Berita Jembrana

Areal Pencarian Sumo Diperluas, Tim SAR Gabungan Lakukan Pencarian Hari ke-4 di Jembrana Bali

Saat itu, sekitar pukul 12.00 Wita, korban bersama tiga orang rekannya dalam perjalanan pulang memancing di Perairan Perancak.

Istimewa/SAR Jembrana.
PENCARIAN KORBAN - Tim SAR Gabungan saat melakukan pencarian pemancing yang dilaporkan tenggelam terseret arus dan hilang di perairan selatan Jembrana pada hari ke-3, Senin (24/3) kemarin. Petugas kembali melakukan pencarian pada hari ke-4 dengan memperluas areal pencarian. 

TRIBUN-BALI.COM  - Tum SAR gabungan terus melakukan pencarian terhadap pemancing yang dilaporkan hilang sejak Sabtu (22/3) lalu. Hari ini adalah hari pencarian ke-4.

Petugas berupaya melakukan pencarian dengan memperluas areal pencarian. Namun hingga hari ke-3 pencarian kemarin, korban bernama I Komang Sumo (38) tersebut belum ditemukan.

"Hingga hari ke-3 kemarin sore, hasil pencarian korban (pemancing) masih nihil," koordinator Pos Pencarian dan Pertolongan SAR Jembrana, I Dewa Putu Hendri Gunawan saat dikonfirmasi, Selasa (25/3). 

Dia melanjutkan, proses pencarian oleh tim gabungan terus dilakukan dengan berbagai upaya. Salah satunya memperluas areal pencarian kurang lebih 6 nautical mile (nm) laut dari Tempat Kejadian Perkara (TKP). 

"Kita terus berupaya melakukan pencarian. Hari ini rencananya melaksanakan pencarian dari arah Gilimanuk hingga ke Yeh Kuning (perairan selatan Jembrana)," jelasnya.

Baca juga: PASCA Terbakar! Semangat STT Suralaga Tuntaskan Ogoh-ogohnya Segera! Usai Dapat Semangat!

Baca juga: POLSEK Abang Buru 2 Lelaki Misterius, WNA Spanyol Mengaku Jadi Korban Pelecehan Seksual di Amed

Untuk diketahui, cuaca buruk yang terjadi pada Sabtu (22/3) lalu mengakibatkan seorang pemancing, I Komang Sumo (38) tenggelam dan terseret arus saat perjalanan pulang dari memancing di perairan Ketapang Muara Pengambengan, Kecamatan Negara, Jembrana

Saat itu, sekitar pukul 12.00 Wita, korban bersama tiga orang rekannya dalam perjalanan pulang memancing di Perairan Perancak. Ketika akan masuk pintu muara, korban melihat katir sampan sebelah kiri lepas. Ia berinisiatif untuk memperbaikinya dengan mengikatnya menggunakan tali, namun tak disangka gelombang besar datang dan menghantam sampan tersebut.

Hal ini menyebabkan pegangan tangan ke katir itu terlepas. Setelah kejadian tersebut, teman korban mau menolong namun tidak bisa. Dan sampai sejak saat itu, korban masih belum ditemukan dan hingga saat ini masih dilakukan pencarian oleh tim SAR. (mpa) 

Nelayan Hilang di Perairan Tanah Lot

Sementara, seorang nelayan dilaporkan belum kembali dari melaut di Perairan Tanah Lot, Kecamatan Kediri, Tabanan. Ahmad Baiti (55) pergi melaut sejak Sabtu, (22/3) lalu sekitar pukul 09.00 Wita bersama dengan Maulidin (saksi mata) dari Pantai Pebuahan menggunakan 2 jukung. 

Sesampainya mereka di Perairan Tanah Lot tiba-tiba datang ombak dan menghantam jukung, hingga keduanya terpisah. 

“Keterangan saksi mata yang selamat bahwa kondisi cuaca saat itu buruk dan mereka akhirnya terpisah kurang lebih pada pukul 12.00 Wita," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar, I Nyoman Sidakarya, Selasa (25/3) 

Usai menerima laporan sekitar pukul 16.00 Wita, petugas siaga Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar segera berkoordinasi dengan Pol Air Polresta Tabanan dan POS TNI AL Pengambengan.

Diungkapkan ciri-ciri jukung warna kuning tua dan bertuliskan SBR Nikmat. Hari ini tim SAR gabungan mulai melakukan pencarian di sekitar lokasi dengan menggunakan rubber boat. 

“Menentukan posisi pencarian kami memperhitungkan arah dan kekuatan pergerakan angin dan arus, namun alam tidak bisa diprediksi secara pasti, disamping itu kejadian sudah dari tanggal 22 Maret," jelas Nyoman Sidakarya. (zae/mpa)

 

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved