Cuaca Ekstrem di Bali

NEKAT Renang Saat Ombak Besar, SAR Jembrana Imbau Warga Tak Gegabah Mandi di Luat Saat Cuaca Ekstrem

Rendi justru tak mengindahkan teguran tersebut, dan memilih tetap berada di dalam air. Tak lama kemudian, para saksi justru melihat korban terseret

Tribunnews.com
ILUSTRASI - Rendi justru tak mengindahkan teguran tersebut, dan memilih tetap berada di dalam air. Tak lama kemudian, para saksi justru melihat korban terseret arus dan menghilang. 

Perilakunya tersebut sempat ditegur oleh kawannya atau saksi 1 dengan meneriaki korban "awas ombak besar, jangan mandi dulu". 

Rendi justru tak mengindahkan teguran tersebut, dan memilih tetap berada di dalam air. Tak lama kemudian, para saksi justru melihat korban terseret arus dan menghilang.

Melihat hal tersebut, kawan-kawannya pun tak berani terjun ke laut karena tak ada yang bisa berenang. Mereka hanya menunggu di pinggir pantai.

Hingga akhirnya, sekitar 30 menit kemudian setelah digulung ombak, tangan korban terseret arus terlihat sekitar tiga meter di sebelah barat tempatnya menceburkan diri di awal. Melihat hal tersebut, dua kawannya lantas mendekatinya dan ternyata korban telah meninggal dunia. 

Mereka langsung menginformasikan kejadian tersebut kepada teman temannya di proyek pembangunan villa Pulukan. Sejumlah kawan bersama Kelian Dinas setempat langsung menuju TKP sembari menginformasikan ke Polsek Pekutatan.

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved