Berita Bali
Siswa SD Diajak Mengenal dan Menulis Aksara Bali Di Daun Lontar Melalui Program Museum Masuk Sekolah
Diakui program museum masuk sekolah telah memberikan dampak pada peningkatan kunjungan yang signifikan.
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - UPTD Gedong Kirtya terus menggencarkan program 'Museum Masuk Sekolah'.
Jika di tahun sebelumnya sasarannya merupakan siswa SMP, tahun ini program tersebut lebih menyasar siswa sekolah dasar.
Kepala UPTD Gedong Kirtya, Dewa Ayu Putu Susilawati menjelaskan, Gedong Kirtya menyimpan koleksi lontar yang berisi berbagai pengetahuan dan kearifan lokal.
Sayangnya museum ini belum banyak dikenal, terutama dari kalangan siswa sekolah dasar.
Baca juga: Disperindag Bali, UPTD Metrologi Legal Badung dan Pertamina Sidak SPBU Bandara Ngurah Rai
"Karenanya melalui program ini, kami berharap siswa bisa mengenal dan memahami kekayaan budaya Buleleng. Sehingga tumbuh rasa bangga dan mau ikut melestarikan," ucapnya, Jumat 6 Juni 2025.
Susilawati mengatakan, dalam program 'Museum Masuk Sekolah' siswa dilibatkan dalam berbagai aktivitas menarik. Mulai dari pengenalan sejarah museum, menonton video profil Gedong Kirtya, belajar mengenal dan menulis aksara Bali di atas daun lontar, hingga bernyanyi lagu-lagu tradisional Bali.
"Siswa dan guru sangat antusias terlibat dalam program ini. Mereka berharap ada kunjungan berikutnya," ujarnya.
Lebih lanjut diungkapkan, tahun ini program museum masuk sekolah telah menyasar 18 sekolah dasar di wilayah Kecamatan Buleleng.
UPTD Gedong Kirtya melakukan koordinasi sejak April, dengan melibatkan pihak kecamatan untuk memastikan program berjalan tanpa mengganggu kegiatan belajar mengajar.
Meski terbatas oleh pendanaan, pihak Gedong Kirtya tetap berkomitmen untuk melanjutkan program secara berkelanjutan.
Bahkan pada tahun sebelumnya, program ini sempat menyasar tingkat SMP.
Diakui program museum masuk sekolah telah memberikan dampak pada peningkatan kunjungan yang signifikan.
Susilawati menyebut pada masa pandemi lalu, di mana tingkat kunjungan berkisar 500 hingga 700 orang, kini telah melonjak di angka 7.000 orang per tahun.
"Untuk kunjungan di tahun 2025, hingga Mei tercatat sekitar 2.500 kunjungan," imbuhnya.
Saat ini Gedong Kirtya juga tengah merancang kegiatan budaya lain.
Misalnya pameran rempah yang direncanakan berlangsung pada bulan Oktober mendatang.
"Kegiatan ini akan membahas rempah dari berbagai perspektif seperti sejarah, upacara, kesehatan tradisional (usadha), hingga kajian ilmiah tentang kandungan kimianya. Kegiatan ini juga akan disertai seminar ilmiah yang melibatkan sejumlah pakar," tandasnya. (mer)
Kumpulan Artikel Bali
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bali/foto/bank/originals/Siswa-SD-Diajak-Mengenal-dan-Menulis-Aksara-Bali-Di-Daun-Lontar.jpg)