Sampah di Bali

SAMPAH Kiriman Capai 3.100 Ton! Jumlahnya Kini Mulai Berkurang, DLHK Badung Tetap Siaga

Saat ini, sampah kiriman yang didominasi sampah plastik serta ranting itu kini mulai mereda. Jumlahnya sudah berkurang dibanding periode November 2024

ISTIMEWA
SAMPAH PANTAI – Petugas DLHK Badung saat membersihkan sampah di Pantai Kuta, Jumat (28/2). Musim sampah kiriman di Badung belum berakhir. 

TRIBUN-BALI.COM  – Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Badung mencatat sampah kiriman yang menepi di pesisir pantai Kabupaten Badung mencapai 3.100 ton. Sampah kiriman dari Pulau Jawa itu mengotori pesona sejumlah pantai yang menjadi destinasi wisatawan.

Saat ini, sampah kiriman yang didominasi sampah plastik serta ranting itu kini mulai mereda. Jumlahnya sudah berkurang dibanding periode November 2024-Januari 2025.

Kendati demikian DLHK Badung masih siaga, karena potensi sampah kiriman tersebut masih ada. Hal itu karena masih ditemukannya sampah kecil-kecil berupa ranting dan juga plastik. 

Baca juga: ANTISIPASI Pohon Tumbang di Jalur Nasional, Belasan Pohon Perindang Membahayakan Ditebang!

Baca juga: ODGJ Mengamuk di Pelabuhan Gilimanuk, Mengaku Diajak Teman Mencari Kerja ke Jimbaran

SAMPAH PANTAI – Petugas DLHK Badung saat membersihkan sampah di Pantai Kuta, Jumat (28/2). Musim sampah kiriman di Badung belum berakhir.
SAMPAH PANTAI – Petugas DLHK Badung saat membersihkan sampah di Pantai Kuta, Jumat (28/2). Musim sampah kiriman di Badung belum berakhir. (ISTIMEWA)

Koordinator Deteksi dan Evakuasi Sampah Laut (Desalut) DLHK Badung, I Made Gde Dwipayana, menyebut belakangan ini kondisi sampah kiriman laut mulai reda menepi di pesisir pantai di Badung

"Meski sudah mereda sampah kirimannya, namun kami Dinas LHK Kabupaten Badung masih siaga di lapangan dikarenakan secara umum, musim sampah kiriman laut di pantai barat berhenti menepi total pada bulan April. Bahkan terakhir akan muncul sampah berupa rumput laut," katanya, Jumat (28/2).

Sampah kiriman muncul kembali dikarenakan saat ini masih dalam periode musim hujan. Sehingga sampah kiriman akan terlihat ketika hujan turun.

"Secara umum, kondisi seluruh pantai barat dari Cemagi hingga Pecatu masih dilanda sampah kiriman dengan volume tipis. Kebanyakan sampah berupa ranting dam beberapa plastik," tegasnya lagi.

Hanya Pantai Kedongaman dan Jimbaran yang masih mengalami sampah kiriman dengan intensitas mencolok dibandingkan pantai lainnya di Badung. Kendati demikian kondisinya sudah menurun. 

Sejak munculnya musim sampah kiriman laut pada bulan November 2024 hingga Februari 2025 ini, total sampah yang telah ditangani sebanyak 3.100 ton. Dengan komposisi jenis sampah berupa organik sebanyak 70 persen dan plastik 30 persen. 

"Kondisi itu hampir mirip dengan musim sampah kiriman laut tahun lalu pada periode yang sama, yaitu sekitar 2.900 ton," ucapnya.

Saat ini pihaknya mengaku berfokus pada penanganan sampah yang telah dievakuasi di STO (stopover). Utamanya di Pantai Kedonganan dan Jimbaran yang jumlahnya mencapai 700 truk atau sekitar 1.400 ton. 

Setiap hari pihaknya mengangkut 30 truk sampah, dikarenakan lokasi STO Pantai Kedonganan dan Jimbaran menjadi satu yaitu di lahan kosong depan Pantai Kedonganan. 

"Untuk STO di Samigita, dan pantai lainnya sudah hampir habis. Saat ini kita fokus ke STO Pantai Kedongaman dan Jimbaran," bebernya. (gus)

500 Personel dan 12 Alat Berat Stanby

KOORDINATOR Deteksi dan Evakuasi Sampah Laut (Desalut) DLHK Badung, I Made Gde Dwipayana, mengatakan sebanyak 500 orang personel DLHK masih stanby mengatensi sampah kiriman di pesisir pantai di Badung. DLHK juga menurunkan 12 alat berat yang tersebar di seluruh wilayah pantai barat. 

Fokus penanganan sampah kiriman saat ini dilakukan di Pantai Kedonganan, Jimbaran, dan Samigita. "Biasanya menjelang berakhirnya sampah kiriman laut di pantai barat ditandai dengan munculnya sampah berupa rumput laut. Saat ini kondisi itu belum tampak, jadi sepertinya belum berakhir musim sampah kiriman ini," imbuhnya. (gus)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved