Berita Buleleng
RSUD Pemerintah di Buleleng Kekurangan Dokter Spesialis
Kebutuhan dokter spesialis berstatus pegawai tetap di rumah sakit milik Pemerintah Kabupaten Buleleng, menjadi persoalan mendesak.
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
RSUD Pemerintah di Buleleng Kekurangan Dokter Spesialis
TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Kebutuhan dokter spesialis berstatus pegawai tetap di rumah sakit milik Pemerintah Kabupaten Buleleng, menjadi persoalan mendesak.
Tak hanya kebutuhan SDM, sejumlah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) juga kekurangan alat penunjang operasional.
Seperti diungkapkan Direktur RSUD Giri Emas dr. I Made Pujawan.
Baca juga: KUBUR Sabur Seberat 1,4 Kg Siap Edar, BNNP Bali Amankan 3 Residivis, Terancam Pidana Mati!
Diakui kebutuhan dokter spesialis di RSUD Giri Emas, terutama yang berstatus PNS sangat mendesak.
Ini karena dokter spesialis yang ada, sebagian besarnya masih berstatus Dokter PGDS (Pendaya Gunaan Dokter Spesialis), yang merupakan kontrak dari kementerian kesehatan selama satu tahun.
"Kondisi ini tentunya menjadi persoalan. Sebab dengan masa tugas hanya selama setahun, tidak menjamin pelayanan yang diberikan bisa optimal," ucapnya Selasa (4/3/2025).
Baca juga: Tak Terlihat Dua Hari, Gede Edi Ditemukan Ulah Pati di Buleleng
Pihaknya berharap Komisi IV DPRD Kabupaten Buleleng bisa mencarikan solusi terkait permasalahan kebutuhan dokter spesialis ini.
Sehingga optimalisasi pelayanan di RSUD bisa tercapai dengan baik.
Kekurangan tenaga medis, khususnya dokter spesialis mendapat perhatian dari DPRD Buleleng.
Pihak dewan melalui Komisi IV, melakukan kunjungan ke dua rumah sakit, yakni RSUD Giri Emas di Kecamatan Sawan dan RSUD Tangguwisia di Kecamatan Seririt.
Baca juga: Masuk Agenda KEN 2025, Dispar Buleleng Yakin 2 Festival Buleleng Mampu Datangkan 1,7 Juta Wisatawan
Ketua Komisi IV Nyoman Sukarmen, kunjungannya kali ini dirasa cukup penting untuk mengetahui secara riil kondisi yang dihadapai dalam rangka optimalisasi layanan kesehatan kepada masyarakat.
Dikatakan dari dua rumah sakit tersebut, keduanya sama-sama membutuhkan tenaga dokter spesialis.
"Selain kebutuhan dokter spesialis, kedua rumah sakit itu juga sama-sama butuh sarana penunjang untuk kelancaran oprasional. Misalnya di RSUD Giri Emas, mereka membutuhkan generator listrik dan sentral oksigen."
Baca juga: Tak Kunjung Diperbaiki, Warga Desa Lokapaksa Buleleng Perbaiki Jalan Rusak Secara Swadaya
"Sedangkan di RSUD Tangguwisia, membutuhkan fasilitas pemulasaran jenazah, ruang farmasi serta ruang laundry," sebutnya.
Mengenai berbagai permasalahan yang ditemukan, Sukarmen mengatakan pihaknya akan segera melakukan pembahasan dengan dinas terkait.
"Ini akan menjadi bahan kami dalam pembahasan dengan dinas terkait, serta meningkatkan komunikasi dengan berbagai pihak termasuk dengan Kementerian Kesehatan, untuk mengatasi permaslahan Dokter Sepesialis yang ada di Kabupaten Buleleng," tandasnya. (*)
Berita lainnya di Pemkab Buleleng
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.