Bencana Alam di Bali

Ruang Kelas SMPN 1 Dawan Jebol Tertimpa Senderan Longsor, Pagar Puskesmas Ambruk di Jembrana

Lokasi tanah dan senderan yang longsor itu berlokasi di sisi barat sekolah. Ada tiga ruang kelas di kawasan itu. 

Tribun Bali/Eka Mita Suputra
Plt Kepala Sekolah SMP N 1 Dawan, Kadek Yadnyani saat menunjukkan kondisi ruang kelas IX G di SMP N 1 Dawan yang jebol akibat tanah dan senderan longsor, Minggu (23/12/2024). 

Namun kerugian material yang ditimbulkan mencapai Rp 10 juta. 

Setelah kejadian, petugas gabungan bersama warga melakukan pembersihan karena sempat menutup saluran irigasi. 

Di tempat lain, rumah warga Banjar Sarikuning, Desa Tukadaya tertimpa pohon tiwul setinggi 23 meter. 

Pohon tersebut tumbang karena hujan deras serta angin kencang. Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 08.30 WITA. 

Bermula dari seorang warga yang sedang istirahat mendengar suara bergemuruh. 

Saksi lantas lari keluar rumah melihat pohon tumbang jenis tiwul milik warga lainnya. 

Tak disangka, pohon yang berjarak sekitar 20 meter dari TKP menimpa rumah milik I Kade Wirasa (47). 

Saksi lantas melaporkan peristiwa tersebut ke aparat desa setempat untuk bersama-sama menindaklanjuti dengan membantu pemotongan dan pembersihan pohon yang tertimpa rumah.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun genting rumah warga di bagian belakang rumah sebelah selatan pecah. 

Sementara itu kerugian material ditaksir mencapai Rp 3 juta. 

AKP Sukadana mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap waspada dan hati-hati ketika terjadi cuaca buruk seperti hujan deras disertai angin kencang. 

Sebab, potensi bencana alam seperti pohon tumbang, longsor dan banjir sangat tinggi. 

“Kami imbau untuk tetap waspada dan hati-hati ketika terjadi cuaca buruk,” imbaunya. (mit/mpa)

Pelabuhan Gilimanuk Tutup Satu Jam

Petugas menutup layanan penyeberangan melalui Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana sekitar satu jam, Minggu 22 Desember 2024. 

Sebab, cuaca buruk akibat hujan deras yang menyebabkan jarak pandang terganggu terjadi di Pelabuhan Gilimanuk. 

Menurut data yang berhasil diperoleh Tribun Bali, penundaan pelayanan Pelabuhan Gilimanuk terjadi sekitar pukul 11.56 WITA. 

Kemudian, pelayanan kembali dibuka pada 12.55 WITA atau sekitar 59 menit kemudian.

Pengawas Satuan Pelayanan (Wasatpel) Badan Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Pelabuhan Gilimanuk, I Made Ria Fran Dharma Yudha mengakui, cuaca buruk yang terjadi yakni hujan deras mengakibatkan operasional kapal terganggu. 

“Hujan deras dan minimnya jarak pandang sehingga ada penundaan pelayanan,” jelas Yudha.

Dia menyebutkan, penutupan layanan di Pelabuhan Gilimanuk berlangsung sekitar satu jam lamanya. 

Ia mengimbau kepada para pengguna jasa agar memaklumi kondisi tersebut. 

Sebab, petugas tidak akan memaksakan layanan jika terjadi cuaca buruk karena menyangkut keselamatan keseluruhan. 

“Mohon maklum, ketika cuaca buruk memang harus ada penundaan untuk mengantisipasi hal yang tak diinginkan terjadi,” tandasnya. (mpa)

Kumpulan Artikel Bali

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved