Berita Jembrana

WAJIB Diperiksa Kesehatan, 650 Ekor Babi Bakal Dipotong Jelang Galungan di Jembrana 

Dia melanjutkan, sebelum dan sesudah dilakukan pemotongan hewan, pihaknya telah menyiapkan petugas medikvet untuk melakukan pemeriksaan kesehatan.

ISTIMEWA
ILUSTRASI - Ratusan ekor babi bakal dipotong menjelang Hari Raya Galungan dan Kuningan. Sebelum dan sesudah dipotong, Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana melalui Bidang Keswan-Kesmavet bakal menggelar pemeriksaan kesehatan hewan ante dan post mortem. Hal ini untuk memastikan kesehatan hewan sebelum dikonsumsi masyarakat. 

TRIBUN-BALI.COM  - Ratusan ekor babi bakal dipotong menjelang Hari Raya Galungan dan Kuningan. 

Sebelum dan sesudah dipotong, Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana melalui Bidang Keswan-Kesmavet bakal menggelar pemeriksaan kesehatan hewan ante dan post mortem. Hal ini untuk memastikan kesehatan hewan sebelum dikonsumsi masyarakat.

Pelaksana Tugas (Plt) Kabid Keswan-Kesmavet Jembrana, I Gede Putu Kasthama menjelaskan, estimasi populasi hewan ternak babi di Jembrana tercatat sekitar 12 ribu ekor.

Baca juga: MUSIM Nganten, Akta Perkawinan Langsung Jadi, Disdukcapil Denpasar Jemput Bola di 10 Lokasi

Baca juga: Jelang Galungan, Disperpa Badung Sebar Tim Pemeriksa di 6 Kecamatan, Pastikan Daging Babi Aman

Dari jumlah tersebut, jumlah babi yang bakal dipotong serangkaian perayaan Hari Galungan dan Kuningan kali ini sekitar 650 ekor tersebar di seluruh wilayah.

"Estimasi (yang dipotong) sekitar 650 ekor," jelas Kasthama saat dikonfirmasi, Jumat (18/4).

Dia melanjutkan, sebelum dan sesudah dilakukan pemotongan hewan, pihaknya telah menyiapkan petugas medikvet untuk melakukan pemeriksaan kesehatan.

Pemeriksaan ante dan post mortem bakal dilakukan selama tiga hari yakni Minggu, Senin dan Selasa atau sejak H-3 hingga H-1 Hari Raya Galungan.

"Jumlah titik tempat pemotongan sekitar 33 titik. Semua kita pantau dan mengerahkan belasan petugas medikvet untuk pemeriksaan ante mortem di hari minggu dan post mortem di hari Senin dan Selasa," sebutnya.

Dia mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tetap mengolah daging babi menjadi makanan siap konsumsi dengan kondisi matang untuk mengantisipasi hal yang tak diinginkan terjadi. Meskipun petugas telah melakukan pemeriksaan kesehatan ante dan post mortem. 

"Kami imbau agar diolah dengan maksimal. Ini untuk mengantisipasi timbulnya hal yang tak diinginkan," imbaunya. (mpa)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved