Berita Klungkung

Suara Gemuruh, Plafon Kelas TK Semarapura Tengah Jebol, Siswa Terpaksa Belajar di Luar Kelas

Ia mengungkapkan, plafon itu sebenarnya sudah lama rusak. Berawal dari dak bocor, yang membuat air hujan membasahi plafon.

ISTIMEWA
PLAFON JEBOL - Kondisi ruang kelas di TK Negeri Semarapura Tengah yang jebol. Sehingga siswa, Rabu (15/1) terpaksa belajar di luar kelas. 

TRIBUN-BALI.COM - Siswa di TK Negeri Semarapura Tengah, Rabu (15/1) terpaksa belajar di luar kelas. Kondisi ini lantaran plafon bangunan kelas di sekolah tersebut seluruhnya jebol.

Tampak anak-anak kelas kelompok B, dikumpulkan di halaman sekolah untuk sementara waktu.

"Siswa hari ini terpaksa bermain dan belajar di luar kelas dulu. Mungkin hari ini siswa akan kami pulangkan lebih dini dulu," ujar Kepala Sekolah TK Semarapura Tengah, Komang Nila Nirmala, Rabu (15/1).

Ia mengungkapkan, plafon itu sebenarnya sudah lama rusak. Berawal dari dak bocor, yang membuat air hujan membasahi plafon. Ini membuat bagian plafon awalnya jebol di beberapa bagian.

Baca juga: Antari Sekeluarga Pilih Mengungsi, Batu Berukuran Besar Hantam Rumah Milik Warga di Desa Paksebali

Baca juga: Swiss-Belhotel Rainforest Tampilkan Nuansa Tropis di Sunset Road Kuta Badung

"Kami sebelumnya sudah lapor awal Januari, karena sudah ada retakan di akhir Desember. Dari dinas sebenarnya sudah menganggarkan untuk perbaikan plafon tahun ini," ungkap Nirmala.

Namun belum sempat diperbaiki, plafon kelas itu jebol seluruhnya, Selasa malam (14/1) sekitar pukul 21.00 Wita. Saat itu ada warga yang tinggal di dekat sekolah, mendengar suara gemuruh.

"Tadi petugas kebersihan datang jam 6 pagi, sudah mendapati plafon ini jebol. Untung ini jebolnya malam-malam, kalau pagi bahaya karena ada siswa belajar di kelas," ungkapnya.

Sementara Komite TK Negeri Semarapura Tengah, Yudhi Pasek menjelaskan, sejak awal pembangunan secara kontruksi sekolah itu telah bermasalah. Rekanan yang membangun TK Negeri Semarapura Tengah di tahun 2020 lalu, tidak membuat dinding pada dak.

"Setelah kami protes, dibuat dinding asal-asalan. Tidak diplester, tidak di waterproofing, sehingga air yang jatuh ke dak, justru merembes ke dalam dan membasahi plafon gipsum yang mudah rusak jika basah," ungkap Yudhi Pasek.

Menurutnya plafon yang jebol tersebut, sudah sampai ditunjang bambu sembari menunggu perbaikan dari pemerintah. Namun keburu jebol. Bahkan menurutnya, kondisi semua plafon di sekolah TK itu kondisinya sama, rawan jebol.

"Untung kejadiannya jam 9 malam kemarin, kalau jam 9 pagi saat pelajaran berlangsung, anak kami bisa jadi korban. Saya sudah diskusi dengan dinas, agar masalah ini diselesaikan dari sumber masalahnya, tidak hanya sekadar mengganti plafon," ungkapnya. (mit)

Dianggarkan Rp 49 Juta

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Klungkung I Ketut Sujana ketika dikonfirmasi mengatakan, tahun ini telah dianggarkan sekitar Rp 49 juta untuk perbaikan plafon di TK Negeri Semarapura Tengah. 

Sehingga perbaikan akam segera dilakukan. Semntara untuk puing plavon sudah dibersihkan, sehingga nanti siswa dapat kembali belajar di dalam kelas.

"Puing plafon sudah dibersihkan tadi, besok siswa sudah bisa belajar di dalam kelas," ungkap Sujana. (mit)

 

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved