GALUNGAN
Jelang Galungan, Disperpa Badung Sebar Tim Pemeriksa di 6 Kecamatan, Pastikan Daging Babi Aman
Seperti diketahui, pemeriksaan dilakukan dalam dua tahap, yaitu ante mortem (sebelum pemotongan) dan post mortem (setelah pemotongan).
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM - Menjelang Hari Raya Galungan, Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpa) Kabupaten Badung kembali akan memastikan daging babi aman untuk dikonsumsi.
Untuk itu, sebanyak 62 petugas gabungan yang terdiri dari dokter hewan dan mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana akan diturunkan untuk melakukan pemeriksaan babi.
Pemeriksaan babi ini merupakan kegiatan rutin yang wajib dilaksanakan. Bahkan pemeriksaan kesehatan hewan khususnya babi akan dilakukan di seluruh wilayah Badung.
Seperti diketahui, pemeriksaan dilakukan dalam dua tahap, yaitu ante mortem (sebelum pemotongan) dan post mortem (setelah pemotongan). Hal itu dilakukan agar daging aman untuk dikonsumsi.
Baca juga: ANGGARKAN Rp2,4 Miliar dari BKK, LPJU dengan Ornamen Khas Klungkung Dipasang di 66 Titik
Baca juga: CEGAH TPPO & TPPM, Agus dan Sunaria Dilibatkan Sosialisasi oleh Imigrasi Singaraja, Undang Perbekel

"Kegiatan ini dimulai pada 20 April hingga 22 April 2025, menjelang hari raya Galungan yang jatuh pada Rabu 23 April 2025 mendatang.
Ini merupakan kegiatan rutin, seperti biasa setiap hari raya besar keagamaan seperti Galungan dan Idul Adha, kami memberikan pelayanan pemeriksaan kesehatan hewan untuk memastikan daging yang dikonsumsi masyarakat aman dan layak," ujar Kepala Disperpa Badung, Wayan Wijana, Jumat (18/4).
Menurut Wijana, tim pemeriksa akan disebar di enam kecamatan di Badung. Pemeriksaan ini difokuskan pada babi yang akan disembelih masyarakat untuk kebutuhan upacara Galungan.
Selain memastikan tidak adanya penyakit menular yang membahayakan manusia, petugas juga akan memberikan edukasi tentang pentingnya keamanan pangan.
"Dengan pengawasan ini, kami berupaya memberikan rasa aman bagi masyarakat yang merayakan Galungan, serta mastarakat yang menjalankan tradisi mepatung dengan tetap mengedepankan kesehatan dan keamanan pangan," jelasnya.
Lebih lanjut dirinya mengatakan akan menurunkan 62 dokter hewan dan mahasiswa Unud untuk pemeriksaan babi. Puluhan petugas ini akan tersebar di semua kecamatan.
"Biasanya mereka ke banjar-banjar, termasuk ke tempat pemotongan hewan. Biasanya masyarakat memotong babi dengan jumlah banyak sehingga gampang untuk di periksa," bebernya.
Sebagaimana diketahui, saat ini jelang Hari Raya Galungan, harga babi masih tergolong tinggi. Namun demikian, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Badung, Wayan Wijana menilai, masih banyak masyarakat Badung yang akan memotong babi. Mengingat saat hari raya Galungan jumlah babi yang dipotong mencapai ribuan.
"Meski harga naik, pasti masih banyak yang memotong babi. Jadi mereka urunan atau lebih dikenal dengan mepatung. Sehingga daging babi dibagi rata kepada masyarakat yang urunan membeli," imbuhnya.
Untuk diketahui, terkait perkembangan harga daging babi di pasar. Tercatat, harga daging babi mengalami kenaikan dari Rp 99.667/kg menjadi Rp 103.000/kg menjelang hari raya. Kenaikan ini dipengaruhi oleh meningkatnya permintaan dan biaya produksi. (gus)
Luh Wirasmini Kebanjiran Pesanan, Perajin Gula Merah di Besan Klungkung Kesulitan Bahan Baku |
![]() |
---|
RPH Hanya Potong 400 Ekor Babi, Aktivitas Menurun, Distan Denpasar Cek Daging Babi di 34 Pasar |
![]() |
---|
Bandara Ngurah Rai Meriahkan Paskah dan Galungan Kuningan dalam Keindahan Budaya Bali |
![]() |
---|
Pererat Kebersamaan, Semangat Warga Mepatung di Klungkung Jelang Galungan |
![]() |
---|
DADONG Suandri Dapat Sembako Jelang Galungan, Bhabinkamtibmas & Warga Suwat Serahkan Bingkisan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.