Berita Bali
ATENSI Gubernur Koster! Segera Bangun Jalan Penghubung Gatsu-Canggu, Atasi Kemacetan dan Sampah
Koster menegaskan permasalahan Kota Denpasar adalah tanggung jawab bersama seluruh masyarakat Bali. Koster menekankan Denpasar sebagai wajahnya Pulau
TRIBUN-BALI.COM – Momentum HUT Kota Denpasar ke-237 menjadi momen hari pertama I Wayan Koster menjalankan tugas sebagai Gubernur Bali periode 2025-2030 setelah dilantik Presiden Prabowo Subianto pada 20 Februari 2025.
Dalam pidatonya, Koster menegaskan komitmennya untuk membangun Bali dengan konsep satu jalur berbasis Perda No. 4 Tahun 2023 dan UU No. 15 Tahun 2023. Ia juga menegaskan komitmennya untuk mengatasi sejumlah masalah utama di Kota Denpasar, yaitu sampah dan kemacetan.
“Kita membangun Bali dengan kekuatan utuh: alam, manusia, dan budaya. Dengan pendekatan Sat Kerthi, kita pastikan pembangunan berkelanjutan untuk kesejahteraan masyarakat,” tegas Koster dalam pidatonya saat Apel Peringatan HUT ke-237 Kota Denpasar di Lapangan Lumintang, Kamis (27/2).
Koster menegaskan permasalahan Kota Denpasar adalah tanggung jawab bersama seluruh masyarakat Bali. Koster menekankan Denpasar sebagai wajahnya Pulau Bali. Denpasar adalah buruknya Bali, begitu pula sebaliknya.
Baca juga: TABRAK Kendaraan di Depan di Jembrana, Korban Dilarikan ke RS, Sulistyawan Sempat Terjepit di Truk
Baca juga: TARGET Tuntas H-10 Lebaran! Perbaikan Jalan Mulai Dikebut, Ada 60 Titik Jalan Berlubang di Jembrana

“Denpasar adalah wajah Bali. Jika Denpasar kumuh, macet, dan penuh sampah, citra Bali juga akan tercoreng. Jika Denpasar indah, maka Bali pun dikenal indah. Oleh karena itu, kita harus bergerak bersama mengatasi berbagai masalah yang ada,” tegas Koster.
Koster menyoroti sejumlah isu krusial seperti kemacetan, sampah, banjir, ketersediaan air bersih, hingga meningkatnya kriminalitas. Ia memastikan Pemprov Bali akan turun langsung untuk menangani permasalahan ini secara konkret dan berkolaborasi dengan Pemkot Denpasar serta seluruh elemen masyarakat.
“Kota ini harus ditata dengan serius. Sampah, banjir, dan kemacetan tak bisa dibiarkan berlarut-larut. Ini bukan hanya tugas Pemkot Denpasar, tetapi tugas kita semua,” lanjutnya.
Untuk mengatasi kemacetan di Denpasar dan Kabupaten Badung, Koster mengumumkan rencana pembangunan sejumlah jalan baru. Gubernur Bali dua periode ini menegaskan proyek-proyek infrastruktur ini akan menjadi solusi konkret untuk kelancaran lalu lintas di kawasan metropolitan Bali.
“Kami sudah merancang beberapa proyek strategis untuk mengurangi kemacetan di Denpasar dan Badung. Jalan baru ini akan menjadi jalur alternatif bagi masyarakat dan wisatawan, sehingga arus lalu lintas semakin lancer,” ujarnya.
Salah satu proyek utama adalah pembangunan jalan penghubung sepanjang 6 km dari Gatot Subroto (Gatsu) Barat, Kota Denpasar menuju Canggu, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung. Jalan ini diharapkan dapat mengurangi kemacetan yang selama ini menjadi keluhan warga dan wisatawan. “Kawasan Canggu semakin padat, dan kemacetan di sana sudah menjadi masalah serius. Dengan adanya jalan baru ini, mobilitas akan lebih mudah dan cepat,” tambahnya.
Pemprov Bali juga akan membangun underpass di Simpang Jalan Ahmad Yani, Denpasar Utara, yang dikenal sebagai salah satu titik rawan macet. “Underpass ini akan mempercepat arus kendaraan, mengurangi antrean panjang, dan tentu saja meningkatkan kenyamanan pengguna jalan,” jelas Koster.
Pemprov Bali juga merencanakan jalur baru yang menghubungkan Sunset Road dengan Jalan Mahendradata.
“Jalur ini akan menjadi akses strategis, terutama bagi wisatawan yang ingin menuju kawasan wisata tanpa terjebak kemacetan di jalan utama,” katanya.
Koster menegaskan bahwa proyek-proyek ini akan dikerjakan secara bertahap dengan perencanaan matang. “Kami tidak ingin hanya berjanji, tetapi memastikan proyek-proyek ini benar-benar terlaksana demi kepentingan masyarakat,” pungkasnya.
Koster juga menegaskan komitmennya untuk mengatasi kemacetan di kawasan metropolitan Denpasar dan Badung dengan menghidupkan kembali layanan bus Trans Metro Dewata (TMD). Sebelumnya, layanan TMD sempat direncanakan untuk dibekukan karena berbagai kendala operasional, termasuk rendahnya tingkat okupansi dan keberlanjutan pendanaan.
Namun, Koster melihat potensi besar dalam transportasi publik ini jika dikelola dengan lebih efektif. Oleh karena itu, ia memastikan sistem yang lebih efisien segera diterapkan agar bus ini benar-benar menjadi solusi bagi mobilitas warga.
Gelar Aksi Damai ke Kantor Gubernur, Partai Buruh Exco Bali Tuntut Stop PHK dan Hapus Outsourcing |
![]() |
---|
Kejati Bali Dorong Penanganan Tindak Pidana Korupsi Lewat Mekanisme DPA, Lazim di Luar Negeri |
![]() |
---|
Pemprov Bali Nantikan Pusat Untuk Penentuan Lokasi Tersus LNG |
![]() |
---|
Cuaca Buruk, Pelabuhan Gilimanuk Bali Ditutup Hampir Dua Jam, Antrean Kendaraan Mengular |
![]() |
---|
Lindungi Pesisir Bali, 4.000 Bakau Ditanam di Tahura Ngurah Rai, Libatkan Kelompok Nelayan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.