Berita Jembrana

Anggaran Penanganan Jalan Terdampak Inpres, Jalan Raya Denpasar-Gilimanuk Banyak Lubang

Anggaran Penanganan Jalan Terdampak Inpres, Jalan Raya Denpasar-Gilimanuk Banyak Lubang

istimewa
JALAN BERLUBANG - Satgas Preventif Operasi Keselamatan Agung 2025 saat meninjau jalan rusak dan berlubang di jalur tengkorak Jalan Raya Denpasar-Gilimanuk wilayah Jembrana, Kamis 13 Pebruari 2025 kemarin. 

TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Kondisi jalur nasional Jalan Raya Denpasar-Gilimanuk wilayah Jembrana cukup memprihatinkan karena banyak berlubang.

Penanganannya masuk dalam anggaran 2025.

Namun begitu, dampak Inpres tentang efisiensi anggaran, perbaikan belum bisa dilakukan secara optimal.

Baca juga: Pendapatan Florist di Denpasar Meningkat 70 Persen Saat Hari Valentine 

Sebelumnya, jajaran Satgas Preventif Operasi Keselamatan Agung 2025 menelusuri jalur tengkorak Jalan Raya Denpasar-Gilimanuk wilayah Jembrana, Kamis 13 Pebruari 2025.

Sebab, selama ini sejumlah kecelakaan disebabkan oleh jalan yang rusak alias berlubang dan perlu perbaikan. Sehingga diharapkan perbaikan jalan rusak secara bertahap oleh pihak berwenang.

Baca juga: DPRD Jembrana Sarankan Bentuk Tim Khusus, Upaya Peningkatan PAD di Tengah Efisiensi

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 1.2 Provinsi Bali, BBPJN Jawa Timur Bali, I Made Murdita tak menampik kondisi ini. Ia mengakui bahwa kondisi jalur nasional Jalan Raya Denpasar-Gilimanuk wilayah Jembrana memang terjadi kerusakan di sejumlah titik dan perlu perbaikan. Bahkan, penangananya direncanakan masuk di anggaran tahun 2025.


"Untuk sementara, kami tangani secara bertahap namun memang belum maksimal. Sementara yang belum tertangani kami pasang rambu peringatan agar pengendara waspada dan hati-hati," kata Mardita saat dikonfirmasi, Jumat 14 Pebruari 2025. 


Disinggung mengenai pelaksanaan pemeliharaan jalan, Mardita mengakui karena dampak Inpres Nomor 1 Tahun 2025 tentang efisiensi anggaran, anggaran untuk perbaikan atau pemeliharaan jalur nasional masih terblokir. Padahal, Jalan Raya Denpasar-Gilimanuk wilayah Jembrana adalah salah satu jalur dengan mobilitas tinggi terlebih saat arus mudik Lebaran.


"Dampak Inpres, sampai saat ini masih di blokir anggaran di kami. Astungkara segera dibuka blokirnya," ungkapnya.


Dia juga menyinggung sejumlah faktor yang jadi penyebab kerusakan jalan saat ini. Mulai dari adanya cuaca ekstrem, umur jalan, volume kendaraan berat seperti truk over dimensi over load (ODOL). Faktor tersebut disebutkan sangat cepat menurunkan pelayanan jalan. 


"Kami berharap pengguna lalu lintas tetap berhati-hati di jalan dan patuhi aturan serta rambu rambu yang ada untuk meminimalisir risiko," tandasnya. 

 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved