Kecelakaan di Buleleng

KRONOLOGI Bayi 6 Bulan Tewas Kecelakaan di Buleleng, Sang Ayah dan Kakak Alami Patah Tulang

Seorang bayi berusia 6 bulan, Ketut Nanda Putri meninggal pasca mengalami kecelakaan bersama orangtuanya di ruas jalan jurusan Singaraja menuju Karang

tribun bali/dwisuputra
Ilustrasi kecelakaan - KRONOLOGI Bayi 6 Bulan Tewas Kecelakaan di Buleleng, Sang Ayah dan Kakak Alami Patah Tulang 

KRONOLOGI Bayi 6 Bulan Tewas Kecelakaan di Buleleng, Sang Ayah dan Kakak Alami Patah Tulang

TRIBUN-BALI.COM, BULELENG - Seorang bayi berusia 6 bulan, Ketut Nanda Putri meninggal pasca mengalami kecelakaan bersama orangtuanya di ruas jalan jurusan Singaraja menuju Karangasem.

Kecelakaan maut itu terjadi pada hari Rabu (1/1), sekitar pukul 15.30 Wita di kilometer 16.000 ruas jalan Singaraja-Amlapura, tepatnya di wilayah Banjar Dinas Kaja Kangin, Desa/Kecamatan Kubutambahan, Buleleng. 

Baca juga: NYAWA Bayi 6 Bulan Made Artana Tak Tertolong, Meninggal Dunia Akibat Kecelakaan Motor Fazio vs Beat!

Kapolsek Kubutambahan, AKP Kadek Robin Yohana membeberkan kronologi kecelakaan yang menimpa satu keluarga hingga menewaskan seorang bayi tersebut.

Peristiwa kecelakaan dialami Made Artana yang mengendarai sepeda motor Yamaha Fazzio DK 3791 UBN dengan Gede Pancara Satra Wiguna yang mengendarai Honda Beat DK 6180 UBL. 

Baca juga: Amor ring Acintya Ketut Nanda, Bayi Enam Bulan Tewas Pasca Kecelakaan di Buleleng

"Pada saat itu, Made Artana membonceng keluarganya. Di antaranya istrinya Putu Juni Antari (34), serta dua anaknya Komang Diah Safira (6) dan Ketut Nanda Putri (6 bulan)," ungkapnya dikonfirmasi Kamis (2/1).

Sementara pengendara Honda Beat, membonceng satu orang yakni Gusti Agung Pastika Mandala.

"Keduanya asal Banjar Dinas Kaja Kauh, Desa Bondalem, Kecamatan Tejakula," ucapnya. 

Baca juga: Kecelakaan Pesawat Jeju Air, 124 Orang Tewas, 2 Awak Selamat dan Sisakan Bagian Ekor

Kecelakaan berawal saat Gede Pancara datang dari arah timur menuju barat, atau dari arah Amlapura menuju Singaraja

Pemuda 22 tahun itu melaju dengan kecepatan tinggi.

Hingga di dekat lokasi kejadian, Gede Pancara banting setir, dengan maksud menghindari genangan air.

Sayangnya ia mengambil haluan terlalu ke kanan.

Baca juga: UPDATE Kasus Kecelakaan Pesawat Jeju Air, 2 Orang Selamat, Diduga Akibat Burung dan Landing Gear

"Pada saat bersamaan tiba sepeda motor yang dikemudikan Made Artana membonceng keluarganya. Alhasil kecelakaan tak dapat dihindarkan," ujarnya. 

Kerasnya benturan dua sepeda motor mengakibatkan Made Artana mengalami patah pada tangan kiri, jari kelingking robek, lebam pada dada kiri, dan mengalami sesak napas.

Sedangkan istrinya mengalami luka lecet pada lutut. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved