Seputar Bali

Acara Kelulusan Sekolah Makin Tak Karuan, Ketua Komisi 2 DPRD Bali Pertanyakan Kebijakan Sekolah

Ketua Komisi 2 DPRD Bali, Ajus Linggih ikut mempertanyakan soal acara kelulusan sekolah yang makin tak karuan

istimewa/tangkapan layar
KOLASE FOTO - Kolase foto tangkapan layar pesta kelulusan SMK N 1 Tejakula Buleleng Bali beberapa waktu lalu. Acara Kelulusan Sekolah Makin Tak Karuan, Ketua Komisi 2 DPRD Bali Pertanyakan Kebijakan Sekolah 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Ketua Komisi 2 DPRD Bali, Agung Bagus Pratiksa Linggih atau yang akrab disapa Ajus Linggih ikut mempertanyakan soal acara kelulusan sekolah yang makin tak karuan.

Hal ini mengacu kepada kasus hebohnya acara perpisahan di Kabupaten Buleleng yang viral karena mengundang DJ alias Disk Jockey.

Hal tersebut ia sampaikan pada rapat kerja Komisi IV DPRD Bali, Rabu 14 Mei 2025 di Ruang Rapat Banmus, Lantai III Gedung DPRD Bali

“Soal acara kelulusan viral bagaimana Dinas Pendidikan menyikapi terkait itu, banyak siswa-siswa yang nanya kalau buat acara lewat sponsor swasta apakah ada kebijakannya, batasan-batasan seperti apa?,” tanya Ajus. 

Baca juga: Lepas Tangan? Ketua GRIB Jaya Bali Akui tak Kenal Anggota GRIB Tabanan: Tidak Tau, dan Tidak Ada

Kadisdikpora Provinsi Bali, IKN Boy Jayawibawa pun menjawab hal tersebut.

Boy menjelaskan mengenai kelulusan pihaknya sudah mengarahkan kepada seluruh Kepala Sekolah agar melaksanakan kelulusan di lingkungan Sekolah kemudian dilaksanakan efisiensi sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto.

Jangan sampai kelulusan siswa mengeluarkan biaya yang memberatkan orang tua siswa. 

 “Boleh mengadakan di lokasi aula milik pemerintah dan boleh mendapatkan dana dari swasta,”

“Kalaupun ada yang di luar sekolah itu dengan pertimbangan bahwa sekolah tidak memiliki Aula mereka boleh mengadakan di aula milik pemerintahan boleh dan dengan pengawasan,” beber, Boy. 

Diakuinya, kasus acara kelulusan SMKN 1 Tejakula undang DJ Sexy tersebut kecolongan dan masih dalam proses pemeriksaan Dispektorat.  

“Tetapi SMKN 1 Tejakula itu kami sudah kebablasan, kami kecolongan dan hari ini guru sudah diperiksa oleh dispektorat bukan tidak mungkin itu ada sanksi yang berat bahkan sampai pada penurunan kepala sekolah  pencopotan.

Setelah ini kami akan berkoordinasi ke inspektorat Bagaimana bentuk hukumannya apakah hukuman berat atau disiplin karena,”

“Kepala sekolah kan nafas dari pendidikan,” tutupnya. 

Baca juga: PASCA Ditemukan Rumah Kos Banyak Dihuni WNA, Bupati: Aparat Desa Data Ulang Rumah Sarana Akomodasi

Baca juga: Media & Blogger Bali Uji Ketangguhan Yamaha Gear Ultima 125 Hybrid Tempuh Jalur Denpasar-Jatiluwih

Di sisi lain, Kepala Bidang SMK Disdikpora Bali, Crisna Adijaya, menyatakan bahwa telah melakukan mitigasi terhadap kejadian tersebut dan akan memanggil pihak sekolah serta panitia untuk dimintai klarifikasi.

"Kami sudah mitigasi semuanya sudah selesaikan, dan informasinya juga dari Pak Senator sudah di-take down itu,”

“Jadi kami sudah mendapatkan konfirmasi dari pihak sekolah dan juga video klarifikasi dari DJ tersebut," kata Kepala Bidang SMK Disdikpora Bali, Crisna Adijaya, Jumat (9/5/2025).

 Menurutnya, acara kelulusan tersebut merupakan inisiatif dari para siswa.

Sekolah hanya bertugas melakukan pengawasan selama kegiatan berlangsung.

"Dari kita sih sebenarnya acara itu diinisiasi oleh anak-anak sendiri mengundang DJ tersebut dan pihak sekolah bertugas untuk mengawasi saja dan acaranya berjalan normal aja,”

“Cuma mungkin di dalam video itu terkesan siswa sekolah yang menggunakan pakaian sedikit terbuka," jelasnya.

Terkait penampilan DJ berinisial DK yang mengenakan pakaian mirip seragam sekolah, Crisna mengatakan bahwa hal tersebut merupakan hasil kesepakatan antara DJ dan siswa.

"Tapi sebenarnya itu DJ-nya, jadi perform DJ-nya menggunakan pakaian sekolah itu sesuai kesepakatan DJ dan siswa di sana," imbuhnya.

Disdikpora mengakui ada kelalaian dalam pengawasan kegiatan tersebut, terutama karena acara tidak mencerminkan nilai-nilai kelulusan sebagaimana yang telah diarahkan sebelumnya.

"Dari kita atensi banget soal ini, di sana terlihat ada kurang sensitif dengan isu yang ada di Indonesia saat ini."

"Dan ini juga menjadi koreksi di internal kami untuk lebih ketat lagi mengawasinya,”

“Karena sekali lagi kita sudah memberikan pengarahan, kita sudah berikan edaran untuk perpisahan selayaknya perpisahan, nah kebetulan sekali ini di luar kendali kita," paparnya.

Ia menyebut akan segera memanggil pihak sekolah, termasuk OSIS dan guru-guru, guna mendengar penjelasan langsung serta menjadikan kasus ini sebagai evaluasi bersama.

"Pasti, kita akan cari waktu untuk dengarkan semuanya dari OSIS-nya, dari gurunya,”

“Pasti kita lakukan itu, beserta kepala sekolah lain juga, biar ini menjadi rujukan ke depannya nggak terjadi lagi seperti ini," tegasnya. 

Meski menyatakan apresiasi terhadap bentuk karya seni termasuk DJ, Kepala Bidang SMK Disdikpora Bali, Crisna Adijaya menekankan pentingnya kontrol dalam pelaksanaan acara-acara di sekolah.

"Kita sih mengapresiasi semua karya seni ya, DJ atau yang lain tapi kendali saat kejadian itu yang mungkin terlewat," tutupnya. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved