Cuaca Ekstrem di Bali
NEKAT Renang Saat Ombak Besar, SAR Jembrana Imbau Warga Tak Gegabah Mandi di Luat Saat Cuaca Ekstrem
Rendi justru tak mengindahkan teguran tersebut, dan memilih tetap berada di dalam air. Tak lama kemudian, para saksi justru melihat korban terseret
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
Perilakunya tersebut sempat ditegur oleh kawannya atau saksi 1 dengan meneriaki korban "awas ombak besar, jangan mandi dulu".
Rendi justru tak mengindahkan teguran tersebut, dan memilih tetap berada di dalam air. Tak lama kemudian, para saksi justru melihat korban terseret arus dan menghilang.
Melihat hal tersebut, kawan-kawannya pun tak berani terjun ke laut karena tak ada yang bisa berenang. Mereka hanya menunggu di pinggir pantai.
Hingga akhirnya, sekitar 30 menit kemudian setelah digulung ombak, tangan korban terseret arus terlihat sekitar tiga meter di sebelah barat tempatnya menceburkan diri di awal. Melihat hal tersebut, dua kawannya lantas mendekatinya dan ternyata korban telah meninggal dunia.
Mereka langsung menginformasikan kejadian tersebut kepada teman temannya di proyek pembangunan villa Pulukan. Sejumlah kawan bersama Kelian Dinas setempat langsung menuju TKP sembari menginformasikan ke Polsek Pekutatan.
Perubahan Iklim, Distan Bali Siapkan Strategi Adaptasi dan Mitigasi untuk Sektor Pertanian |
![]() |
---|
Dapur Warga Ambruk, Senderan Jalan Nasional Jebol, Warga Mengungsi, Dampak Hujan Deras di Jembrana |
![]() |
---|
Bali Dilanda Cuaca Ekstrem Beberapa Hari Terakhir, Ternyata Ini Penyebabnya |
![]() |
---|
Dua Orang Ditemukan Meninggal Dunia, Nelayan Jembrana Diminta Waspadai Cuaca Ekstrem |
![]() |
---|
Selama Maret 2025, Gianyar Dilanda 83 Bencana Alam |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.