Berita Buleleng
2 Desa di Buleleng Jadi Prioritas Vaksinasi PMK
Kabupaten Buleleng mendapat 3.125 dosis vaksin Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Aloisius H Manggol
TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Kabupaten Buleleng mendapat 3.125 dosis vaksin Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Vaksin tersebut selanjutnya disebar ke masing-masing Puskeswan, serta difokuskan untuk dua lokasi prioritas.
Yakni di Desa Lokapaksa, Kecamatan Seririt dan Desa Pejarakan, Kecamatan Gerokgak.
Baca juga: Klungkung Akan Bangun Labkesmas Senilai Rp12,5 Miliar, Satu-satunya di Bali Timur
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng, Gede Melandrat mengatakan, secara umum kasus positif PMK di Buleleng belum ditemukan. Hanya saja beberapa waktu lalu, sempat ada ternak warga di Desa Lokapaksa yang memiliki gejala PMK.
Baca juga: KABAR BAIK! Perkada Penghapusan BPHTB & Retribusi Bagi MBR di Bali, Dukung Pembangunan 3 Juta Rumah
"Awalnya ternak didiagnosa PMK. Namun setelah dicek lab, ternyata hasilnya negatif. Begitupun hari ini, kami mengambil swab ternak warga di Desa Pejarakan, Kecamatan Gerokgak. Mudah-mudahan hasil swabnya yang turun hari Jumat tidak positif," ucapnya, dikonfirmasi Kamis (16/1/2025).
Hingga kini Kabupaten Buleleng telah menerima 3.125 dosis vaksin PMK. Vaksin ini selanjutnya disebar ke sembilan Puskeswan yang tersebar di 9 kecamatan, serta ke lokasi yang menjadi prioritas PMK.
"Dari kemarin pergerakan kami sudah mulai untuk melakukan vaksin. Untuk lokasi yang jadi prioritas vaksin yakni Desa Lokapaksa dan Desa Pejarakan," sebutnya.
Alasan dua desa ini menjadi prioritas vaksinasi, lantaran hingga hari ini hanya di dua desa ini yang ada tanda-tanda sapi sakit. Menurut Melandrat, khususnya sapi tidak ada yang didatangkan dari luar Bali. Justru dari Bali yang mengirim ke luar daerah. "Khususnya populasi sapi di Buleleng jumlahnya sebanyak 70.506 ekor," ucapnya.
Mengenai ancaman PMK, Melandrat menjelaskan jika penyakit ini berkaitan dengan pola budidaya dari peternak. Bagaimana peternak ini betul-betul intensif memberikan jaminan kesehatan hewannya.
"Artinya sepanjang kesehatan atau tubuh hewan baik, maka tidak diserang. Tetapi kalau kesehatannya turun akibat sanitasi ternaknya tidak baik, tentu akan memicu lagi. Apalagi iklim sekarang mendukung," ujarnya.
Saat ini pihaknya sudah melakukan sosialisasi di Desa Lokapaksa. Bersamaan dengan sosialiasi, dilakukan pula pengaplikasian cairan EM4 sebagai langkah pencegahan.
"Kita harapkan sosialisasi harus lebih gencar. Sosialisasi tidak hanya dari dokter hewan saja, namun kita harapkan semua penyuluh pertanian mampu memberikan sosialisasi yang baik pada peternak-peternak, khususnya sapi, kambing dan kerbau," tandasnya. (mer)
Seorang Pegawai Minimarket Meninggal Usai Tabrak Truk di Buleleng Bali, Alami Cedera Kepala Berat |
![]() |
---|
SALING LAPOR Antara Perbekel Selat dan Ni Wayan Wisnawati di Buleleng Berakhir Damai |
![]() |
---|
Raih Medali Emas, Tiga Atlet Woodball Harumkan Nama Buleleng Bali di Kancah Internasional |
![]() |
---|
Tabrak Lari di Buleleng Bali, Deva dan Wahyu Diturunkan di Pinggir Jalan, Korban Dirawat Instensif |
![]() |
---|
Perbekel Selat dan Warganya Sepakat Damai di Bali, Cabut Laporan Dugaan Penganiayaan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.