Viral di Bali
Viral di Bali Sepekan: Acara Kelulusan SMK Undang DJ Seksi, Keributan ABK di Dermaga Pelabuhan Benoa
Dalam sepekan ini, ada beberapa peristiwa viral. Salah satunya video DJ seksi yang mengisi acara perpisahan kelulusan SMKN 1 Tejakula, Buleleng.
Viral di Bali Sepekan: Acara Kelulusan SMK Undang DJ Seksi, Keributan ABK di Dermaga Pelabuhan Benoa
TRIBUN-BALI.COM, BULELENG - Dalam sepekan ini, ada beberapa peristiwa viral.
Salah satunya video DJ seksi yang mengisi acara perpisahan kelulusan SMKN 1 Tejakula, Buleleng.
Hal ini pun menuai kritik dari berbagai pihak. Tanggapi hal tersebut, Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Provinsi Bali, menyatakan telah melakukan mitigasi terhadap kejadian tersebut dan akan memanggil pihak sekolah serta panitia untuk dimintai klarifikasi.
Baca juga: VIRAL Acara Kelulusan SMKN 1 Tejakula Undang DJ Sexy, Disdikpora Bali Angkat Bicara!
"Kami sudah mitigasi semuanya sudah selesaikan, dan informasinya juga dari Pak Senator sudah di-take down itu. Jadi kami sudah mendapatkan konfirmasi dari pihak sekolah dan juga video klarifikasi dari DJ tersebut," kata, Kepala Bidang SMK Disdikpora Bali, Crisna Adijaya, Jumat 9 Mei 2025.
Menurutnya, acara kelulusan tersebut merupakan inisiatif dari para siswa. Sekolah hanya bertugas melakukan pengawasan selama kegiatan berlangsung.
"Dari kita sih sebenarnya acara itu diinisiasi oleh anak-anak sendiri, mengundang DJ tersebut dan pihak sekolah bertugas untuk mengawasi saja dan acaranya berjalan normal aja, cuma mungkin di dalam video itu terkesan siswa sekolah yang menggunakan pakaian sedikit terbuka," jelasnya.
Baca juga: VIRAL Pengemudi Mobil Ugal-ugalan Dikejar Warga di Denpasar Bali, Pelaku Mabuk Parah
Terkait penampilan DJ Diah Krisna yang mengenakan pakaian mirip seragam sekolah, Crisna mengatakan bahwa hal tersebut merupakan hasil kesepakatan antara DJ dan siswa.
"Tapi sebenarnya itu DJnya, jadi perform DJnya menggunakan pakaian sekolah itu sesuai kesepakatan DJ dan siswa di sana," imbuhnya.
Disdikpora mengakui ada kelalaian dalam pengawasan kegiatan tersebut, terutama karena acara tidak mencerminkan nilai-nilai kelulusan sebagaimana yang telah diarahkan sebelumnya.
"Dari kita atensi banget soal ini, di sana terlihat ada kurang sensitif dengan isu yang ada di Indonesia saat ini. Dan ini juga menjadi koreksi di internal kami untuk lebih ketat lagi mengawasinya.
Karena sekali lagi kita sudah memberikan pengarahan, kita sudah berikan edaran untuk perpisahan selayaknya perpisahan, nah kebetulan sekali ini di luar kendali kita," paparnya.
Ia menyebut akan segera memanggil pihak sekolah, termasuk OSIS dan guru-guru, guna mendengar penjelasan langsung serta menjadikan kasus ini sebagai evaluasi bersama.
"Pasti, kita akan cari waktu untuk dengarkan semuanya dari OSISnya, dari gurunya. Pasti kita lakukan itu, beserta kepala sekolah lain juga biar ini menjadi rujukan ke depannya nggak terjadi lagi seperti ini," tegasnya.
Meski menyatakan apresiasi terhadap bentuk karya seni termasuk DJ, Crisna menekankan pentingnya kontrol dalam pelaksanaan acara-acara di sekolah.
"Kita sih mengapresiasi semua karya seni ya, DJ atau yang lain tapi kendali saat kejadian itu yang mungkin terlewat," tutupnya.
Perkelahian ABK
Viral di media sosial, video yang menampilkan perkelahian antar Anak Buah Kapal (ABK) dari dua kelompok berbeda yakni dari Lombok dan Kupang di Pelabuhan Benoa, Bali, pada Jumat 9 Mei 2025 malam.
Dalam video berdurasi 37 detik itu, tampak kedua kelompok saling baku hantam bahkan sejumlah orang membawa balok kayu.
Pihak kepolisian pun telah mengamankan sejumlah orang yang terlibat dalam perkelahian di video tersebut.
“Polsek KP3 Benoa telah melakukan tindakan kepolisian, dengan mengamankan para pihak di Polsek Kawasan Pelabuhan Benoa,” ujar Kasi Humas Polresta Denpasar, AKP Ketut Sukadi, Sabtu 10 Mei 2025.
Selain itu, kepolisian juga telah mengamankan sejumlah barang bukti, melakukan pemeriksaan terhadap saksi, korban, dan pelaku, kemudian melakukan visum terhadap korban serta mengamankan rekaman CCTV.
Ia menambahkan, adapun dari kejadian tersebut telah dibuat dua laporan polisi berbeda dari dua kelompok yang terlibat perkelahian.
Dari dua laporan polisi berbeda itu terdapat 9 pelaku telah diamankan polisi.
Laporan polisi pertama adalah Nomor : Lp/B/ 05/V/2025/SPKT.Unit Reskrim.Polsek Kwsn Pelabuhan Benoa/Polresta/Polda Bali.
Dengan korban atas nama Aldi dan Buhafi asal Lombok Timur melaporkan telah dianiaya oleh dua pelaku yakni Ricard Oma dan Ekber Nino Sora alias Rino asal Kupang.
“Korban Aldi dan Buhari mengalami luka di bagian kepala,” ucap AKP Sukadi.
Lalu laporan polisi kedua bernomor : Lp/B/ 06/V/2025/SPKT.Unit Reskrim.Polsek Kwsn Pelabuhan Benoa/Polresta/Polda Bali dengan korban Marthen Tebais asal Kupang bekerja sebagai ABK.
Korban saat ini menjalani perawatan di Rumah Sakit Surya Husada dan pada saat kejadian korban dalam keadaan mabuk.
Dari laporan korban tersebut, diamankan sebanyak 7 orang di antaranya Awaluddin, Arman Mauladan, Budi Hardi, Supriyadi, Yogi Bahtiar, Buhari dan Aldi.
AKP Sukadi menyampaikan kronologis kejadian berawal pada hari Jumat 9 Mei 2025, sekira pukul 00.10 WITA, di area Dermaga Barat Selatan, Jalan Ikan Tuna Raya, Pelabuhan Benoa.
“Berdasarkan keterangan saksi dan korban, ketegangan bermula ketika sekelompok ABK yang baru tiba di pelabuhan melihat delapan orang sedang mengonsumsi alkohol di sekitar pos II dermaga," ujar AKP Sukadi.
Hingga akhirnya singkat cerita salah satu korban Arman Mauladan, sempat berbincang santai dengan salah satu dari kelompok tersebut, yakni Marthen Tebais, yang berasal dari Kupang.
Keduanya bahkan sempat bersalam-salaman tangan saling tegur sapa namun tidak lama setelah pertemuan itu situasi berubah panas.
Marthen Tebais kembali datang bersama dua rekannya, Ricard Oma dan Ekber Nino Sora alias Rino, dalam keadaan emosional.
Mereka menghampiri saksi dan korban sambil berkacak pinggang.
“Kamu nantangin saya?" ujar Marthen kepada Arman.
Meski Arman membantah, perkelahian tak terelakkan antar dua kelompok tersebut.
Ekber Nino diduga langsung memukul salah satu ABK, Andika Herliasyah dan keributan pun pecah di area dermaga.
Saksi dan korban sempat berusaha melarikan diri menuju kapal Bintang Bahagia 27.
Namun di tengah pelarian, kelompok penyerang mengejar mereka.
Di sinilah ABK lain dari kelompok Lombok, Buhari, yang turun dari kapal Bintang Bahagia 28, menghadang dan bentrokan pun berlanjut.
Hingga saat ini, proses penyelidikan dan visum terhadap korban masih berlangsung.
AKP Sukadi mengaku bahwa penyidik tengah mendalami kemungkinan adanya motif lain di balik insiden ini, termasuk dugaan konsumsi alkohol dan dendam lama antar kelompok ABK yang selama ini bekerja di kapal yang berbeda. (*)
Berita lainnya di Viral di Bali
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.