Kecelakaan di Buleleng

Kecelakaan Kakak-Adik di Buleleng Bali, Polisi Amankan Sopir Bus, Donasi Terkumpul Rp 100 Juta

walaupun nantinya donasi yang terkumpul melebihi jumlah kebutuhan kremasi, seluruh donasi itu tetap akan diserahkan secara penuh ke pihak keluarga. 

ISTIMEWA/SC IG ARY ULANGUN
TRAGEDI - Nasib nahas dialami kakak beradik asal Lingkungan Sukasada, Kelurahan/Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng bernama Gede Krisna Ari Putra (20) dan Komang Karna Angga Wijaya (8). Keduanya mengalami kecelakaan tragis saat melintas di ruas jalan Singaraja - Denpasar pada Sabtu (26/4).  Informasi yang dihimpun Tribun Bali, kakak beradik itu awalnya berencana liburan ke Denpasar. 

“Kami tidak pernah memotong donasi. Kalaupun nanti ada dana yang tersisa, seluruhnya tetap akan diserahkan untuk dimanfaatkan pihak keluarga. Mengingat mereka memang keluarga kurang mampu,” tandasnya. 

Di sisi lain, Satuan Lalulintas (Satlantas) Polres Buleleng akan koordinasi dengan stakeholder terkait, untuk penambahan lampu penerangan jalan umum (PJU) di ruas jalan Singaraja - Denpasar. Upaya ini menindaklanjuti peristiwa kecelakaan beruntun di ruas jalan tersebut. 

Hal tersebut diungkapkan Kasat Lantas Polres Buleleng, AKP Bachtiar Arifin. 

Dikatakan dia, menyikapi dua peristiwa kecelakaan di ruas jalan Singaraja - Denpasar, pihaknya berencana melakukan koordinasi dengan Dinas Perhubungan (Dishub) Buleleng

“Planning kita yaitu akan berkoordinasi dengan Dishub untuk membantu memasang Lampu Penerangan Jalan di sekitar jalur tersebut,” katanya. 

Tak hanya itu, pihaknya dari Satlantas Polres Buleleng juga akan memasang imbauan hati-hati dan lokasi rawan kecelakaan lalu lintas, di sekitar lokasi tersebut.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dishub Buleleng, Gede Gunawan Adnyana Putra justru menilai tidak perlu penambahan PJU. Sebab menurutnya, jumlah PJU yang terpasang sudah cukup. 

“PJU Saya kira sudah cukup. Standarnya memang seperti itu, ada ruas jarak dari satu PJU ke PJU lainnya, watt-nya juga sudah mencukupi,” ujarnya. 

Menurut Gunawan, yang diperlukan justru tanda rambu-rambu lalulintas, yang menunjukkan pengendara agar lebih hati-hati. 

Mengingat ruas jalan tersebut merupakan kewenangan pusat, atau berstatus jalan nasional maka pihaknya akan melapor ke Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Jawa Timur - Bali

“Kami akan berikan informasi kepada balai jalan, karena di sini ada laka lantas berturut-turut dan membahayakan. Dari hasil konsultasi itu, kira-kira rambu apa yang tepat untuk dipasang, agar orang lebih hati-hati dalam berkendara. Kita akan mencoba mengusulkan apakah warning light ataupun tanda hati-hati atau tanda keramaian,” tandasnya. (mer)

Kumpulan Artikel Buleleng

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved