Berita Klungkung
Harga Gabah Naik, Distan Klungkung Harap Mampu Tekan Alih Fungsi Lahan Pertanian
Harga Gabah Naik, Distan Klungkung Harap Mampu Tekan Alih Fungsi Lahan Pertanian
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Aloisius H Manggol
TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA - Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Nomor 14 Tahun 2025 resmi menetapkan harga pembelian gabah kering panen (GKP) sebesar Rp6.500 per kilogram.
Angka ini mengalami kenaikan dari sebelumnya Rp6.000 per kilogram.
Hal ini diharapkan tidak sebatas meningkatkan penghasilan petani saat musim panen tiba, tapi diharapkan dapat menekan laju alih fungsi lahan pertanian di Klungkung.
Baca juga: Jasa Cuci Motor Napi Rutan Negara Meningkat 20 Kali Lipat, Tembus 200 Unit Sehari
Menindaklanjuti kebijakan ini, Dinas Pertanian (Distan) Klungkung telah melakukan sosialisasi kepada petani di subak, termasuk turun langsung bersama Bulog untuk memastikan implementasi kebijakan berjalan lancar.
"Kenaikan harga gabah ini diharapkan dapat menekan laju alih fungsi lahan pertanian di Klungkung," ungkap Kepala Dinas Pertanian Klungkung, Ida Bagus Juanida, Jumat (21/2/2025).
Baca juga: Dimana Harun Masiku Pasca Sekjen PDIP Ditahan KPK? Ini Kata Plt Dirjen Imigrasi
Ia mengatakan, dengan pola tanam tiga kali dalam setahun, setiap hektare lahan di Klungkung mampu menghasilkan rata-rata enam ton gabah berkualitas baik.
"Rata-rata produksi mencapai enam ton per hektare, bahkan ada yang mencapai tujuh ton. Ke depannya, jika gabah masih dijual dalam kondisi di lahan, perhitungan biaya produksi tetap harus diperhitungkan agar sesuai dengan HPP (harga pembelian pemerintah)" ujarnya.
Juanida mengatakan, di Klungkung harga penjualan gabah selama ini tidak pernah berada di bawah HPP.
Dengan adanya kenaikan ini, diharapkan sektor pertanian, khususnya padi, dapat terus bertahan di tengah pesatnya pembangunan.
"Sempat muncul isu bahwa harga gabah di Klungkung berada di bawah HPP, tetapi setelah ditelusuri, gabah tersebut masih berada di lahan sawah dan belum melalui proses pengeringan. Setelah memperhitungkan biaya produksi seperti panen dan penjemuran sekitar Rp900 hingga Rp1.200 per kilogram, maka harga gabah saat itu sebenarnya sudah sesuai HPP sebelulnya yakni Rp6.000," jelas dia.
Dengan kenaikan HPP ini, petani yang akan memasuki masa panen Maret–April mendatang akan mendapatkan keuntungan lebih baik.
Selain itu, pengawasan harga di lapangan juga akan diperketat. Hal ini untuk mengantisipasi adanya tengkulak yang membeli gabah petani dengan harga terlampau murah.
"Bulog akan turun langsung ke lapangan. Jika ada gabah yang dijual di bawah HPP, Bulog wajib membelinya sesuai dengan harga yang telah ditetapkan," tambahnya.
Dalam setahun, luas panen di Klungkung mencapai sekitar 5.200 hektare dengan total produksi sekitar 33 ribu ton gabah kering.
"Angka ini terbilang stabil karena faktor cuaca cukup mendukung, dan tidak terjadi gangguan cuaca ekstrem yang signifikan," ungkap dia.
Saat ini, pemerintah daerah juga tengah merancang Peraturan Daerah (Perda) inisiatif tentang perlindungan lahan pertanian guna memastikan keberlanjutan sektor pertanian di Klungkung. (mit)
Waspada Demam Tinggi Disertai Ruam, 11 Kasus Suspect Campak di Klungkung Diperiksa di BLK Surabaya |
![]() |
---|
Jalan Krodit dan Kerap Macet, Usulan Penataan Pasar Mentigi Nusa Penida Bali Belum Ada Kejelasan |
![]() |
---|
Klungkung Bali Siaga Campak, Temukan 11 Suspect, Hasil Lab Negatif |
![]() |
---|
Pria Ini Nekat Curi Motor Tetangga Kos di Klungkung Bali, Rendy Ditangkap Saat Tiba di Ketapang |
![]() |
---|
90 Persen Pembangunan Wisata di Nusa Penida Bali Belum Kantongi Izin, Diharapkan Pemerintah Peka |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.