Sampah di Bali

Gubernur Bali Atensi Sampah! Komunitas Malu Dong Gelar Pameran Seni Rupa di Sudakara Artspace 

 Gubernur Bali, Wayan Koster, sangat konsen dengan sampah di Bali yang kian memprihatinkan. Beberapa aturan pun telah diterbitkan. 

|
ISTIMEWA
Pameran dengan berkolaborasi bersama 13 seniman tokat di Sudakara Artspace, Sudamata Resort, Sanur ini bertemakan "Nyampaht", yang mengangkat filosofi sapu lidi sebagai simbol persatuan dan kekuatan kolektif dalam menghadapi persoalan sampah di Bali. 

TRIBUN-BALI.COM - Gubernur Bali, Wayan Koster, sangat konsen dengan sampah di Bali yang kian memprihatinkan. Beberapa aturan pun telah diterbitkan. 

Terbaru Gubernur Koster benar-benar tegas melarang plastik beredar di Bali. Usai kebijakan tidak boleh pakai kantong plastik sekali pakai, yang sudah dahulu ditegaskan.

Sampah khususnya sampah plastik, sangat harus diatensi semua pihak. Sebab selain sulit diurai dan perlu waktu lama, sampah plastik juga merusak lingkungan dan menggangu kesehatan manusia. 

Keresahan ini memantik semangat banyak orang, termasuk Komunitas Malu Dong yang dengan bangga mengadakan acara rangkaian utang tahun ke - 16 tahun dengan pameran seni rupa bertajuk “Seni untuk perubahan: Merayakan Keindahan Alam Bali” di Sudakara Artspace pada 10 April 2025.

Pameran istimewa ini merupakan hasil kolaborasi, komunitas dan seniman tokal Bali, yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan isu lingkungan, khususnya masalah polusi plastik yang semakin meningkat di Bali.

Baca juga: KOSTER Larang Penjualan Air Mineral Kemasan Plastik, Parta Dukung Ajak Masyarakat Tertib Sampah!

Baca juga: LARANG Penjualan Air Mineral Kemasan Plastik, Koster Terbitkan SE No 9 Gerakan Bali Bersih Sampah!

Pameran dengan berkolaborasi bersama 13 seniman tokat di Sudakara Artspace, Sudamata Resort, Sanur ini bertemakan
Pameran dengan berkolaborasi bersama 13 seniman tokat di Sudakara Artspace, Sudamata Resort, Sanur ini bertemakan "Nyampaht", yang mengangkat filosofi sapu lidi sebagai simbol persatuan dan kekuatan kolektif dalam menghadapi persoalan sampah di Bali. (ISTIMEWA)

Pameran dengan berkolaborasi bersama 13 seniman tokat di Sudakara Artspace, Sudamata Resort, Sanur ini bertemakan "Nyampaht", yang mengangkat filosofi sapu lidi sebagai simbol persatuan dan kekuatan kolektif dalam menghadapi persoalan sampah di Bali.

Sapu lidi, yang terbuat dari lidi pelepah pohon kelapa atau aren, menggambarkan kebersihan dan ramah lingkungan, serta pentingnya membersihkan sampah bersama-sama: termasuk pemerintah, pebisnis, seniman, dan masyarakat.

Komunitas Malu Dong telah menggelar berbagai kegiatan, dalam rangka #Menuju16TahunMaluDong, seperti membersihkan pantai, sawah, gunung, desa, serta mengedukasi pelajar di sekolah mengenai pentingnya menjaga lingkungan.

Pameran ini menampilkan koleksi lukisan yang dipilih dengan cermat, yang tidak hanya memukau penonton secara visual, tetapi juga menyampaikan pesan yang kuat bentang tujuan, refleksi, dan kesadaran lingkungan.

Setiap karya mengajak pengunjung untuk berhenti sejenak, dan merenungkan peran mereka dalam melindungi lingkungan Bali dan masa depan putau ini.

Komunitas Malu Dong, sebuah organisasi ingkungan yang berbasis di Bali, berkomitmen untuk mengurangi sampah plastik dan melestarikan pantai, kehidupan laut, serta kesehatan masyarakat Bali.

Melalui inisiatif seperti Malu Dong Buang Sampah Sembarangan, komunitas ini terus membangun karakter mental Masyarakat untuk peduli terhadap lingkungan, dan mempromosikan pembuangan sampah yang bertanggung jawab. 

Pameran seni rupa ini merupakan bagian integral dari misi tersebut. Dengan mengapresiasi dan mendukung karya seni yang dipamerkan, pengunjung tidak hanya akan merasakan kekayaan budaya dan warisan seni Bali, tetapi juga turut berkontribusi pada gerakan yang lebih besar untuk perubahan lingkungan. 

"Kami sangat bangga dapat menggelar pameran ini di Sudakara Artspace. Seni memiliki kekuatan luar biasa untuk menginspirasi, menggugah pemikiran, dan mendorong perubahan. Melalui kolaborasi kami dengan Komunitas Malu Dong, kami berharap pameran ini dapat mendorong dan memberikan kesadaran masyarakat pada lingkungan untuk melindungi keindahan alam Bali," kata Ricky Putra, COO Sudamala Resorts.

"Ekspresi kuat para seniman ingin mengajak kita semua untuk tidak hanya mengapresiasi seni, tetapi juga merenungkan peran kita dalam menjaga dunia di sekitar kita," imbuhnya.

PAMERAN SENi - Bu Putri Koster hadiri acara Komunitas Malu Dong dengan pameran seni rupa bertajuk “Seni untuk perubahan: Merayakan Keindahan Alam Bali” di Sudakara Artspace pada 10 April 2025.
PAMERAN SENi - Bu Putri Koster hadiri acara Komunitas Malu Dong dengan pameran seni rupa bertajuk “Seni untuk perubahan: Merayakan Keindahan Alam Bali” di Sudakara Artspace pada 10 April 2025. (ISTIMEWA)

Saran Ibu Putri Koster 

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved