Hari Arak Bali

Kilas Balik Hari Arak Bali, Harta Karun Pulau Dewata, Satu Step Menuju Level Dunia

Genap memasuki tahun ketiganya, Hari Arak Bali diperingati pada tanggal 29 Januari tiap tahunnya.

Istimewa
HARI ARAK BALI - Talkshow pada Hari Arak Bali ke-3 di GWK, Rabu 29 Januari 2025. Talkshow menghadirkan akademisi dan pelaku pariwisata. 

TRIBUNBALI.COM, MANGUPURA - Hari Arak Bali diperingati setiap tahun pada 29 Januari. Kini peringatan Hari Arak Bali sudah memasuki tahun ketiga.

Adapun peringatan Hari Arak Bali ke-3 tahun 2025 digelar di GWK, Badung, Bali, Rabu 29 Januari 2025 malam, dengan tajuk Arak Bali for The World.

Bagaimana awal mulanya muncul Hari Arak Bali ini?

Ketua panitia Hari Arak Bali ke-3 Nathan Sentoso menjelaskan, perayaan Hari Arak Bali pada  29 Januari karena saat itu Gubernur Bali periode 2018-2023 Wayan Koster mencetuskan peraturan Gubernur (Pergub) Bali Nomor 1 Tahun 2020 mengatur tata kelola minuman fermentasi dan/atau destilasi khas Bali, seperti arak, brem, dan tuak.

"Kalau tak ada Pergubnya Pak Koster, kita tak ada di sini. Arak Bali ini adalah satu-satunya harta karun yang harus dipertahankan," katanya.

Baca juga: Usai Dilantik, Gubernur Koster Langsung Tutup Produsen Arak Gula, Perbaiki Kualitas Arak Bali

Dia mengatakan, perayaan ini dilakukan oleh hampir semua generasi muda penerus Arak Bali. Budaya itu bisa hidup kalau berinovasi dan mengembangkannya.

"Arak mempersatukan semua golongan di sini. Hari ini kita di sini merayakan bersama Hari Arak Bali ke-3. Kami akan berjuang agar Arak Bali satu step lagi for the World," katanya.

Ia menyebut jika perayaan hari arak Bali setiap tahun dipersembahkan kepada para petani yang telah mempertaruhkan hidupnya untuk arak Bali.

"Terima kasih petani. Mari kita perjuangkan arak Bali for The World, " katanya.

Turut hadir dalam acara ini para petani arak, koperasi, anggota asosiasi, pemerintah dan forkopimda.

Acara ditutup dengan tos arak Bali oleh semua peserta yang hadir di salah satu aula GWK.

Diapresiasi Antropolog UI

Antropolog Universitas Indonesia (UI) Raymond Michael Menot salut dengan keberanian Gubernur Bali terpilih 2025-2030 Wayan Koster.

Gubernur dua periode ini dinilai berani menerbitkan peraturan pemerintah untuk melegalkan arak Bali dan memuliakan kebudayaan Bali.

Koster merupakan satu-satunya Kepala Pemerintah daerah se-Indonesia yang berani melakukan hal ini.

Baca juga: BESOK Hari Arak Bali, Prof Gelgel: Arak Bukan Minuman Bhuta Kala, Cukup Dinikmati Satu Sloki

"Kami juga perlu apresiasi kepada Pak Gubernur Wayan Koster. Bapak seorang pemberani. Satu-satunya kepala pemerintahan di Indonesia yang berani mengizinkannya (arak Bali). Saya salut dengan Bapak. Karena Bapak sudah memuliakan kebudayaan Bali," kata Raymond pada talkshow perayaan Hari Arak Bali ke-3 di GWK Culture and Park, Rabu 29 Januari 2025.

Selain Raymond, talkshow yang dipandu Nathan Sentoso ini menghadirkan sejumlah narasumber seperti  Dr Ni Luh Putu Agustini Karta Wakil Rektor Universitas Triatma Mulya, Yoke Darmawan Sababay Winery, dan Ketua Bali Tourism Board Ida Bagus Partha Adnyana. 

Ini digagas oleh Asosiasi Tresnaning Arak Berem Bali. Turut hadir, Gubernur Bali Wayan Koster yang juga sebagai  pembina asosiasi tersebut.

Dalam kesempatan ini, Raymond Michael Menot juga meralat anggapan bahwa usia arak Bali ratusan tahun. Menurutnya, arak Bali telah berusia ribuan tahun. 

"Usia arak Bali ratusan tahun itu keliru, usianya ribuan tahun. Yang menarik di Bali ada lontar yang menuliskan soal Arak. Soal tanaman khas Bali. Orang Bali bikin Arak pakai kelapa, kelapa apa ya itu yang harus dilestarikan," jelasnya. 

Baca juga: Tokoh Desa Galungan Apresiasi Koster Lestarikan Arak Bali, Sebut Tubuh Bugar Konsumsi Kopi Arak

Suvenir Wisatawan

Ketua Bali Tourism Board (BTB) Ida Bagus Partha Adnyana perayaan Hari Arak Bali setiap 29 Januari merupakan gagasan Gubernur Bali Wayan Koster.

Partha Adnyana kerap berdiskusi dengan Gubernur Bali terkait posisi harkat arak Bali. Komitmennya harus berjuang meningkatkannya.

"Pemikiran beliau dan saya, arak harus menjadi sesuatu yang dicari-cari oleh wisatawan yang ke Bali,” katanya.

Ia bahkan ingin Arak Bali bisa menjadi suvenir baru bagi wisatawan saat kunjungan ke Bali.

“Kalau dulu orang liburan ke Bali, merchandise nya lukisan dan patung, sekarang kalau bisa Arak Bali," ungkapnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved