Seputar Bali
WNA Rusia di Bali Berulah Lagi, Tak Mau Bayar Retribusi ke Nusa Penida, Debat Untung Tak Salam Bogem
WNA yang berlibur ke Bali kembali melakukan aksi tak terpuji usai berdebat dengan driver dan petugas soal pembayaran retribusi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – WNA yang berlibur ke Bali kembali melakukan aksi tak terpuji usai berdebat dengan driver dan petugas soal pembayaran retribusi.
Kejadian ini sempat viral di social media usai WNA yang diduga berasal dari Rusia ini enggan membayar retribusi saat hendak ke Nusa Penida.
Menurut peraturan pemerintah, setiap wisatawan diwajibkan untuk membayar uang retribusi jika ingin berpergian ke Nusa Penida.
Dalam video tersebut, tampak seorang warga lokal dengan celana pendek berdebat dengan wisatawan asing perempuan.
Baca juga: Libur Panjang Isra Mi’raj dan Imlek 2025, Bandara Ngurah Rai Diperkirakan Layani 864 Ribu Penumpang
Di samping pria tersebut, juga tampak petugas pungut retribusi kunjungan wisatawan ke Nusa Penida.
Kepala Dinas Pariwisata Klungkung, Ni Made Sulistiawati mengatakan, perdebatan antara warga lokal dan wisatawan asing itu terjadi di Pelabuhan Banjar Nyuh, Nusa Penida, Jumat 24 Januari 2025 lalu.
"Setelah saya konfirmasi ke petugas, itu wisatawan asal Rusia, yang informasinya tidak mau membayar retribusi resmi ke Nusa Penida," ungkap Made Sulistiawati, Minggu 26 Januari 2025.
Ia mengatakan, awalnya wisatawan itu berusaha menghindari membayar retribusi resmi kunjungan ke Nusa Penida.
Lalu petugas sempat memberikan penjelasan, namun WNA asal Rusia itu tetap enggan membayar.
Baca juga: CATAT! Lubdaka Disiksa Atas Perbuatannya Semasa Hidup Baru Diselamatkan Dewa Siwa, Makna Siwaratri
"Akhirnya ada rekan-rekan driver pariwisata, juga berusaha meyakinkan wisatawan itu jika ada pembayaran retribusi resmi," ungkap Sulistiawati.
Setelah terjadi perdebatan, lalu datang aparat kepolisian dan TNI yang juga merupakan bagian dari tim pengawasan pemungutan retribusi.
Akhirnya setelah mendapat penjelasan aparat, barulah wisatawan itu bersedia membayar.
"Sebenarnya kejadian seperti ini bukan yang pertama terjadi. Biasanya setelah mendapat penjelasan, wisatawan mau membayar,”
“Memang mungkin teman-teman driver di sana gregetan juga, dan berusaha meyakinkan wisatawan itu," ungkap Sulistiawati.
Ia mengatakan, setiap petugas di pos pungutan retribusi diwajibkan memakai seragam resmi, bahkan dilengkapi dengan name tag. Sehingga pungutan ini tidak terkesan pungli.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.