Berita Bali

BALI Diprediksi Makin Macet, Jika Bus Trans Metro Dewata Tak Ada, Layani 8 Juta Penumpang Sejak 2020

Untuk biaya operasional bus TMD diungkapkan Eka Budi masih mendapatkan pembiayaan dari APBN. 

TRIBUN BALI/ NI LUH PUTU WAHYUNI SRI UTAMI
BEROPERASI – Armada bus Trans Metro Dewata yang beroperasi di wilayah Sarbagita. 

“Jadi sementara sampai saat ini layanan bus Trans Metro Dewata mendapatkan pembiayaan dari APBN. Jadi kami berjalan berdasarkan kontrak dengan Kementerian Perhubungan dan mereka sudah tentukan setiap per komuter berapa karena layanan by the service (BTS) atau pembelian layanan disubsidi oleh Kemenhub,” kata Eka Budi. (sar)

Bus Listrik Diperkirakan Tiba Akhir 2025

Global Green Growth Institute (GGGI) melalui Bappenas dan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat menghibahkan 10 unit bus listrik. Armada bus listrik ini akan beroperasi di Sarbagita yang meliputi Denpasar, Badung, Gianyar dan Tabanan.

Bus tersebut diperkirakan tiba di Bali pada akhir tahun 2025. Bus itu akan mulai beroperasi pada 2026 setelah melewati tahapan pengadaan dan uji coba.

Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali, IGW Samsi Gunarta, menjelaskan rencana hibah bus listrik ini bertujuan memperbaiki layanan Trans Sarbagita yang saat ini terbatas.

“Ke depan itu kita akan tambahkan jadi 10 unit lagi dengan bus listrik. Harapannya kita bisa memperbaiki kinerja layanannya. Jadi lebih diperlebar layanannya sehingga lebih baik, dan integrasinya dengan Trans Metro juga harus lebih bagus,” jelas Samsi, Senin (30/12). 

Meski demikian, persiapan untuk implementasi hibah tersebut membutuhkan waktu. 

“Sudah mempersiapkan studinya sekarang dulu, nanti setelah semua keluar spesifikasi dan sebagainya baru dia pengadaan. Jadi kalau dilihat dihitung-hitung berproses, pengadaan, bus itu sebetulnya bukan barang yang ready stok,” jelasnya.

Samsi mengungkapkan bahwa sejak diluncurkan pada 2011, jumlah armada Trans Sarbagita telah menurun drastis. “Awalnya itu 45 unit, sekarang tinggal 10 unit,” katanya. 

Penurunan ini disebabkan habisnya usia pakai bus tersebut tanpa adanya penggantian. Saat ini, hanya dua koridor yang dilayani, yaitu rute Batubulan–GOR Ngurah Rai dan GOR Ngurah Rai–Garuda Wisnu Kencana (GWK). 

Bus yang tersisa diarahkan untuk melayani mahasiswa dan perguruan tinggi, seperti Universitas Udayana dari kampus pusat ke kampus Jimbaran. 

“Memang kita arahkan dari Unud pusat ke Unud Jimbaran, kemudian baru ke GWK,” tambah Samsi.

Selain hibah bus listrik, Pemprov Bali juga berencana memperlebar koridor layanan Trans Sarbagita untuk meningkatkan kinerja.

“Memperbaiki layanan, jadi Sarbagita itu terlalu sempit layanannya sekarang dan busnya juga tidak banyak. Masih tersisa hanya 10 unit,” ujar Samsi. 

Studi sedang dilakukan untuk menentukan rute tambahan yang optimal dan spesifikasi bus listrik, termasuk ukuran dan kapasitasnya. 

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved