat dilaksanakan yel-yel maupun konferensi pers. Jadi sudah disepakati oleh kedua tim pemenangan," ungkapnya. 

Selain itu, KPU Buleleng juga melarang tamu undangan untuk hilir mudik keluar masuk ruangan, pada saat acara debat berlangsung. "Nanti ruangan akan kita tutup selama kegiatan debat berlangsung. Tidak ada orang yang boleh keluar masuk saat debat berlangsung," tegasnya. 

Untuk diketahui, pelaksanaan debat masih berlokasi di tempat yang sama, yakni di Banyualit Spa 'n Resort Lovina. 

Ada dua materi besar yang menjadi tema debat ketiga ini. Diantaranya menyelarasikan pelaksanaan pembangunan daerah Kabupaten/Kota dan Provinsi dengan Nasional, serta Memperkokoh NKRI dan Kebangsaan. 

Sedangkan sub tema debat ketiga ini terdiri dari lima poin. Meliputi Hubungan Pusat-Daerah : Harmonisasi Perencanaan Pembangunan; Pajak dan Retribusi Daerah untuk Rakyat; Menggali Sumber PAD untuk siapa?; Membentuk Manusia dengan Kepribadian Humanis, Moderat, dan Anti Kekerasan; dan Mengimplementasikan Pemerintah Daerah yang Inklusif. (mer)