Travel
TURUN Harga Tiket 10 Persen, Penumpang Pesawat Capai 4,7 Juta Saat Nataru, Bali Diserbu!
Jumlah itu dihitung pada masa angkutan Nataru mulai tanggal 18 Desember 2024 sampai dengan 5 Januari 2025.
TRIBUN-BALI.COM - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat jumlah realisasi angkutan umum pada Natal tahun 2024 dan tahun baru 2025 (Nataru) 2024/2025 sebesar 16,7 juta atau naik 2,53 persen dibanding tahun 2023 sebesar 16,3 juta.
Jumlah itu dihitung pada masa angkutan Nataru mulai tanggal 18 Desember 2024 sampai dengan 5 Januari 2025.
Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menyampaikan, jumlah penumpang moda angkutan jalan sebanyak 3,5 juta penumpang atau naik 2,14?ri 2023 yaitu 3,4 juta penumpang.
Moda kereta api sebanyak 4,4 juta penumpang atau naik 6,3?ri tahun 2023 sebanyak 3,8 juta penumpang.
Moda angkutan laut sebanyak 1,6 juta penumpang atau naik 6,5?ri tahun 2023 yang sebanyak 1,5 juta penumpang.
Baca juga: 582 GEMPA Bumi Mengguncang Bali Sepanjang Tahun 2024, Dominan Gempa Dangkal, Ini Penjelasan BMKG
Baca juga: PMI Asal Canggu Meninggal di Jepang, I Nyoman Sudiana Diketahui Berstatus Overstayer
“Moda angkutan udara sebanyak 4,7 juta penumpang, naik 7,05?ri tahun 2023 yaitu 4,4 juta penumpang,” ujar Dudy saat menutup posko angkutan Nataru di Kantor Kementerian Perhubungan, Senin (6/1).
Lalu, jumlah penumpang moda penyeberangan sebanyak 2,7 juta penumpang atau turun 10,3?ri tahun 2023 yang sebanyak 3 juta penumpang.
Total pergerakan kendaraan keluar-masuk Jakarta pada Nataru 2024/2025 yang melalui jalan tol sebesar 6 juta kendaraan atau turun 2,76% dibanding tahun 2023 sebesar 6,2 juta kendaraan.
Sedangkan kendaraan keluar-masuk Jabodetabek melalui jalan arteri (non-tol) sebanyak 17 juta kendaraan. “Untuk semua kendaraan 16,19?ri tahun 2023 yaitu 20 juta (kendaraan),” ucap Dudy.
Sebelumnya, pemerintah bersama stakeholder terkait memutuskan menurunkan harga tiket pesawat dalam negeri sebesar 10% pada masa Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025.
Pemberlakuan penyesuaian harga tersebut akan berlaku selama 16 hari pada 19 Desember 2024 sampai dengan 3 Januari 2025.
Dudy mengatakan, penurunan harga tiket pesawat dapat terwujud berkat kolaborasi lintas kementerian dan stakeholder.
Untuk mengakomodasi penurunan tiket (tanpa pengurangan PPN) diperlukan peran maskapai, PT. Angkasa Pura Indonesia, PT Pertamina, serta Airnav untuk menurunkan fuel surcharge, PJP2U, dan avtur. (kontan)
INSIDEN Penembakan WNA Tak Berpengaruh, Australia Masih Mendominasi Kedatangan Turis ke Bali |
![]() |
---|
KAPAL Cepat Banyuwangi-Denpasar Uji Coba, Waktu Tempuh 2,5 Jam, Angkut 400 Penumpang, Ini Biayanya! |
![]() |
---|
Destinasi Wisata Rawan Laka Laut, Polsubsektor Lembongan Perketat Pengawasan di Devil's Tears |
![]() |
---|
LARI & Potensi Ekonomi Komunitas di Bali, Pererenan Contoh Sinergi Pariwisata, Investasi & Lokal |
![]() |
---|
CEKREK! Selfie di Nuanu Creative City Spot Foto Instagramable di Pulau Dewata, Simak Beritanya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.