Berita Bali
Hari Kondom Internasional, YPK dan AHF Sosialisasikan Kondom untuk Cegah HIV di Bali
Kadis Kesehatan Denpasar, dr. AA Ayu Candrawati, menyampaikan kasus HIV tercatat 16.274 kasus, dan 800 kasus baru.
Penulis: Putu Supartika | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Dalam lima tahun terakhir, penemuan kasus baru sempat menurun akibat pandemi Covid-19, di mana masyarakat cenderung menghindari fasilitas kesehatan.
Namun, pada tahun 2023-2024, terjadi peningkatan kasus baru dengan total 20.006 kasus.
Seluruh puskesmas di Bali telah dilatih untuk melaksanakan tes HIV dan memberikan pengobatan, sehingga akses layanan kesehatan bagi Orang Dengan HIV (ODHIV) semakin mudah.
Pengadaan kondom masih belum memadai, dan kondom belum dianggap sebagai kebutuhan umum.
"Tantangan terbesar adalah membangun kesadaran masyarakat agar kondom menjadi bagian dari kebutuhan kesehatan," ujarnya.
Sementara dari KPA Kota Denpasar, menyatakan penggunaan kondom di Denpasar masih belum konsisten, dan akses layanan kondom di masyarakat masih rendah.
KPA Denpasar telah berupaya menyediakan outlet kondom, namun belum mampu memenuhi seluruh kebutuhan kondom di wilayah tersebut.
"Tantangan di lapangan meliputi ketidakmauan masyarakat untuk membeli kondom karena dianggap tabu, serta kurangnya kesadaran akan pentingnya kondom sebagai alat pencegahan HIV," ucapnya.
BKKBN Provinsi Bali, menyebutkan BKKBN telah membentuk 18 PIK-R (Pusat Informasi dan Konseling Remaja) di sekolah dan 10 di universitas, dengan remaja sebagai peer educator.
Edukasi kesehatan remaja mencakup penggunaan alat kontrasepsi, termasuk kondom, dan sebagai bagian dari program perencanaan keluarga.
"Tantangan yang dihadapi adalah masih rendahnya pemahaman remaja tentang kesehatan reproduksi dan pencegahan HIV, sehingga diperlukan upaya lebih intensif dalam edukasi," ucapnya.
Sementara dari pandangan Majelis Desa Adat Provinsi Bali, mengatakan kondom masih dianggap tabu dalam budaya dan adat Bali, yang dipengaruhi oleh norma agama dan kesusilaan.
Hukum adat saat ini belum mengatur secara khusus tentang penggunaan kondom, sehingga diperlukan regulasi yang jelas agar kondom dapat diterima tanpa melanggar norma adat.
Salah satu usulan adalah memasukkan edukasi tentang HIV dan kondom ke dalam kegiatan adat, dengan penyampaian yang disesuaikan agar tidak dianggap vulgar.
Dinas Kesehatan Provinsi Bali, mengungkapkan tantangan utama adalah stigma masyarakat terhadap kondom yang dianggap sebagai alat yang tidak pantas dibicarakan secara terbuka.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.