PMK di Bali

Antispasi Pembeli Sapi Murah, Kepala Distan Klungkung Ingatkan Peternak, Dampak PMK Tak Signifikan

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng, Gede Melandrat mengatakan, secara umum kasus positif PMK di Buleleng belum ditemukan. Hanya saja beberapa

Pixabay
ILUSTRASI - Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng, Gede Melandrat mengatakan, secara umum kasus positif PMK di Buleleng belum ditemukan. Hanya saja beberapa waktu lalu, sempat ada ternak warga di Desa Lokapaksa yang memiliki gejala PMK.  

Alasan 2 desa ini menjadi prioritas vaksinasi, lantaran hingga hari ini hanya di 2 desa ini yang ada tanda-tanda sapi sakit. Menurut Melandrat, khususnya sapi tidak ada yang didatangkan dari luar Bali. Justru dari Bali yang mengirim ke luar daerah. “Khususnya populasi sapi di Buleleng jumlahnya sebanyak 70.506 ekor,” ucapnya. 

Mengenai ancaman PMK, Melandrat menjelaskan jika penyakit ini berkaitan dengan pola budidaya dari peternak. Bagaimana peternak ini betul-betul intensif memberikan jaminan kesehatan hewannya.

“Artinya sepanjang kesehatan atau tubuh hewan baik, maka tidak diserang. Tetapi kalau kesehatannya turun akibat sanitasi ternaknya tidak baik, tentu akan memicu lagi. Apalagi iklim sekarang mendukung,” ujarnya. 

Saat ini pihaknya sudah melakukan sosialisasi di Desa Lokapaksa. Bersamaan dengan sosialiasi, dilakukan pula pengaplikasian cairan EM4 sebagai langkah pencegahan. “Kita harapkan sosialisasi harus lebih gencar.

Sosialisasi tidak hanya dari dokter hewan saja, namun kita harapkan semua penyuluh pertanian mampu memberikan sosialisasi yang baik pada peternak-peternak, khususnya sapi, kambing dan kerbau,” tandasnya. 

Sementara itu, Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana memperoleh sebanyak 1.500 dosis vaksin PMK di tahap awal Januari 2025. Melalui Bidang Keswan-Kesmavet, petugas medikvet langsung bergerak untuk lakukan vaksinasi di sejumlah titik wilayah Kecamatan Negara dan Melaya, Kamis (16/1). 

Pelaksana Tugas Kabid Keswan-Kesmavet, I Gede Putu Kasthama mengatakan, di tahap awal atau tahap pertama ini, Jembrana memperoleh 1.500 dosis vaksin PMK. Tim Keswan-Kesmavet Jembrana langsung bergerak di sejumlah titik. “Hari ini (kemarin) kita laksanakan vaksinasi PMK di dua Kecamatan yakni Negara dan Melaya,” jelas Kasthama. 

Dia menyebutkan, total hewan yang diberikan pelayanan vaksin adalah sebanyak 116 ekor sapi dan delapan ekor kerbau. Vaksin yang diberikan jenis Aphthovet. “Tahap pertama baru 1.500 dosis per ekor. Kemungkinan nantinya akan diberikan lagi dari provinsi,” sebutnya. 

Ia berharap, dengan pelaksanan vaksinasi ini nantinya wilayah Jembrana tetap zero kasus seperti saat ini. Selain vaksinasi, pihaknya juga menjalin komunikasi dengan pihak karantina pertanian di wilayah Pelabuhan Gilimanuk untuk mencegah virus PMK masuk dari luar Bali. Diketahui, belakangan ini virus PMK merebak di wilayah Jawa Timur yang berbatas dengan Bali. “Kami berharap semua peternak bisa menjaga lingkungannya masing-masing dengan maksimal untuk mencegah munculnya kasus (PMK),” harapnya. (mit/mer/mpa)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved