Gebrakan Pemimpin Bali
KOSTER Sarankan PLTS Atap Jadi Energi Alternatif di Bali,Cegah Blackout Lagi & Mandiri Energi Bersih
Salah satu tujuan untuk mempercepat implementasi PLTS Atap di Bali adalah untuk mencegah blackout kembali terjadi.
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM – Gubernur Bali, Wayan Koster melakukan pengarahan, sosialisasi dan skema pemasangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap oleh Tim Percepatan PLTS Atap di Gedung Ksirarnawa Art Center Denpasar, Kamis (15/5).
Salah satu tujuan untuk mempercepat implementasi PLTS Atap di Bali adalah untuk mencegah blackout kembali terjadi. Selain itu juga dalam rangka menuju Bali Mandiri Energi. “Salah satunya itu (PLTS Atap cegah blackout Bali) tapi tujuan utamanya adalah memang jangka panjang,” ucap Koster.
Koster menjelaskan, sosialisasi kemarin tidak ada hubungannya dengan pemadaman listrik yang terjadi di Bali beberapa waktu lalu. Namun dengan andanya PLTS ini, pencegahan blackout kembali terjadi di Bali dapat dikelola.
PLTS Atap adalah sistem pembangkit listrik yang menggunakan panel surya (fotovoltaik) yang dipasang di atap bangunan untuk menghasilkan energi listrik dari sinar matahari.
Baca juga: Buntut Penganiayaan Antar Siswa, SMKN 7 Denpasar Lakukan Mediasi, Kepsek Bantah Aksi Bullying
Baca juga: Usai Mediasi, 1 Pelaku Yang Juga Siswa SMKN 7 Denpasar Mundur Dari Sekolah
Koster memaparkan, dengan menggunakan PLTS Atap, tagihan biaya listrik jadi menurun seperti yang sudah dilakukan di Mall Living World Denpasar yang tagihan listriknya sudah berkurang hingga Rp 80 juta per bulan.
“Memang kalau mau kan pemakaian listriknya cukup banyak. Tetapi sangat berguna. Dan kita lebih ke sustainability, mendukung program green village. Dan ini atap bangunan itu menjadi lebih tahan karena ditutup dengan panel surya. Jauh lebih bagus,” imbuhnya.
Untuk PLTS Atap ini, Koster telah mengeluarkan Peratuan Daerah (Perda) dan Peraturan Gubernur (Pergub) pada saat menjabat Gubernur Bali periode pertama. Namun karena Covid-19 maka tak bisa diimplementasikan.
“Tadinya yang PLTS Atap ini hanya mau diserap maksimum 20 persen, sekarang tidak lagi menggunakan batasan dan oke semua,” kata dia.
Koster telah memanggil seluruh Sekretaris Daerah (Sekda) di Kabupaten/Kota se-Bali dalam pengarahan, sosialisasi dan skema Pemasangan PLTS Atap kemarin. Adapun alasan Koster menyertakan seluruh Sekda untuk percepatan implementasi PLTS atap di Bali.
“Ini yang penting. Pak Sekda semua. Izin bangunan, hotel apapun juga di kabupaten/kota, kalau bisa buat regulasi baru, merevisi regulasi yang ada. Persyaratan perizinannnya itu harus menggunakan PLTS Atap. Plus ini sekarang kaitannya dengan SE Nomor 9 Tahun 2025, harus mengelola sampah berbasis sumber dan tidak menggunakan plastik sekali pakai,” jelas Koster.
Saat ini, implementasi PLTS Atap sudah mulai berjalan, yang sudah menggunakan PLTS Atap secara terbatas. Memang ada syaratnya untuk menggunakan PLTS Atap ini konstruksinya harus memiliki kekuatan untuk menahan beban. Karena panel surya memiliki berat sekian kilogram sehingga konstruksi harus dapat menopang.
“Ini di PT. Muja Mulya Utama, RSUD Karangasem, Besakih, Undiksa, Jalan Tol Bali Mandara, Udayana. Pak Kadis (Kepala Dinas) tolong cek ini, masih berfungsi apa enggak, tahu-tahu sudah mati,” kata dia.
Dengan adanya PLN Icon Plus PLTS Atap dapat direaktivasi. Jika dulu bagi yang akan menggunakan PLTS Atap memasang sendiri dengan biaya sendiri, sekarang pemasangan akan dibantu oleh PLN Icon Plus. Jika ini terwujud, Koster meyakini maka Bali Mandiri Energi akan bisa diwujudkan.
“Tidak diwajibkan (untuk hotel yang sudah berdiri), tetapi kalau (PLTS Atap) ramah lingkungan dan biaya per bulannya lebih murah, kenapa tidak memilih ini? Kalau terjadi pemadaman dari pembangkit (PLN), dia tetap bisa berjalan,” sambungnya.
“Ya, tentu tidak bisa serta-merta sekalian. Yang siap dulu, dicek dulu bangunannya, segala macam. Paling tidak, kalau bisa tahan dulu bisa 100 megawatt, tidak ada sanksi. Ngapain sanksi? Masak disuruh hemat, diberi pilihan hemat, bersih, dan berkelanjutan. Memangnya mau yang ruwet, yang mahal?” kata Koster.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketenagakerjaan ESDM Provinsi Bali, Ida Bagus Setiawan mengatakan sistem PLTS Atap untuk cegah blackout ini menggunakan sistem baru, terintegrasi smart grid. “Yang masyarakat tahu khan yang penting di saklar begitu menyalakan hidup. Sumbernya di mana tidak pernah ini (tahu) khan? Tugas pemerintah adalah yang sumbernya harus dari energi bersih,” kata Setiawan.
SEPAKAT! Koster dan 4 Kepala Daerah Anggarkan Rp 56,3 M untuk Transportasi Publik Metro Dewata 2026 |
![]() |
---|
Datangkan Rp 1,5 T APBN, Koster akan Bangun Parkir Pura Batur, Underpass dan Jembatan Kuning |
![]() |
---|
KOSTER & 4 Kepala Daerah Anggarkan Rp56,3 Miliar untuk Transportasi Publik Metro Dewata Tahun 2026 |
![]() |
---|
KOSTER Datangkan APBN Rp1,5 T Bagi Bali, Buat Parkir Pura Batur, Underpass Jimbaran, Jembatan Kuning |
![]() |
---|
Abrasi Terparah di Pantai Selatan Bali, Gubernur Koster Koordinasi ke DPR Buat Raperda Penanganan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.