Berita Jembrana

Pemkab Jembrana Bisa Menghemat Rp660 Juta Setahun dari Efisiensi Penggunaan Listrik

Efisiensi anggaran dari pemerintah pusat memaksa pemerintah daerah untuk menghemat segala hal.

Istimewa
EFISIENSI - Bupati Jembrana, I Made Kembang Hartawan saat mengungkapkan hasil efisiensi penggunaan listrik pada kantor pemerintahan yang mampu menghemat Rp55 Juta per bulannya, Jumat 11 April 2025 kemarin. 

Pemkab Jembrana Bisa Menghemat Rp660 Juta Setahun dari Efisiensi Penggunaan Listrik

TRIBUN-BALI.COM, JEMBRANA - Efisiensi anggaran dari pemerintah pusat memaksa pemerintah daerah untuk menghemat segala hal.

Salah satunya adalah menghemat penggunaan tenaga listrik mulai dari kantor-kantor Pemerintah Kabupaten Jembrana.

Bahkan penghematan listrik ini bisa menghemat anggaran hingga Rp55 Juta per bulannya.

Baca juga: Keluarkan Aturan Energi Bersih, Bali Akan Dapat Hibah 10 Bus Listrik Dari Korea Selatan

Artinya dalam setahun bisa menghemat hingga Rp660 Juta.

Bupati Jembrana, I Made Kembang Hartawan telah mengintruksikan kepada seluruh jajaran untuk berhemat tanpa mengurangi produktivitas layanan kepada masyarakat.

Menurut Bupati Kembang, penghematan listrik yang dimaksud seperti tidak menghidupkan penerangan di ruangan kerja, komputer serta peralatan elektronik lainnya serta tak menggunakan AC.

Baca juga: Diduga Korsleting Listrik, 10 Kamar Kos di Kuta Bali Terbakar, Barang-barang Milik Penghuni Ludes

"Sangat menggembirakan. Dari laporan Pak Sekda saya dapatkan, Pemkab Jembrana berhasil mengurangi pembayaran listrik perbulan sekitar Rp 55 juta dari sebelumnya. 

"Kalau setahun kita bisa menghasilkan 600 juta lebih. Bahkan, kalau kita terus ditingkatkan efisiensi ini mungkin lebih bisa dari Rp1Miliar," ucapnya.

Baca juga: Dampak Efisiensi Pusat, DPRD Jembrana Minta Optimalisasi Pemanfaatan Aset di Pelabuhan Gilimanuk

Dalam arahannya usai olahraga bersama seluruh Pegawai ASN/Non ASN Pemkab Jembrana di Auditorium Pemkab Jembrana kemarin, Bupati Kembang menegaskan penghematan listrik ini jangan sampai mengganggu pelayanan kepada masyarakat.

Untuk titik vital apalagi kepentingan masyarakat harus tetap hidup. 

"Tapi sejumlah titik vital harus tetap dinyalakan untuk menjaga kenyamanan dan keamanan. Utamanya yang menyangkut sektor vital dan kepentingan umum," tegasnya.

"Kami sangat mengapresiasi seluruh jajaran karena instruksi efisiensi penghematan listrik sudah dijalankan. Astungkara, Pemkab Jembrana berhasil menurunkan pembayaran listrik dan akan dipertahankan terus menerus," pesannya. (*)

 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved