Berita Bali

Bali Diprediksi Makin Macet, Bus TMD Terancam Tak Beroperasi, Layani 8 Juta Penumpang Sejak 2020

Angkutan publik ini merupakan program Buy The Service/BTS Teman Bus dan Bali menjadi layanan ketiga setelah Palembang dan Surakarta. 

TRIBUN BALI/ NI LUH PUTU WAHYUNI SRI UTAMI
BEROPERASI – Armada bus Trans Metro Dewata yang beroperasi di wilayah Sarbagita. 

“Sudah mempersiapkan studinya sekarang dulu, nanti setelah semua keluar spesifikasi dan sebagainya baru dia pengadaan. Jadi kalau dilihat dihitung-hitung berproses, pengadaan, bus itu sebetulnya bukan barang yang ready stok,” jelasnya.

Samsi mengungkapkan bahwa sejak diluncurkan pada 2011, jumlah armada Trans Sarbagita telah menurun drastis. 

“Awalnya itu 45 unit, sekarang tinggal 10 unit,” katanya. 

Penurunan ini disebabkan habisnya usia pakai bus tersebut tanpa adanya penggantian. 

Saat ini, hanya dua koridor yang dilayani, yaitu rute Batubulan–GOR Ngurah Rai dan GOR Ngurah Rai–Garuda Wisnu Kencana (GWK). 

Bus yang tersisa diarahkan untuk melayani mahasiswa dan perguruan tinggi, seperti Universitas Udayana dari kampus pusat ke kampus Jimbaran. 

“Memang kita arahkan dari Unud pusat ke Unud Jimbaran, kemudian baru ke GWK,” tambah Samsi.

Selain hibah bus listrik, Pemprov Bali juga berencana memperlebar koridor layanan Trans Sarbagita untuk meningkatkan kinerja. 

“Memperbaiki layanan, jadi Sarbagita itu terlalu sempit layanannya sekarang dan busnya juga tidak banyak. Masih tersisa hanya 10 unit,” ujar Samsi. 

Studi sedang dilakukan untuk menentukan rute tambahan yang optimal dan spesifikasi bus listrik, termasuk ukuran dan kapasitasnya. 

Samsi menekankan pentingnya proses transisi yang baik, terutama dalam pengalihan layanan dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah. 

“Pemprov tidak bisa menerima secara tiba-tiba dengan situasi ini, harus menyiapkan alokasi anggarannya, menyiapkan SDM-nya, menyiapkan peralatan dan piranti kontrol, dan sebagainya. Jadi tidak mudah memang untuk memindahkan itu dalam waktu yang sekaligus,” paparnya.

Jika seluruh proses berjalan sesuai rencana, hibah bus listrik ini diperkirakan tersedia pada akhir 2025 dan mulai dioperasikan pada 2026. 

“Kalau itu dihitung-hitung kurang lebih akhir 2025 baru bisa ada busnya, kemungkinan operasinya 2026. Dari 2025 kita uji coba itu bisa jadi,” ungkapnya.

Samsi sebelumnya mengungkapkan kemacetan di Bali secara berlebihan belakangan ini bisa ditangani dengan public transport yang baik. 

Dengan penggunaan publik transportasi, dapat membuat kapasitas pintu masuk ke Bali jadi lebih berimbang. 

Terlebih jumlah wisatawan yang masuk ke Bali lumayan besar baik dari Pelabuhan maupun dari Bandara. 

“Nanti kalau sistem transportasi bagus, pintu masuk kita akan lebih stabil dan seimbang,” tandasnya. (sar)

Kumpulan Artikel Bali

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved