Sampah di Bali

Gubernur Bali Atensi Sampah! Komunitas Malu Dong Gelar Pameran Seni Rupa di Sudakara Artspace 

 Gubernur Bali, Wayan Koster, sangat konsen dengan sampah di Bali yang kian memprihatinkan. Beberapa aturan pun telah diterbitkan. 

|
ISTIMEWA
Pameran dengan berkolaborasi bersama 13 seniman tokat di Sudakara Artspace, Sudamata Resort, Sanur ini bertemakan "Nyampaht", yang mengangkat filosofi sapu lidi sebagai simbol persatuan dan kekuatan kolektif dalam menghadapi persoalan sampah di Bali. 

Ibu Putri Koster hadir dalam pameran seni rupa ini. Ia pun mengatensi sampah, khususnya yang ada di Bali. Apalagi Indonesia dan Bali kini memang darurat sampah

Harapan ke depan, sampah bisa teratasi dari sumber, dan ke depan tidak ada TPA lagi. "Bali periode pertama pemerintahan Pak Gubernur Bali, pada 2019 beliau sudah mengingatkan ada Pergub 47 tentang Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber," sebutnya. 

Atensi sampah dari Gubernur Bali ini juga, melahirkan berbagai keputusan gubernur, instruksi gubernur dan surat edaran gubernur. "Semuanya terkait sampah, jadi di mana muncul sampah maka selesaikan di sana," tegasnya. 

Lanjutnya, ada tiga sumber sampah, seperti khususnya di rumah tangga. Jadi ada di dapur, halaman, dan residu. "Kita harapkan sampah rumah tangga diselesaikan di rumah tangga. Jadi sampah di dapur bisa disediakan kayak ada tong semua dimasukkan, dan diberi cairan khusus lalu sampah organik itu bisa jadi pupuk dan sebagainya," sebutnya.

Bisa juga pemilahan sampah di teba, dengan membuat lubang kedalaman 1 meter untuk menampung sampah organik. Kemudian sampah an organik dikumpulkan pemerintah desa dan dibawa ke TPS3R.  

Harapannya ke depan, desa adat juga bisa menjadi corong dalam mengatasi sampah di masing-masing desanya. "Saya rasa, kalau 1.500 desa adat di Bali melakukan ini, lambat laun Bali akan bersih," imbuhnya. 

Tapi tentunya, kata dia, tidak semudah dan sesederhana itu. Perlu pemahaman dan pengertian dari semua pihak. Jadi sampah bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja. 

"Makanya mindset yang harus diubah. Jadi siapa yang buat sampah, dia yang tanggung jawab dengan sampahnya," tegasnya.  (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved