Berita Gianyar
STOP Layanan WiFi Gratis Disayangkan Warga Gianyar, Harapkan Bisa Diberikan Melalui CSR Provider
Sebab selama ini, sebagian besar informasi tersebar melalui internet. Bahkan untuk kegiatan adat, banyak yang diumumkan melalui internet.
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Penghentian layanan WiFi gratis, dari Pemerintah Provinsi Bali sangat disayangkan oleh masyarakat.
Terlebih lagi, hal ini terjadi saat internet sudah menjadi kebutuhan primer masyarakat. Melalui internet gratis, masyarakat lebih mudah dalam mengakses informasi penting.
Sebab selama ini, sebagian besar informasi tersebar melalui internet. Bahkan untuk kegiatan adat, banyak yang diumumkan melalui internet.
Baca juga: Kasus yang Menyeret Anggota Polsek Kuta Ungkap Fakta Baru, Aiptu INS Laporkan Balik Akun TikTok
Baca juga: Tahun 2025, Dana Kreativitas Ogoh-Ogoh di Badung Naik Menjadi Rp25 Juta
I Gusti Gede Agung Darmada, seorang warga Desa Kerama, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, Selasa 14 Januari 2025 sangat berharap layanan WiFi dari Pemprov Bali tetap berjalan.
Ia pun mengusulkan agar pemerintah melakukan pendekatan dengan provider. Kata dia, selama ini pihak provider memasang kabel dan tiang secara sesuka hati.
Agung Dar sapaannya, pun meminta agar provider memberikan layanan WiFi gratis per banjar adat sebagai bentuk kompensasi, atau bisa jadi CSR atas pemasangan kabel dan tiang listrik yang mengganggu estetika lingkungan.
"Provider masang tiang dan kabel semrawut, kerap mengganggu aktivitas adat dan agama, saat bawa bade susah, melasti susah, mestinya perusahaan (provider) diwajibkan pasang internet gratis karena mereka banyak memasang tiang di tanah PKD," ujar pria yang juga prajuru di Desa Adat Keramas itu.
Lulusan magister Hukum Adat Universitas Udayana ini, juga meminta agar pemerintah membuat regulasi terkait hal tersebut.
"Pemerintah mestinya buat kebijakan atau aturan, CSR dari perusahaan provider wajib pasang WiFi gratis di fasilitas umum masyarakat adat, seperti pura, wantilan, balai banjar," ujarnya.
Dengan adanya WiFi gratis di fasilitas adat tersebut, menurut Gung Dar, juga akan membuat lingkungan adat menjadi aman.
Sebab masyarakat akan berkumpul di fasilitas tersebut. Selain itu, kata dia, WiFi itu juga bisa dipakai untuk menjaga keamanan dengan pemantauan CCTV online, utk perlindungan pura atau pratima.
"Jadi, keberadaan WiFi ini manfaatnya sangat banyak, sehingga pemerintah harusnya mempertahankan program ini. Kami juga berharap agar DPRD tidak diam saja, mereka juga harus mencari solusi agar hal seperti ini tidak terjadi," tandanya. (*)
Demam Serang Tahanan, Polres Gianyar Bali Beri Layanan Kesehatan |
![]() |
---|
Warga Australia Mengamuk di Ubud, Diduga Depresi |
![]() |
---|
Pemancing Curiga Cium Bau Busuk, Ardinda dan Murdana Kaget Temukan Mayat Perempuan di Payangan |
![]() |
---|
Semester I, Kejari Gianyar Bali Pulihkan 1,3 Miliar Uang Negara, Kajari Dinobatkan Tokoh Inspiratif |
![]() |
---|
Patroli Dini Hari, Polres Gianyar Bali Sasar Balap Liar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.