Berita Bali

Hari Kondom Internasional, YPK dan AHF Sosialisasikan Kondom untuk Cegah HIV di Bali

Kadis Kesehatan Denpasar, dr. AA Ayu Candrawati, menyampaikan kasus HIV tercatat 16.274 kasus, dan 800 kasus baru.

Istimewa/Yayasan Kerti Praja
Pelaksanaan sosialisasi penggunaan kondom untuk mencegah HIV di kawasan Pantai Padang Galak Denpasar. Hari Kondom Internasional, YPK dan AHF Sosialisasikan Kondom untuk Cegah HIV di Bali 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR-  Yayasan Kerti Praja (YPK) bekerja sama dengan AHF (AIDS Healthcare Foundation) menggelar peringatan Hari Kondom Internasional atau International Condom Day dengan melakukan sosialisasi penggunaan kondom dan juga diskusi terkait dengan penanggulangan HIV.

Kegiatan ini dilakukan sejak 7 Februari 2025 lalu, dengan menyasar kawasan Pantai Padang Galak dan juga di kawasan Sanur, Denpasar, Bali.

Sementara untuk pertemuan International Condom Day dengan tema "Menuju Indonesia Bebas HIV : Dialog Pemerintah, LSM, dan Tokoh Masyarakat dalam Penanggulangan HIV" digelar di Mercure Bali Sanur Resort, Jumat 14 Februari 2025.

Kegiatan ini melibatkan peserta dari perwakilan pemerintah, LSM, tokoh masyarakat, dan komunitas terkait penanggulangan HIV.

Baca juga: Selundupkan Sabu ke Bali Dibungkus Kondom Dimasukkan ke Perut, WN Malaysia Dihukum 8 Tahun Penjara

Dalam kegiatan ini, menghadirkan dr. Partha Muliawan yang memaparkan kasus HIV terus meningkat, dan penggunaan kondom penting dalam penanggulangan. 

Pertemuan ini juga membahas edukasi dan strategi distribusi kondom.

Selain itu, Eri Puji Astuti dari Biro Perencanaan Kementerian Sosial, yang menekankan pentingnya edukasi inovatif dan kerja sama lintas sektor.

Sedangkan dr. Sarath (AHF), menjelaskan respon cepat dan partisipasi aktif sangat diperlukan. Bahkan stigma menjadi tantangan besar.

"AHF bekerja sama di Asia, termasuk Filipina, Thailand, dan Malaysia," ujarnya, dalam rilis yang diterima, Sabtu 15 Februari 2025.

Sementara Kadis Kesehatan Denpasar, dr. AA Ayu Candrawati, menyampaikan kasus HIV tercatat 16.274 kasus, dan 800 kasus baru.

Di mana, 90 persen penularan melalui transmisi seksual, serta rendahnya penggunaan kondom menjadi faktor utama.

Selain itu, dalam pemaparan studi asesmen oleh dr. Oka Negara, dengan judul Studi Kualitatif tentang Persepsi Program Kondom di Denpasar dan Badung (2024), menyampaikan untuk informan 18 perwakilan dinas, LSM, LSL, dan PPS, pengetahuan tentang kondom masih rendah, distribusi terhambat karena keterlambatan stok, regulasi tumpang tindih menghambat pengadaan kondom, serta kebutuhan kondom 2025, yakni Badung (390.720), Denpasar (572.352), dan LSL (28.000).

Dalam kegiatan ini juga menghadirkan narasumber, yakni I Gusti Ayu Laxmy Saraswaty, selaku Kadis Dinas Sosial Denpasar, I Nyoman Sudiyasa (Dinas Kesehatan Bali), Tri Indarti (KPA Kota Denpasar), Dr. Dewa Rai Asmara Putra (Majelis Desa Adat Bali), dan Made Billy Udiana Subidia (BKKBN Bali).

Dinas Kesehatan Provinsi Bali, menyampaikan kasus HIV pertama kali ditemukan di Bali pada tahun 1987, di RS Sanglah. 

Hingga tahun 2024, total kasus yang terdata mencapai 31.880 kasus, dengan sebagian pasien telah meninggal dunia.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved